PARIS (RIAUPOS.CO) — Penyebaran dan fatalitas Covid-19 kian menghawatirkan. Kemarin (15/2) satu pasien meninggal di Paris, Prancis. Pria 80 tahun itu adalah turis Cina yang berasal dari Provinsi Hubei. Ini adalah kematian pertama di luar Asia. Sebelumnya, selain di Cina, korban meninggal ada di Filipina, Jepang dan wilayah otonomi khusus Hongkong.
‘’Dia itu dikarantina di Bichat Hospital,’’ terang Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn seperti dikutip Agence France Presse. Korban tiba di Prancis 16 Januari lalu. Dia dikarantina 25 Januari.
Sayangnya kondisinya tidak kunjung membaik. Dia akhirnya meninggal karena infeksi paru-paru akibat virus corona. Putri pria tersebut juga dirawat di rumah sakit yang sama karena tertular Covid-19. Berbeda dengan ayahnya, perempuan 50an tahun itu mulai pulih.
Di Prancis ada 11 orang yang positif tertular. Enam di antaranya masih dirawat di rumah sakit, termasuk putri korban tewas tersebut.
Lima lainnya adalah turis Inggris yang tertular saat berada di resort ski daerah Contamines-Montjoie.
Perkembangan penularan Covid-19 memang membuat was-was. Sebab korban tewas dan penularan baru terus melonjak. Padahal ini masih belum waktu puncak penularan. Di Cina saja kemarin dalam sehari ada 2.641 kasus dan 139 kematian. Total yang tertular mencapai 66.492 orang dan korban tewas mencapai 1.523 orang.
Jumlah itu bisa jadi hanya permukaan gunung es. Menilik sikap Cina yang kerap menutupi fakta yang ada. Contohnya adalah wabah Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) dulu. Selain itu banyak beredar kisah penduduk Hubei yang diunggah ke dunia maya.
Yaitu tentang mereka yang kesulitan mendapatkan pengobatan di masa awal virus merebak. Saat itu korban tewas mungkin tidak dihitung.(sha/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
PARIS (RIAUPOS.CO) — Penyebaran dan fatalitas Covid-19 kian menghawatirkan. Kemarin (15/2) satu pasien meninggal di Paris, Prancis. Pria 80 tahun itu adalah turis Cina yang berasal dari Provinsi Hubei. Ini adalah kematian pertama di luar Asia. Sebelumnya, selain di Cina, korban meninggal ada di Filipina, Jepang dan wilayah otonomi khusus Hongkong.
‘’Dia itu dikarantina di Bichat Hospital,’’ terang Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn seperti dikutip Agence France Presse. Korban tiba di Prancis 16 Januari lalu. Dia dikarantina 25 Januari.
Sayangnya kondisinya tidak kunjung membaik. Dia akhirnya meninggal karena infeksi paru-paru akibat virus corona. Putri pria tersebut juga dirawat di rumah sakit yang sama karena tertular Covid-19. Berbeda dengan ayahnya, perempuan 50an tahun itu mulai pulih.
- Advertisement -
Di Prancis ada 11 orang yang positif tertular. Enam di antaranya masih dirawat di rumah sakit, termasuk putri korban tewas tersebut.
Lima lainnya adalah turis Inggris yang tertular saat berada di resort ski daerah Contamines-Montjoie.
- Advertisement -
Perkembangan penularan Covid-19 memang membuat was-was. Sebab korban tewas dan penularan baru terus melonjak. Padahal ini masih belum waktu puncak penularan. Di Cina saja kemarin dalam sehari ada 2.641 kasus dan 139 kematian. Total yang tertular mencapai 66.492 orang dan korban tewas mencapai 1.523 orang.
Jumlah itu bisa jadi hanya permukaan gunung es. Menilik sikap Cina yang kerap menutupi fakta yang ada. Contohnya adalah wabah Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) dulu. Selain itu banyak beredar kisah penduduk Hubei yang diunggah ke dunia maya.
Yaitu tentang mereka yang kesulitan mendapatkan pengobatan di masa awal virus merebak. Saat itu korban tewas mungkin tidak dihitung.(sha/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos