PADANG (RIAUPOS.CO) – Praktisi pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) M Zuhrizul mengungkapkan bahwa media berperan penting dalam memajulan sektor pariwisata, terutama di masa Pandemi Covid-19. Pemilik Lawang Park itu mengajak media, cetak, elektronik dan online bersinergi dengan dinas pariwisata provinsi dan kabupaten/kota serta para pelaku pariwisata untuk mempromosikan destinasi wisata Sumbar.
Hal itu disampaikan Zuhrizul saat menjadi pembicara dalam Diskusi Tiga Belasan Jaringan Pemred Sumbar, bertema “Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi” di Auditorium Istana Gubernuran, Sabtu (13/2).
“Bagaimana roh pariwisata Sumbar ini, kawan-kawan dari pers saya kira sangat paham bagaimana mengemasnya sehingga bisa menjadi informasi yang berdampak positif bagi orang luar untuk berkunjung ke Ranah Minang,” ujar Zuhrizul dalam diskusi dimoderatori wartawan utama JPS Adrian Tuswandi ini.
Menurutnya, pariwisata saat ini menjadi tulang punggung perekonomian karena banyak usaha yang bergantung di sini. Misalnya, peternak ayam pada masa pandemi ini terganggu penjualannya karena permintaan hotel dan restoran turun drastis akibat tingkat hunian dan kunjungan menurun. Sementara itu untuk memajukan sektor pariwisata sangat bergantung pada kebijakan kepala daerah dan kolaborasi antarprovinsi dan kabupaten/kota.
“Saya sangat senang hampir seluruh kepala daerah yang terpilih dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota memiliki pemikiran dan care terhadap pariwisata. Sehingga ini yang kita kawal bersama bagaimana implementasinya nanti setelah menjabat,” tegas Zuhrizul.
Dia berharap program dan kegiatan yang terkait pariwisata di provinsi, kabupaten/kota tahun ini bisa terintegrasi semuanya.
“Jadi kalau semua kepala daerah sudah punya komitmen yang sama dan terintegrasi, maka tidak sulit menjual pariwisata Sumbar ini. Tentu itu semua perlu peran dari teman-teman media untuk mengawal dan mengangkat destinasi yang ada beserta daya tariknya,” imbuhnya.
Imej positif ke luar Sumbar, menurut Zuhrizul sangat penting juga dijaga bersama-sama. Terutama dari para pegiat dan media dalam pemberitaannya.
“Itu yang dilakukan Malaysia sehingga kunjungan wisatawan ke negaranya tinggi sebelum pandemi,” jelasnya.
Kepada pemangku kepentingan di daerah juga perlu tegas terhadap pengelola destinasi yang berkaitan dengan sektor pariwisata.
“Dunia pariwisata Sumbar sangat menjanjikan. Karena saat ini pandemi, maka harus dibuat regulasi yang jelas dan tegas, khususnya terkait protokol kesehatan (prokes). Prokes tidak jadi halangan dan hambatan bagi orang berwisata,” jelasnya dalam diskusi yang juga dihadiri Koordinator JPS Heri Sugiarto, Pembina dan Penasihat JPS, Leonardy Harmaini dan HM Nurnas ini.
Dengan adanya aturan yang jelas tersebut, maka semua usaha yang bergerak di sektor pariwisata tak mematuhinya harus diberikan sanksi tegas.
“Bagi usaha wisata yang tidak mematuhi aturan, bila perlu tutup saja karena akan berpotensi merusak imej pariwisata Sumbar secara keseluruhan. Pak Kadis Pariwisata, kalau Lawang Adventure Park yang saya kelola melanggar aturan, silakan tutup saja,” jelasnya seraya memandang ke Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial yang juga hadir sebagai narasumber.
Dalam diskusi bulanan JPS ini, hadir Pakar Pariwisata Dr Sari Lenggogeni, Wali Kota Pariaman Genius Umar yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Pariaman Marhen, mantan Kepala Bappeda Mentawai Dr Naslindo Sirait, Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah, Praktisi Pariwisata M Zuhrizul serta Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial sebagai narasumber.(rel/jpg)