DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap masih melanda Kota Dumai. Namun kabut asap lebih tipis dari beberapa hari yang lalu. Kualitas udara juga lebih baik. Jika pada, Rabu (11/9) berada di level berbahaya, namun pada Kamis (12/9) kemarin berada di level tidak sehat.
Hal ini disampaikan kepala BPBD Kota Dumai, Afri Lagan. Ia mengatakan, udara memang semakin membaik, namun masih berada di level tidak sehat. "ISPU Dumai berada angka sekitar 182 Psi berdasarkan laporan BMKG," ujarnya.
Sementara jika di pantau lewat aplikasi air visual, kualitas udara juga sama berada di level tidak sehat. Di wilayah Dumai secara prakiraan cuaca dan hotspot nihil titik api, sedangkan titik asap masih muncul tetapi relatif bisa diatasi oleh Tim Satgas Darat Karlahut Dumai dan tetap dilakukan pendinginan atau pemadaman sampai hari ini, yaitu di lokasi.
"Titik asap ada di beberapa titik yakni di Gurun Panjang (perbatasan dengan teluk makmur), Bukit Timah (Jalan Istiqomah-Santri) dan Teluk Makmur (Jalan Datuk Alam)," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi petugas BMKG Riau, pantauan citra satelit di website satelit.bmkg.go.id dan satelit LAPAN. "Kondisi Dumai jarak pandang 3 Km (asap), jika dibanding Pekanbaru, Pelelawan dan Duri sekitar 1 Km (asap)," ujarnya.
Ia mengatakan, titik api terbanyak berada di Pelalawan dan Inhil jika dilihat arah angin dari tenggara/selatan maka prakiraan Dominan Kabut Asap Dumai adalah Kiriman dari dua kabupaten tersebut dengan kecepatan angin maksimal 20 km/jam.
"Hal yang terjadi tersebut, akan berdampak lanjutan besaran nilai ISPU bisa mencapai level tidak sehat atau berbahaya di Kota Dumai," ujarnya.
Laporan: Hasanal Bulkiah/Dumai
Editor: Edwir