Minggu, 10 November 2024

Diusulkan Achmad Dicopot, Ini Tanggapan Rektor UIN Suska Riau

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad mendesak Menteri Agama, Fachrul Rozi untuk segera memberhentikan Rektor UIN Suska Riau, Prof KH Akhmad Mujahidin. Berdasarkan aduan dari berbagai pihak, dia menilai kepemimpinan rektor merusak citra UIN Suska Riau. Pernyataan ini pun dibantah keras sang rektor dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Rabu (9/9/2020).

Sehari sebelumnya, heboh Achmad dalam rapat bersama dengan Menteri Agama, Selasa (8/9/20202) mengatakan, banyak konflik yang terjadi di internal UIN Suska Riau sejak dipimpin oleh Akhmad Mujahidin. Mulai dari kebijakan dan manajemen yang otoriter, dugaan korupsi, gedung-gedung tak terawat hingga pembangunan masjid yang terbengkalai.

- Advertisement -

Menanggapi pernyataan tersebut, Rektor UIN Suska Riau Prof KH Akhmad Mujahidin merinci setiap kritikan. Diawali dari prestasi, ia menjelaskan bahwa akreditasi sejumlah jurusan dan fakultas di UIN Suska Riau nilai A. Selain itu UIN Suska Riau peringkatnya terus meningkat, seperti versi 4ICU UniRank dan UIN Suska masuk 30 besar kampus terbaik di Indonesia.

Baca Juga:  Hadapi Karlahut, Polres Siapkan Kendaraan Taktis dan 10 Nosel

Lanjutnya, sedangkan versi Webometrics 2020, UIN Suska berada di peringkat pertama dalam kategori Universitas Islam Negeri. 

“Sedangkan dalam skala nasional se-Indonesia UIN Suska Riau berada di peringkat 44,” tegasnya. 

- Advertisement -

Lebih lanjut dijelaskannya, terkait masjid kampus ditutup yang dikomentari anggota DPR RI asal Riau Achmad, Prof KH Akhmad Mujahidin menjelaskan masjid ini sudah banyak menelan dana tetapi belum selesai-selesai, bahkan kondisinya memprihatinkan. 

Rektor yang baru menjabat pada 2018 ini pun mengungkapkan dimana sudah Rp49.193.284.990 anggaran digunakan dari dana APBD dan APBN sejak 2012 sampai dengan 2015.

"Masjid ditutup karena membahayakan keselamatan jamaahnya. Atapnya berlubang dan mau runtuh. Sangat membahayakan jamaah. Makanya shalat berjamaah dilaksanakan di ruangan yang layak di gedung lainnya," Umar sang rektor.

Baca Juga:  Waduh.. Dari 2.174 Peserta Tak Ada Satupun yang Lolos jadi Juru Bicara KPK

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad mendesak Menteri Agama, Fachrul Rozi untuk segera memberhentikan Rektor UIN Suska Riau, Prof KH Akhmad Mujahidin. Berdasarkan aduan dari berbagai pihak, dia menilai kepemimpinan rektor merusak citra UIN Suska Riau. Pernyataan ini pun dibantah keras sang rektor dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Rabu (9/9/2020).

Sehari sebelumnya, heboh Achmad dalam rapat bersama dengan Menteri Agama, Selasa (8/9/20202) mengatakan, banyak konflik yang terjadi di internal UIN Suska Riau sejak dipimpin oleh Akhmad Mujahidin. Mulai dari kebijakan dan manajemen yang otoriter, dugaan korupsi, gedung-gedung tak terawat hingga pembangunan masjid yang terbengkalai.

- Advertisement -

Menanggapi pernyataan tersebut, Rektor UIN Suska Riau Prof KH Akhmad Mujahidin merinci setiap kritikan. Diawali dari prestasi, ia menjelaskan bahwa akreditasi sejumlah jurusan dan fakultas di UIN Suska Riau nilai A. Selain itu UIN Suska Riau peringkatnya terus meningkat, seperti versi 4ICU UniRank dan UIN Suska masuk 30 besar kampus terbaik di Indonesia.

Baca Juga:  Buah Langka Lepiu Banyak Diburu Warga

Lanjutnya, sedangkan versi Webometrics 2020, UIN Suska berada di peringkat pertama dalam kategori Universitas Islam Negeri. 

- Advertisement -

“Sedangkan dalam skala nasional se-Indonesia UIN Suska Riau berada di peringkat 44,” tegasnya. 

Lebih lanjut dijelaskannya, terkait masjid kampus ditutup yang dikomentari anggota DPR RI asal Riau Achmad, Prof KH Akhmad Mujahidin menjelaskan masjid ini sudah banyak menelan dana tetapi belum selesai-selesai, bahkan kondisinya memprihatinkan. 

Rektor yang baru menjabat pada 2018 ini pun mengungkapkan dimana sudah Rp49.193.284.990 anggaran digunakan dari dana APBD dan APBN sejak 2012 sampai dengan 2015.

"Masjid ditutup karena membahayakan keselamatan jamaahnya. Atapnya berlubang dan mau runtuh. Sangat membahayakan jamaah. Makanya shalat berjamaah dilaksanakan di ruangan yang layak di gedung lainnya," Umar sang rektor.

Baca Juga:  Waduh.. Dari 2.174 Peserta Tak Ada Satupun yang Lolos jadi Juru Bicara KPK

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari