KIEV (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengevakuasi kedutaan besarnya di Kiev, Ukraina, karena khawatir akan invasi Rusia. Rencana tersebut muncul setelah mendapat peringatan intelijen tentang potensi invasi yang kian besar.
Pejabat AS mengatakan Departemen Luar Negeri berencana untuk mengumumkan Sabtu (12/2/2022) pagi waktu setempat bahwa hampir semua staf Amerika di kedutaan Kiev akan diminta untuk pergi sebelum invasi Rusia benar-benar terjadi.
Sebagian kecil staf boleh menetap di Kiev, sehingga AS tetap bisa menjaga kehadiran diplomatik di negara ini. Namun mayoritas dari sekitar 200 orang yang berada di kedutaan tersebut akan dievakuasi jauh ke wilayah barat Ukraina, dekat dengan perbatasan Polandia
Sebelumnya departemen luar negeri juga pernah memerintahkan keluarga staf kedutaan AS di Kiev untuk pergi. Namun perintah tersebut dikembalikan kepada personel tersebut, sehingga mereka leluasa jika ingin pergi atau tinggal.
Kini AS mengambil langkah baru yang lebih tegas karena peluang invasi Rusia ke Ukraina meningkat.
Sejumlah pejabat yang berbicara dengan anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara terbuka, mengatakan sejumlah kecil diplomat AS mungkin dipindahkan ke ujung barat Ukraina, dekat perbatasan dengan Polandia, sekutu NATO, sehingga AS dapat mempertahankan kehadiran diplomatik di negara tersebut.
Lebih lanjut, Pentagon mengumumkan pada Jumat (11/2) bahwa mereka mengirim 3.000 pasukan ke Polandia untuk bergabung dengan 1.700 pasukan yang telah berkumpul, untuk menunjukkan komitmen AS pada sekutu NATO.
Dilansir AP News, menurut seorang pejabat pertahanan, pasukan tambahan tersebut akan meninggalkan pos mereka di Fort Bragg, Carolina Utara, dalam beberapa hari ke depan dan akan ditempatkan di Polandia.
Mereka adalah elemen yang tersisa dari brigade infanteri Divisi Lintas Udara ke-82.
Misi pasukan tambahan tersebut adalah untuk melatih dan memberikan pencegahan, tetapi tidak untuk terlibat dalam pertempuran di Ukraina.
Selain pasukan AS yang dikerahkan ke Polandia, sekitar 1.000 tentara AS yang berbasis di Jerman dipindahkan ke Rumania dalam misi yang serupa. Kemudian 300 tentara dari unit markas Korps Lintas Udara ke-18 yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Michael E. Kurilla juga tiba di Jerman.
Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun