BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar belum menyediakan rumah pengungsian bagi warga yang terdampak asap. Namun Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri menyebutkan, Pemkab telah mengambil sejumlah kebijakan untuk melindungi warga selama kabut asap ini. Salah satunya menghadirkan dokter ahli atau spesialis terkait.
''Kalau untuk layanan kesehatan dan tenaga medis sudah kami tingkatkan di sejumlah Puskesmes di wilayah terparah berdampak asap. Ada penunjukan dokter spesialis, mereka ahli menangani kasus akibat asap ini. Seperti di Siak Hulu dan Tambang yang terparah terdampak asap ditambah di sana,'' ungkap Sekda.
Lanjut Sekda, Pemkab Kampar juga telah membuka posko pelayanan kesehatan yang siaga 24 jam sehari untuk membantu warga. Sementara langkah preventif dampak asap seperti pembagian masker, menurut Sekda, juga terus dilakukan. Baik secara langsung dari Pemkab, maupun melalui Puskesmas yang ada di seluruh Kabupatan Kampar.
Pantauan Riau Pos hingga siang Jumat (13/9) ini, kabut tebal masih menyelimuti Kampar. Namun tidak lagi separah sehari yang lalu. Hanya saja, sejumlah warga berharap Pemkab Kampar menghadirkanPosko Pengungsian bagi masyarakat terdampak asap di Kampar. Tempat ungsi ini diharapkan sebagai tempat bebas asap, ada pelayanan kesehatan dan lainnya. Namun hingga kini belum ada inisiasi dari Pemkab Kampar. (end)
Laporan: Hendrawan Kariman/Bangkinang
Editor: Edwir
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar belum menyediakan rumah pengungsian bagi warga yang terdampak asap. Namun Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri menyebutkan, Pemkab telah mengambil sejumlah kebijakan untuk melindungi warga selama kabut asap ini. Salah satunya menghadirkan dokter ahli atau spesialis terkait.
''Kalau untuk layanan kesehatan dan tenaga medis sudah kami tingkatkan di sejumlah Puskesmes di wilayah terparah berdampak asap. Ada penunjukan dokter spesialis, mereka ahli menangani kasus akibat asap ini. Seperti di Siak Hulu dan Tambang yang terparah terdampak asap ditambah di sana,'' ungkap Sekda.
- Advertisement -
Lanjut Sekda, Pemkab Kampar juga telah membuka posko pelayanan kesehatan yang siaga 24 jam sehari untuk membantu warga. Sementara langkah preventif dampak asap seperti pembagian masker, menurut Sekda, juga terus dilakukan. Baik secara langsung dari Pemkab, maupun melalui Puskesmas yang ada di seluruh Kabupatan Kampar.
Pantauan Riau Pos hingga siang Jumat (13/9) ini, kabut tebal masih menyelimuti Kampar. Namun tidak lagi separah sehari yang lalu. Hanya saja, sejumlah warga berharap Pemkab Kampar menghadirkanPosko Pengungsian bagi masyarakat terdampak asap di Kampar. Tempat ungsi ini diharapkan sebagai tempat bebas asap, ada pelayanan kesehatan dan lainnya. Namun hingga kini belum ada inisiasi dari Pemkab Kampar. (end)
- Advertisement -
Laporan: Hendrawan Kariman/Bangkinang
Editor: Edwir