SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Bagas Narendra Muhammad (25), nekat gantung diri setelah tepergok istrinya berduaan bersama wanita idaman lain (WIL). Korban sempat dilarikan ke RSUD dr Soetomo, tapi nyawanya tidak tertolong.
Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengatakan, sebelumnya Bagas sempat membahas persoalan rumah tangga itu dengan istrinya, Siti Mar’atus Soleha, di rumah mereka di Jalan Pacar Kembang III/18-E Surabaya.
Namun saat Siti meminta keterangan tentang wanita selingkuhannya, Bagas menolak. Alasannya, sang buah hati saat itu belum tidur.
“Korban tidak ingin terlihat bertengkar di depan anaknya. Siti akhirnya malah ikut tertidur. Jadi, belum sempat ngobrol lagi," terang Iptu Didik.
- Advertisement -
Azan subuh pun tiba. Siti terbangun dari tidurnya. Namun saat akan mengambil wudhu untuk salat, dia melihat sang suami terduduk dengan leher terikat tali pramuka warna putih. Siti pun panik dan mencari alat pemotong. Akhirnya, tali itu dipotong menggunakan gunting.
Kemudian Siti menyampaikan kabar tragis itu kepada ketua RT setempat untuk meminta pertolongan. Hingga akhirnya Bagas dilarikan ke RSUD dr Soetomo. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
- Advertisement -
"Lehernya terlilit hingga lebam. Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik," kata Didik.
Jenazah bagas kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan pihak keluarga. Istri Bagas pun menerima kematian suaminya secara tidak wajar.
"Intinya karena masalah rumah tangga," ujar Didik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Bagas Narendra Muhammad (25), nekat gantung diri setelah tepergok istrinya berduaan bersama wanita idaman lain (WIL). Korban sempat dilarikan ke RSUD dr Soetomo, tapi nyawanya tidak tertolong.
Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengatakan, sebelumnya Bagas sempat membahas persoalan rumah tangga itu dengan istrinya, Siti Mar’atus Soleha, di rumah mereka di Jalan Pacar Kembang III/18-E Surabaya.
Namun saat Siti meminta keterangan tentang wanita selingkuhannya, Bagas menolak. Alasannya, sang buah hati saat itu belum tidur.
“Korban tidak ingin terlihat bertengkar di depan anaknya. Siti akhirnya malah ikut tertidur. Jadi, belum sempat ngobrol lagi," terang Iptu Didik.
Azan subuh pun tiba. Siti terbangun dari tidurnya. Namun saat akan mengambil wudhu untuk salat, dia melihat sang suami terduduk dengan leher terikat tali pramuka warna putih. Siti pun panik dan mencari alat pemotong. Akhirnya, tali itu dipotong menggunakan gunting.
Kemudian Siti menyampaikan kabar tragis itu kepada ketua RT setempat untuk meminta pertolongan. Hingga akhirnya Bagas dilarikan ke RSUD dr Soetomo. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
"Lehernya terlilit hingga lebam. Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik," kata Didik.
Jenazah bagas kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan pihak keluarga. Istri Bagas pun menerima kematian suaminya secara tidak wajar.
"Intinya karena masalah rumah tangga," ujar Didik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
