Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Mari Bergandengan Tangan untuk Bangkit

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau tahun ini tak semeriah tahun sebelumnya. Hanya kegiatan paripurna istimewa di DPRD Riau yang dilakukan untuk memperingati HUT Ke-63 Riau tersebut. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyebut, dikarenakan saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19, peringatan HUT Riau dilakukan secara sederhana.

Selain itu, akibat pandemi Covid-19, ekonomi di Riau juga merosot. "Saat ini kita tahu bahwa kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh kepada ekonomi di Riau. Baik yang berkaitan dengan daya beli masyarakat, termasuk juga kegiatan ekspor yang menurun," kata Gubri usai rapat paripurna di DPRD Riau.

Akibat hal tersebut, ujar Gubri, pada triwulan kedua tahun 2020. ekonomi di Riau menurun tajam. Dari awalnya pertumbuhan 2,2 persen saat ini turun menjadi minus 3,2 persen. Beberapa faktor penyebabnya, yakni daya beli yang menurun. "Data dari BPS, belakangan ini terjadi penurunan ekspor pulp and paper, ekspor CPO juga berkurang. Termasuk ekspor karet, dan lainnya," sebutnya.

Terkait hal tersebut, Gubri mengajak semua stakeholder bersama-sama mendorong ekonomi Riau agar bisa normal kembali. Karena menurutnya potensi untuk meningkatkan ekonomi itu masih ada.

Baca Juga:  KLHK Mantapkan Persiapan Pembangunan Calon Ibukota yang Ramah Lingkungan

"Pada masa pandemi tahun ini, pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan kedua tahun 2020 mengalami penurunan. Dengan kondisi seperti ini, kita harus bergandeng tangan bersama-sama untuk keluar dan bangkit dari kondisi keterpurukan ini," ajaknya.
Dalam kesempatan itu, Gubri juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi. Dan beberapa perusahaan sudah ada yang akan berinvestasi di Riau. Kemudian pihaknya juga akan membantu menggerakkan UKM agar mereka bisa mengangkat ekonomi.

"Kami juga mengajak masyarakat yang memiliki lahan yang selama ini belum tergarap maksimal, untuk bisa menggarapnya dengan menanami tanaman pangan. Jika ada kendala bisa minta bantuan pemerintah," sebutnya.

Di bidang infrastruktur, Gubri menyebut akibat pandemi juga berakibat proyek kegiatan tidak bisa berjalan. Hal tersebut dikarenakan ada kekhawatiran jika dilakukan tender semua kegiatan, keuangan daerah tidak cukup.

"Tapi kami sudah minta para kepala OPD agar tender segera dijalankan. Karena hal tersebut akan bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi akibat perputaran uang dari kegiatan," katanya.

Berharap Perbaikan Taraf Hidup
Usia Provinsi Riau sudah 63 tahun saat ini. Namun jumlah masyarakat dengan kategori miskin, masih cukup banyak. Bahkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat setidaknya 7 persen atau 484 ribu jiwa yang masuk kategori miskin di Bumi Lancang Kuning. Dengan usia yang semakin bertambah, diharapkan masyarakat Riau bisa keluar dari kemiskinan dan menjadi lebih sejahtera.

Baca Juga:  Januari–Maret 2021, Tarif Listrik Tidak Naik

Hal itu diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Riau Kelmi Amri kepada Ri­au Pos tepat HUT ke-63 Provinsi Riau, Ahad (9/8). "Manusiawi bagi mereka dan kita berharap ada perbaikan taraf hidup dengan usaha-usaha produktif. Data jumlah penduduk miskin Riau itu belum lagi pada saat sekarang. Kita sangat yakin jumlahnya pastilah bertambah akibat situasi ekonimi bangsa yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Kelmi.

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, menghadapi situasi itu perlu upaya yang serius. Pemerintah provinsi dikatakan dia harus bisa memetakan secara utuh akar dari persoalan dan menjabarkan solusi yang nyata. Sehingga seluruh tantangan yang tengah dihadapi bisa dilewati dengan baik.

