JAKARTA (RIAUPOS.CO) – JADWAL seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) 2024 dipastikan mundur. Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Rini Widyantini menyebut, seleksi kemungkinan dibuka Juli 2024.
Prediksi ini mundur dari target sebelumnya, yakni pada Juni 2024. Rini mengatakan, hal ini berkaitan dengan baru diserahkannya data kebutuhan formasi CASN oleh kementerian/lembaga. Di sisi lain, Badan Kepegawaian Negara (BKN) masih melakukan validasi data formasi tersebut agar sesuai antara data kebutuhan ASN dengan yang jumlah diusulkan.
Apabila proses tersebut sudah rampung, kata dia, maka penetapan formasi akan dilakukan. Sebagai informasi, total persetujuan formasi kebutuhan untuk CASN 2024 sebelumnya telah diumumkan sebanyak 1.289.824. Jumlah ini terbagi menjadi 427.650 formasi untuk instansi pusat dan 862.174 formasi pada instansi daerah. Angka ini termasuk talenta digital yang akan ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya. Dari total formasi tersebut, harus ada surat keputusan (SK) penetapan formasi kebutuhan resminya hingga akhirnya bisa diumumkan secara resmi.
”Mudah-mudahan sih, kita sih mintanya Juni harusnya sudah selesai (penetapan formasi, red), supaya Juli bisa (dibuka tahapan seleksinya, red),” ungkapnya di Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, kemarin (12/6).
Kendati begitu, ia pun masih belum bisa menentukan tanggal pastinya. Karena, masih harus nunggu penetapan dari Menteri PANRB. Meski agak mundur dari target, Rini tetap optimis seleksi CASN bisa diselenggarakan tiga kali tahun ini. Sebagaimana janji pemerintah sebelumnya.
Di sisi lain, Plt Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto mengatkan, pihaknya telah selesai melakukan pemetaan dan penilaian potensi maupun kompetensi terhadap 111.714 ASN yang yang akan dipindahkan ke IKN. Angka ini diperoleh dari proses pemetaan dan penilaian yang dilakukan sejak 2023 lalu.
Pada tahun lalu, jumlah ASN yang sudah mengikuti program pemetaan dan penilaian ini mencapai 96.760 ASN. Angka ini jauh lebih tinggi dari target sebanyak 60.000 ASN. Sementara untuk 2024, hingga pertengahan tahun baru mencapai 14.954 ASN. Angka ini jauh dari total target sebanyak 60.000 ASN. ”Anggaran untuk uji kompetensi dan potensi ini telah memakan anggaran sebesar Rp 5,5 miliar. Untuk seleksinya menggunakan Computer Assisted Competency Test (CACT),” paparnya.
Haryomo mengungkapkan, uji pemetaan dan penilaian ini juga dilakukan tersebut terhadap pejabat pimpinan tinggi di pemerintahan. Agak beda dengan ASN di bawahnya, pada tingkat pejabat tinggi menggunakan alat ukur berbasis digital melalui pembangunan Virtual Assessment Center.(mia/jpg)