Perda Hari Jadi Kabupaten, Wujud Hargai Jasa para Pendiri

Di era kepemimpinan Andi Putra SH MH sebagai Ketua DPRD Kuantan Singingi bersama wakil rakyat lainnya di periode 2014-2019, telah lahir sebuah Peraturan Daerah (Perda) inisiatif DPRD yang menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Kuansing. Yakni Perda Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi.

 

- Advertisement -

Masyarakat Kabupaten Kuansing patut berbangga, karena daerah ini secara resmi telah memiliki Perda Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi. Ini adalah perda inisiatif pertama dari DPRD Kuansing. Lahir di era kepemimpinan Andi Putra yang telah disusun sejak Kuansing dipimpin H Sukarmis, hingga Drs H Mursini MSi.

"Alhamdulillah, atas inisiatif DPRD Kuansing, kita sekarang telah memiliki Perda Hari Jadi. Ini lahir demi adanya kepastian hukum terhadap peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuansing, dan wujud penghargaan terhadap para pendiri," jelas Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH, belum lama ini.

- Advertisement -

Ketua DPRD Kuansing Andi Putra menyebutkan, tujuan pembuatan perda ini demi adanya kepastian hukum terhadap peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuansing yang diperingati setiap tahun pada 12 Oktober. Karena itu, seluruh anggota DPRD Kuansing berbangga hati karena perda ini penting bagi daerah ini, hal ini dibuktikan dengan kesungguhan dewan, 33 orang dari 35 anggota dewan hadir pada saat pengesahan.

Dilahirkannya Perda Hari Jadi Kuansing ini adalah salah satu bukti keberhasilan kepemimpinan Andi Putra yang didukung 35 wakil rakyat periode 2014-2019. Karena ini adalah salah satu puncak sejarah daerah dan dapat dijadikan sebagai arah sejarah bagi generasi penerus sesuai dengan falsafah "Mempelajari sejarah berarti memanfaatkan masa lampau bagi kehidupan masa yang akan datang".  

Sebab, jelas Andi Putra, penentuan hari jadi suatu daerah berkaitan dengan sejarah daerah itu sendiri. Di mana menurutnya, sejarah daerah merupakan gambaran kejadian-kejadian yang dilaksanakan para pemimpin dan warga daerah tersebut. "Dengan kata lain, bila kita mempelajari sejarah suatu daerah, maka kita mempelajari masyarakat daerah tersebut," katanya.

Lebih lanjut dipaparkan Andi Putra, apabila dikilas balik ke belakang dengan mempelajari sebagian sejarah tentang terbentuknya Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, maka salah satu misi UU ini pada waktu itu yakni percepatan pembangunan, memperpendek rentang pelayanan dan menggali serta menfaatkan potensi-potensi daerah yang ada.

DPRD sendiri, kata Andi Putra, memberikan aspresiasi terhadap upaya dan perjuangan yang luar biasa yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat Kuansing, yang secara jujur harus diingat dan dikenang sepanjang masa. Apalagi momen perjuangan membentuk daerah otonomi di rantau Kuansing, diakuinya, sudah dimulai sejak lama. Semenjak Kota Teluk Kuantan sudah menjadi kewedanaan hingga 12 Oktober 1999 dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999.

Lantas, semua elemen mayarakat Kuansing bersepakat, bahwa momen tesebut adalah fakta sejarah inspiratif, yang dijadikan sebagai tonggak berdirinya Kabupaten Kuansing. "Yang dalam praktik kehidupan kita dalam menjalankan pemerintahan daerah selalu diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Kuansing," jelasnya lagi.

Pendiri sebagai Sumber Cahaya

Sekarang ini, kata Ketua DPRD Andi Putra, daerah menghadapi tantangan yang berbeda, akan tetapi, semangat itu harus tetap menyala di hati setiap pribadi. Sebagai generasi penerus, Ia mengajak semua agar menjadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Kuansing selama ini.

"Kita bisa memetik pembelajaran setiap generasi kepemimpinan yang memiliki warna dan dinamika tersendiri. Sesuai era dan zamannya. Maka, kepada pendahulu dan para pendiri Kuansing, dengan hormat kami sampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik kepada Kuansing," ucap Andi.

Disampaikan Andi Putra, perlu disadari, bahwa terbentuknya Kuansing adalah hasil dan buah pikiran, kerja keras serta perjuangan yang tidak kenal lelah, baik materi, pikiran, tenaga dan waktu dari para pejuang dan tokoh pendiri negeri ini.

Memperingati hari jadi secara filosofis bermakna. Pertama, retrosfektif, yaitu dengan sebuah peringatan hari jadi berupaya untuk menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah dan sebuah masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai referensi, menapaki masa kini dan masa depan.

Lalu, introspektif. Ini bermakna peringatan hari jadi, dijadikan sebagai sarana mawas diri atau introfeksi diri. Dengan demikian, setiap etape perjalanan kehidupan ini selalu bermakna karena mampu memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan. Juga prospektif, artinya, melalui perayaan hari jadi berupaya mendesain sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu. "Rasa cinta dan rasa memiliki hendaknya terpatri dalam dada, tercermim dalam setiap sikap dan mewujudkan dalam laku setiap diri pribadi masyarakat Kuansing. Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini harus termanifestasi dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas. Sesuai dengan potensi dan profesi kita masing-masing," diharapkannya.

Ke depan, Ketua DPRD Kuansing ini menilai, perlunya menyatukan persepsi, bahwa untuk menentukan arah pemerintahan dan pembangunan Kuansing menapaki masa depan. "Kita harus menempatkan para tokoh pendiri negeri ini sebagai sumber cahaya rumah godang dan jangan sampai mereka merasa asing dan termarjinalkan di rumah godang mereka sendiri. Tokoh negeri ini adalah palito nan indak padam dan cermin nan indak kabuar, yang selalu menjadi panutan kita bersama," jelas Andi Putra.

Dengan semangat Hari Jadi Kuansing ke-20, diharapkan Ketua Andi Putra sebagai memontum untuk meningkatkan pelayanan prima dan reformasi birokrasi dalam mewujudkan Kabupaten Kuansing yang unggul dan berprestasi sebagai tema peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi ke-20 pada tahun 2019 ini. "Hendaknya menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali Kabupaten Kuansing ini sebagai negeri yang bermarwah dan meraih kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya di masa mendatang," harap Andi Putra.(jps/adv)

Di era kepemimpinan Andi Putra SH MH sebagai Ketua DPRD Kuantan Singingi bersama wakil rakyat lainnya di periode 2014-2019, telah lahir sebuah Peraturan Daerah (Perda) inisiatif DPRD yang menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Kuansing. Yakni Perda Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi.

 

Masyarakat Kabupaten Kuansing patut berbangga, karena daerah ini secara resmi telah memiliki Perda Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi. Ini adalah perda inisiatif pertama dari DPRD Kuansing. Lahir di era kepemimpinan Andi Putra yang telah disusun sejak Kuansing dipimpin H Sukarmis, hingga Drs H Mursini MSi.

"Alhamdulillah, atas inisiatif DPRD Kuansing, kita sekarang telah memiliki Perda Hari Jadi. Ini lahir demi adanya kepastian hukum terhadap peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuansing, dan wujud penghargaan terhadap para pendiri," jelas Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH, belum lama ini.

Ketua DPRD Kuansing Andi Putra menyebutkan, tujuan pembuatan perda ini demi adanya kepastian hukum terhadap peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuansing yang diperingati setiap tahun pada 12 Oktober. Karena itu, seluruh anggota DPRD Kuansing berbangga hati karena perda ini penting bagi daerah ini, hal ini dibuktikan dengan kesungguhan dewan, 33 orang dari 35 anggota dewan hadir pada saat pengesahan.

Dilahirkannya Perda Hari Jadi Kuansing ini adalah salah satu bukti keberhasilan kepemimpinan Andi Putra yang didukung 35 wakil rakyat periode 2014-2019. Karena ini adalah salah satu puncak sejarah daerah dan dapat dijadikan sebagai arah sejarah bagi generasi penerus sesuai dengan falsafah "Mempelajari sejarah berarti memanfaatkan masa lampau bagi kehidupan masa yang akan datang".  