"Kami harapakan di masa pemerintahan sekarang mampu menekan angka kemiskinan itu secara signifikan dari segala potensi kekuatan dengan melibatkan banyak kekuatan," harapnya.(sol/nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau tahun ini tak semeriah tahun sebelumnya. Hanya kegiatan paripurna istimewa di DPRD Riau yang dilakukan untuk memperingati HUT Ke-63 Riau tersebut. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyebut, dikarenakan saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19, peringatan HUT Riau dilakukan secara sederhana.

Selain itu, akibat pandemi Covid-19, ekonomi di Riau juga merosot. "Saat ini kita tahu bahwa kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh kepada ekonomi di Riau. Baik yang berkaitan dengan daya beli masyarakat, termasuk juga kegiatan ekspor yang menurun," kata Gubri usai rapat paripurna di DPRD Riau.

- Advertisement -

Akibat hal tersebut, ujar Gubri, pada triwulan kedua tahun 2020. ekonomi di Riau menurun tajam. Dari awalnya pertumbuhan 2,2 persen saat ini turun menjadi minus 3,2 persen. Beberapa faktor penyebabnya, yakni daya beli yang menurun. "Data dari BPS, belakangan ini terjadi penurunan ekspor pulp and paper, ekspor CPO juga berkurang. Termasuk ekspor karet, dan lainnya," sebutnya.

Terkait hal tersebut, Gubri mengajak semua stakeholder bersama-sama mendorong ekonomi Riau agar bisa normal kembali. Karena menurutnya potensi untuk meningkatkan ekonomi itu masih ada.

- Advertisement -
Baca Juga:  Empat Kandidat Berpeluang Kuat Gantikan Firli

"Pada masa pandemi tahun ini, pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan kedua tahun 2020 mengalami penurunan. Dengan kondisi seperti ini, kita harus bergandeng tangan bersama-sama untuk keluar dan bangkit dari kondisi keterpurukan ini," ajaknya.
Dalam kesempatan itu, Gubri juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi. Dan beberapa perusahaan sudah ada yang akan berinvestasi di Riau. Kemudian pihaknya juga akan membantu menggerakkan UKM agar mereka bisa mengangkat ekonomi.

"Kami juga mengajak masyarakat yang memiliki lahan yang selama ini belum tergarap maksimal, untuk bisa menggarapnya dengan menanami tanaman pangan. Jika ada kendala bisa minta bantuan pemerintah," sebutnya.

Di bidang infrastruktur, Gubri menyebut akibat pandemi juga berakibat proyek kegiatan tidak bisa berjalan. Hal tersebut dikarenakan ada kekhawatiran jika dilakukan tender semua kegiatan, keuangan daerah tidak cukup.

"Tapi kami sudah minta para kepala OPD agar tender segera dijalankan. Karena hal tersebut akan bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi akibat perputaran uang dari kegiatan," katanya.

Berharap Perbaikan Taraf Hidup
Usia Provinsi Riau sudah 63 tahun saat ini. Namun jumlah masyarakat dengan kategori miskin, masih cukup banyak. Bahkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat setidaknya 7 persen atau 484 ribu jiwa yang masuk kategori miskin di Bumi Lancang Kuning. Dengan usia yang semakin bertambah, diharapkan masyarakat Riau bisa keluar dari kemiskinan dan menjadi lebih sejahtera.

Baca Juga:  Usai Tanam Pohon, Seluruh Karyawan HK Cabang Tol Permai Divaksin

Hal itu diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Riau Kelmi Amri kepada Ri­au Pos tepat HUT ke-63 Provinsi Riau, Ahad (9/8). "Manusiawi bagi mereka dan kita berharap ada perbaikan taraf hidup dengan usaha-usaha produktif. Data jumlah penduduk miskin Riau itu belum lagi pada saat sekarang. Kita sangat yakin jumlahnya pastilah bertambah akibat situasi ekonimi bangsa yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Kelmi.

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, menghadapi situasi itu perlu upaya yang serius. Pemerintah provinsi dikatakan dia harus bisa memetakan secara utuh akar dari persoalan dan menjabarkan solusi yang nyata. Sehingga seluruh tantangan yang tengah dihadapi bisa dilewati dengan baik.

"Kami harapakan di masa pemerintahan sekarang mampu menekan angka kemiskinan itu secara signifikan dari segala potensi kekuatan dengan melibatkan banyak kekuatan," harapnya.(sol/nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari