Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Neraca Perdagangan Maret 2020 Surplus USD 743 Juta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus mencapai USD 743 juta. Surplus neraca perdagangan berasal dari ekspor sebesar USD 14,09 miliar dan impor sebesar USD 13,35 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, neraca perdagangan kembali surplus setelah pada Februari juga mencetak kinerja positif USD 2,34 miliar. Sejak awal tahun, Januari-Maret, secara kumulatif neraca perdagangan surplus USD 2,62 miliar.

"Surplus ini berasal dari sektor nonmigas yang mecapai USD 13,42 miliar dan migas capai USD 670 juta," ujarnya dalam video conference, Rabu (15/4).

Pria yang akrab disapa Kecuk itu merincikan, jika dilihat dari komponennya, ekspor migas Indonesia turun 16,29 persen menjadi USD 670 juta. Namun, ekspor nonmigas meningkat 1,24 persen dari bulan sebelumnya menjadi USD 13,42 miliar.

Baca Juga:  Rp1,3 Triliun Dana BOS Kemenag Kembali Cair April Ini

Kecuk juga merincikan, berdasarkan penggunaan barang, seluruh kinerja impor menurun. Termasuk impor barang konsumsi, impor bahan baku penolong, dan impor barang modal.

"Impor meningkat dipicu oleh impor nonmigas yang naik 19,83 persen. Secara yoy, impor kita mengalami penurunan tipis sebesar 0,75 persen," jelasnya.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus mencapai USD 743 juta. Surplus neraca perdagangan berasal dari ekspor sebesar USD 14,09 miliar dan impor sebesar USD 13,35 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, neraca perdagangan kembali surplus setelah pada Februari juga mencetak kinerja positif USD 2,34 miliar. Sejak awal tahun, Januari-Maret, secara kumulatif neraca perdagangan surplus USD 2,62 miliar.

- Advertisement -

"Surplus ini berasal dari sektor nonmigas yang mecapai USD 13,42 miliar dan migas capai USD 670 juta," ujarnya dalam video conference, Rabu (15/4).

Pria yang akrab disapa Kecuk itu merincikan, jika dilihat dari komponennya, ekspor migas Indonesia turun 16,29 persen menjadi USD 670 juta. Namun, ekspor nonmigas meningkat 1,24 persen dari bulan sebelumnya menjadi USD 13,42 miliar.

- Advertisement -
Baca Juga:  Rp1,3 Triliun Dana BOS Kemenag Kembali Cair April Ini

Kecuk juga merincikan, berdasarkan penggunaan barang, seluruh kinerja impor menurun. Termasuk impor barang konsumsi, impor bahan baku penolong, dan impor barang modal.

"Impor meningkat dipicu oleh impor nonmigas yang naik 19,83 persen. Secara yoy, impor kita mengalami penurunan tipis sebesar 0,75 persen," jelasnya.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari