Minggu, 6 Juli 2025
spot_img

India Bantah Klaim AS Jika Pasien Corona Dikelompokkan Berdasar Agama

NEW DELHI (RIAUPOS.CO) — India merespons keras klaim Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat (USCIRF) bahwa pasien corona (Covid-19) dipisahkan di sebuah rumah sakit di negara itu berdasarkan agama.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (15/4) malam, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, organisasi Amerika Serikat tersebut harus berhenti menambahkan isu agama pada tujuan nasional India untuk memerangi pandemi corona dan mengalihkan perhatian dari upaya yang lebih besar.

Srivastava merespons cuitan USCIRF di media sosial Twitter yang mengklaim praktik pemisahan pasien corona berdasarkan agama di sebuah rumah sakit di Negara Bagian Gujarat, India barat.

Menggarisbawahi cuitan USCIRF, Srivastava mengatakan, "Seolah-olah komentar tafsir tentang kebebasan beragama di India tidak cukup, USCIRF kini menyebarkan laporan yang keliru tentang protokol medis profesional yang diikuti untuk mengatasi penyebaran korona di India," ucap Srivastava.

Baca Juga:  Tim Gabungan segera Operasi Kelebihan Muatan di Rohil

"Tidak ada pemisahan yang dilakukan di rumah sakit sipil berdasarkan agama, seperti yang diklarifikasi oleh Pemerintah Gujarat," imbuhnya. (*)

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

NEW DELHI (RIAUPOS.CO) — India merespons keras klaim Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat (USCIRF) bahwa pasien corona (Covid-19) dipisahkan di sebuah rumah sakit di negara itu berdasarkan agama.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (15/4) malam, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, organisasi Amerika Serikat tersebut harus berhenti menambahkan isu agama pada tujuan nasional India untuk memerangi pandemi corona dan mengalihkan perhatian dari upaya yang lebih besar.

Srivastava merespons cuitan USCIRF di media sosial Twitter yang mengklaim praktik pemisahan pasien corona berdasarkan agama di sebuah rumah sakit di Negara Bagian Gujarat, India barat.

Menggarisbawahi cuitan USCIRF, Srivastava mengatakan, "Seolah-olah komentar tafsir tentang kebebasan beragama di India tidak cukup, USCIRF kini menyebarkan laporan yang keliru tentang protokol medis profesional yang diikuti untuk mengatasi penyebaran korona di India," ucap Srivastava.

Baca Juga:  Kejati Rampungkan Pemeriksaan, Segera Susun Laporan Kesimpulan

"Tidak ada pemisahan yang dilakukan di rumah sakit sipil berdasarkan agama, seperti yang diklarifikasi oleh Pemerintah Gujarat," imbuhnya. (*)

- Advertisement -

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

NEW DELHI (RIAUPOS.CO) — India merespons keras klaim Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat (USCIRF) bahwa pasien corona (Covid-19) dipisahkan di sebuah rumah sakit di negara itu berdasarkan agama.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (15/4) malam, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, organisasi Amerika Serikat tersebut harus berhenti menambahkan isu agama pada tujuan nasional India untuk memerangi pandemi corona dan mengalihkan perhatian dari upaya yang lebih besar.

Srivastava merespons cuitan USCIRF di media sosial Twitter yang mengklaim praktik pemisahan pasien corona berdasarkan agama di sebuah rumah sakit di Negara Bagian Gujarat, India barat.

Menggarisbawahi cuitan USCIRF, Srivastava mengatakan, "Seolah-olah komentar tafsir tentang kebebasan beragama di India tidak cukup, USCIRF kini menyebarkan laporan yang keliru tentang protokol medis profesional yang diikuti untuk mengatasi penyebaran korona di India," ucap Srivastava.

Baca Juga:  Soal Menkeu Nunggu Rapat Hingga 6 Jam, Ini Penjelasan Komisi XI DPR

"Tidak ada pemisahan yang dilakukan di rumah sakit sipil berdasarkan agama, seperti yang diklarifikasi oleh Pemerintah Gujarat," imbuhnya. (*)

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari