ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah daerah merasa bangga dengan keberhasilan dari program pemberdayaan desa yakni Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang semakin berkembang di 16 kecamatan se-Rokan Hulu (Rohul)
Sekda Rohul H Abdul Haris SSos MSi menyebutkan, BUMDes sudah menjadi bagian dari lokomotif penggerak ekonomi masyarakat pedesaan. Selain membebaskan masyarakat dari rentenir.
Maka itu, pemerintah daerah terus memaksimalkan keberadaan BUMDes yang merupakan perkembangan dari Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) yang mandiri.
"BUMDes SP merupakan pilihan utama ekonomi masyarakat Kabupaten Rohul atau sebagai lembaga mikro keuangan yang sudah membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha dan membudidayakan perekonomian masyarakat pedesaan. Keberadaan BUMDes sudah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan," ungkap H Abdul Haris mewakili Bupati Rohul H Sukiman saat menghadiri acara Musyawarah Pertanggungjawaban Tahunan Bumdesa (MPTB) Maju Jaya Desa Sei Kuning, Kecamatan Rambah Samo, Senin (13/1).
Diakuinya, keberadaan BUMDes sudah mengurangi pendapatan rentenir lintah darat. BUMDes di Rohul sudah berkiprah di bidang sosial baik itu dibidang musibah kebakaran, kematian, membantu anak yatim dan pembangunan prasarana sosial seperti rumah ibadah, jalan setapak, mendirikan lembaga pendidikan dan berkiprah bidang perbankan khususnya bidang perkreditan, bahkan sampai kredit kendaraan bermotor.
Haris menjelaskan, BUMDes suatu lembaga ekonomi yang menjadi ikon Kabupaten Rohul, sebab selama ini sudah banyak kabupaten/kota dan provinsi tidak hanya di Sumatera tapi Jawa, Kalimantan melakukan studi banding ke Kabupaten Rohul untuk mempelajari kesuksesan BUMDes.
Diakuinya, BUMDes selain simpan pinjam dan membantu modal usaha masyarakat, mereka tidak mencari keuntungan semata-mata tetapi juga menyalurkan dana sosial terhadap nasabahnya.
"Keberadaan BUMDes sangat membantu kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu, dengan memberikan pinjaman yang tidak menyulitkan masyarakat, dan tidak memberatkan masyarakat dalam mengeluarkan keuangannya untuk membayar angsuran dengan suku bunga yang sangat rendah," tuturnya.
Sekda meminta pengurus BUMDes membuat inovasi dalam mendirikan unit usaha baru, sebagai penguatan terhadap lembaga mikro ekonomi desa dan merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal.(adv)