DUMAI (RIAUPOS.CO) — Wali Kota Dumai H Zulkifli AS meminta kepada seluruh masyarat peduli api (MPA) yang menjalani pelatihan, agar bersemangat dalam melaksanakan tugas di lapangan dalam memadamkan dan melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), agar Kota Dumai tak lagi diselimuti asap tebal sebagaimana yang pernah terjadi tahun lalu.
Sebab, dampak dari asap tebal cukup besar seperti mengganggu penerbangan, anak-anak sekolah diliburkan, kegiatan perdagangan lesu karena masyarakat lebih banyak di rumah, serta mengancam kesehatan. "Oleh karena itu, wako berharap sebelum karhutla terjadi, agar semua pihak diantaranya lurah, camat, MPA serta warga melakukan pencegahan," sebut wako di sela-sela membuka pelatihan pembentukan masyarakat peduli api pada wilayah kelurahan rawan karhutla di Kota Dumai tahun 2020 di Grand Zuri Hotel, Rabu (11/3).
"Apa yang dilakukan saat ini merupakan amanah buat MPA karena mendapat kepercayaan melakukan pencegahan terjadinya karhutla agar Dumai tak diselimuti asap. Kalau tak kami yang peduli terhadap lingkungan siapa lagi," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi karhutla yang terjadi bukan hanya tugas MPA, tetapi semua pihak bertanggung jawab menanggulanginya. Semua personel mesti turun, seperti BPBD, Manggala Agni, kelurahan, kecamatan, MPA serta unsur Forkopimda.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat yang akan berkebun agar tak membuka lahan secara membakar, tetapi bukalah lahan dengan memperhatikan lingkungan sekitar," tuturnya.
Ia mengatakan persoalan asap bukan hanya persoalan nasional tetapi juga internasional, sebelum karhutla terjadi lagi, sejak dini MPA harus bisa melakukan pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat. "Sebab 90 persen karhutla terjadi karena unsur kesengajaan dan lebih bagus melakukan pencegahan dan saya menyakini MPA bisa mengatasi persoalan asap,"terangnya.
Kalaksa BPBD Dumai H Afrilagan mengungkapkan peserta yang ikut dalam pelatihan ini terdiri dari 8 kelurahan merupakan rawan kebakaran lahan. Sebelumnya 60 orang telah dituntaskan dan dilatih untuk mengatasi kebakaran lahan.
Peserta saat ini, sebelumnya mereka telah aktif melakukan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, namun dengan pembekalan ini mereka lebih aktif dan memiliki kemampuan dalam mengatasi karhutla. "Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk melakukan pencegahan dini," ujar Afrilagan.
Ia mengatakan kegiatan ini juga dalam rangka membentukan masyarakat yang secara sukarela peduli api. "Mereka nantinya dapat membantu mencegah dan menanggulangi terjadinya karhutla di Dumai,"tuturnya.
Ia menyebutkan 60 orang MPA yang dibentuk pada tahap pertama, dan ini akan ada tahap selanjutnya."Masyarakat peduli api yang telah terbentuk akan diberikan sosialisasi terkait dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla di wilayah masing-masing,"jelasnya.(hsb/ifr)