Sebab, jelas Andi Putra, penentuan hari jadi suatu daerah berkaitan dengan sejarah daerah itu sendiri. Di mana menurutnya, sejarah daerah merupakan gambaran kejadian-kejadian yang dilaksanakan para pemimpin dan warga daerah tersebut. "Dengan kata lain, bila kita mempelajari sejarah suatu daerah, maka kita mempelajari masyarakat daerah tersebut," katanya.

Lebih lanjut dipaparkan Andi Putra, apabila dikilas balik ke belakang dengan mempelajari sebagian sejarah tentang terbentuknya Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, maka salah satu misi UU ini pada waktu itu yakni percepatan pembangunan, memperpendek rentang pelayanan dan menggali serta menfaatkan potensi-potensi daerah yang ada.

DPRD sendiri, kata Andi Putra, memberikan aspresiasi terhadap upaya dan perjuangan yang luar biasa yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat Kuansing, yang secara jujur harus diingat dan dikenang sepanjang masa. Apalagi momen perjuangan membentuk daerah otonomi di rantau Kuansing, diakuinya, sudah dimulai sejak lama. Semenjak Kota Teluk Kuantan sudah menjadi kewedanaan hingga 12 Oktober 1999 dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999.

Lantas, semua elemen mayarakat Kuansing bersepakat, bahwa momen tesebut adalah fakta sejarah inspiratif, yang dijadikan sebagai tonggak berdirinya Kabupaten Kuansing. "Yang dalam praktik kehidupan kita dalam menjalankan pemerintahan daerah selalu diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Kuansing," jelasnya lagi.

Pendiri sebagai Sumber Cahaya

Sekarang ini, kata Ketua DPRD Andi Putra, daerah menghadapi tantangan yang berbeda, akan tetapi, semangat itu harus tetap menyala di hati setiap pribadi. Sebagai generasi penerus, Ia mengajak semua agar menjadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Kuansing selama ini.

"Kita bisa memetik pembelajaran setiap generasi kepemimpinan yang memiliki warna dan dinamika tersendiri. Sesuai era dan zamannya. Maka, kepada pendahulu dan para pendiri Kuansing, dengan hormat kami sampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik kepada Kuansing," ucap Andi.

Disampaikan Andi Putra, perlu disadari, bahwa terbentuknya Kuansing adalah hasil dan buah pikiran, kerja keras serta perjuangan yang tidak kenal lelah, baik materi, pikiran, tenaga dan waktu dari para pejuang dan tokoh pendiri negeri ini.

Memperingati hari jadi secara filosofis bermakna. Pertama, retrosfektif, yaitu dengan sebuah peringatan hari jadi berupaya untuk menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah dan sebuah masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai referensi, menapaki masa kini dan masa depan.

Lalu, introspektif. Ini bermakna peringatan hari jadi, dijadikan sebagai sarana mawas diri atau introfeksi diri. Dengan demikian, setiap etape perjalanan kehidupan ini selalu bermakna karena mampu memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan. Juga prospektif, artinya, melalui perayaan hari jadi berupaya mendesain sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu. "Rasa cinta dan rasa memiliki hendaknya terpatri dalam dada, tercermim dalam setiap sikap dan mewujudkan dalam laku setiap diri pribadi masyarakat Kuansing. Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini harus termanifestasi dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas. Sesuai dengan potensi dan profesi kita masing-masing," diharapkannya.

Ke depan, Ketua DPRD Kuansing ini menilai, perlunya menyatukan persepsi, bahwa untuk menentukan arah pemerintahan dan pembangunan Kuansing menapaki masa depan. "Kita harus menempatkan para tokoh pendiri negeri ini sebagai sumber cahaya rumah godang dan jangan sampai mereka merasa asing dan termarjinalkan di rumah godang mereka sendiri. Tokoh negeri ini adalah palito nan indak padam dan cermin nan indak kabuar, yang selalu menjadi panutan kita bersama," jelas Andi Putra.

Dengan semangat Hari Jadi Kuansing ke-20, diharapkan Ketua Andi Putra sebagai memontum untuk meningkatkan pelayanan prima dan reformasi birokrasi dalam mewujudkan Kabupaten Kuansing yang unggul dan berprestasi sebagai tema peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi ke-20 pada tahun 2019 ini. "Hendaknya menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali Kabupaten Kuansing ini sebagai negeri yang bermarwah dan meraih kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya di masa mendatang," harap Andi Putra.(jps/adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya