Kamis, 25 September 2025
spot_img

Nursiah Darwis Cimpin, JCH Kampar yang Meninggal di Makkah

Jemaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Kampar Nursiah Darwis Cimpin meninggal dunia di Rumah Sakit King Faishal Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (5/7). Duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan di Desa Pulau Sorak, Kecamatan Rumbio, Kabupaten Kampar. Pasalnya, waktu mengantar keberangkatan di Masjid Islamic Centre Bangkinang merupakan perjumpaan terakhir bagi keluarga.

Laporan KAMARUDDIN, Bangkinang

PADA Sabtu (18/6) lalu, Masjid Islamic Centre Bangkinang menjadi tempat pertemuan terakhir Nursiah Darwis Cimpin dengan keluarganya. Saat itu, keluarga besarnya mengantar keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah. Tak ada tanda-tanda mereka akan berpisah untuk selamanya.

Anak bungsu Nursiah tak bicara banyak ketika ditemui Riau Pos, Jumat (8/7). Wajahnya masih terlihat sedih menyimpan duka mendalam karena tak bisa bertemu dengan jenazah ibundanya.

Baca Juga:  KPK Panggil Tujuh Saksi Korupsi Jembatan WFC Bangkinang

"Tak bisa saya bayangkan. Saya tak bisa menyalatkan dan mengantar ibu ke pemakaman. Mungkin sudah takdir ibunda meninggal di Tanah Suci. Kami hanya mendoakan almarhumah diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadah," jelas Eko dengan mata berkaca-kaca.

Eko mengungkapkan tak ada firasat apa-apa kalau orang tuanya meninggal di Makkah."Duka mendalam bagi keluarga kami karena tak bisa melihat jenazah almarhumah. Kami ikhlas, mungkin ini yang terbaik dari Allah SWT untuk ibunda kami," ungkap Eko.

Hal senada diungkapkan kakak iparnya Diana. "Ibu sendiri kelihatan sehat-sehat saja, bahkan beliau sendiri yang mendorong kopernya waktu kami mengantar keberangkatannya di Masjid Islamic Centre," ungkap menantu almarhumah Nursiah saat dijumpai di rumah duka, Rabu (6/7).

Baca Juga:  Didi Kempot Wafat Didampingi Sang Istri

Diana menyampaikan, mertuanya Nursiah memang sudah lama mengidap penyakit diabetes melitus. Hampir setiap bulan pergi berobat ke Bangkinang. Selama ini, mertuanya itu agak kurang sehat dan kurang nafsu makan.

Tetapi semenjak namanya keluar sebagai JCH dan ikut manasik haji terlihat sehat dan semangat. Nursiah merupakan seorang guru di SMPN 2 Kampar yang masih aktif mengajar. Ia meninggalkan dua anak laki-laki yakni Rafi dan Eko dan dua orang cucu.

"Semenjak nama keluar sebagai peserta JCH, ibu terlihat sehat. Beliau setiap pagi membawa cucunya jalan kaki untuk berolahraga. Ibu terlihat semangat mau berangkat haji," ungkap Diana dengan nada sedih.

Jemaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Kampar Nursiah Darwis Cimpin meninggal dunia di Rumah Sakit King Faishal Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (5/7). Duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan di Desa Pulau Sorak, Kecamatan Rumbio, Kabupaten Kampar. Pasalnya, waktu mengantar keberangkatan di Masjid Islamic Centre Bangkinang merupakan perjumpaan terakhir bagi keluarga.

Laporan KAMARUDDIN, Bangkinang

PADA Sabtu (18/6) lalu, Masjid Islamic Centre Bangkinang menjadi tempat pertemuan terakhir Nursiah Darwis Cimpin dengan keluarganya. Saat itu, keluarga besarnya mengantar keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah. Tak ada tanda-tanda mereka akan berpisah untuk selamanya.

Anak bungsu Nursiah tak bicara banyak ketika ditemui Riau Pos, Jumat (8/7). Wajahnya masih terlihat sedih menyimpan duka mendalam karena tak bisa bertemu dengan jenazah ibundanya.

Baca Juga:  Sempat Pamit dari Medsos, Ternyata Deddy Corbuzier Hampir Meninggal

"Tak bisa saya bayangkan. Saya tak bisa menyalatkan dan mengantar ibu ke pemakaman. Mungkin sudah takdir ibunda meninggal di Tanah Suci. Kami hanya mendoakan almarhumah diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadah," jelas Eko dengan mata berkaca-kaca.

- Advertisement -

Eko mengungkapkan tak ada firasat apa-apa kalau orang tuanya meninggal di Makkah."Duka mendalam bagi keluarga kami karena tak bisa melihat jenazah almarhumah. Kami ikhlas, mungkin ini yang terbaik dari Allah SWT untuk ibunda kami," ungkap Eko.

Hal senada diungkapkan kakak iparnya Diana. "Ibu sendiri kelihatan sehat-sehat saja, bahkan beliau sendiri yang mendorong kopernya waktu kami mengantar keberangkatannya di Masjid Islamic Centre," ungkap menantu almarhumah Nursiah saat dijumpai di rumah duka, Rabu (6/7).

- Advertisement -
Baca Juga:  Serunya Jadi Pengusaha Muda

Diana menyampaikan, mertuanya Nursiah memang sudah lama mengidap penyakit diabetes melitus. Hampir setiap bulan pergi berobat ke Bangkinang. Selama ini, mertuanya itu agak kurang sehat dan kurang nafsu makan.

Tetapi semenjak namanya keluar sebagai JCH dan ikut manasik haji terlihat sehat dan semangat. Nursiah merupakan seorang guru di SMPN 2 Kampar yang masih aktif mengajar. Ia meninggalkan dua anak laki-laki yakni Rafi dan Eko dan dua orang cucu.

"Semenjak nama keluar sebagai peserta JCH, ibu terlihat sehat. Beliau setiap pagi membawa cucunya jalan kaki untuk berolahraga. Ibu terlihat semangat mau berangkat haji," ungkap Diana dengan nada sedih.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

Jemaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Kampar Nursiah Darwis Cimpin meninggal dunia di Rumah Sakit King Faishal Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (5/7). Duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan di Desa Pulau Sorak, Kecamatan Rumbio, Kabupaten Kampar. Pasalnya, waktu mengantar keberangkatan di Masjid Islamic Centre Bangkinang merupakan perjumpaan terakhir bagi keluarga.

Laporan KAMARUDDIN, Bangkinang

PADA Sabtu (18/6) lalu, Masjid Islamic Centre Bangkinang menjadi tempat pertemuan terakhir Nursiah Darwis Cimpin dengan keluarganya. Saat itu, keluarga besarnya mengantar keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah. Tak ada tanda-tanda mereka akan berpisah untuk selamanya.

Anak bungsu Nursiah tak bicara banyak ketika ditemui Riau Pos, Jumat (8/7). Wajahnya masih terlihat sedih menyimpan duka mendalam karena tak bisa bertemu dengan jenazah ibundanya.

Baca Juga:  Tiga Anak Meninggal karena Hepatitis Misterius, Ini Gejalanya

"Tak bisa saya bayangkan. Saya tak bisa menyalatkan dan mengantar ibu ke pemakaman. Mungkin sudah takdir ibunda meninggal di Tanah Suci. Kami hanya mendoakan almarhumah diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadah," jelas Eko dengan mata berkaca-kaca.

Eko mengungkapkan tak ada firasat apa-apa kalau orang tuanya meninggal di Makkah."Duka mendalam bagi keluarga kami karena tak bisa melihat jenazah almarhumah. Kami ikhlas, mungkin ini yang terbaik dari Allah SWT untuk ibunda kami," ungkap Eko.

Hal senada diungkapkan kakak iparnya Diana. "Ibu sendiri kelihatan sehat-sehat saja, bahkan beliau sendiri yang mendorong kopernya waktu kami mengantar keberangkatannya di Masjid Islamic Centre," ungkap menantu almarhumah Nursiah saat dijumpai di rumah duka, Rabu (6/7).

Baca Juga:  Didi Kempot Wafat Didampingi Sang Istri

Diana menyampaikan, mertuanya Nursiah memang sudah lama mengidap penyakit diabetes melitus. Hampir setiap bulan pergi berobat ke Bangkinang. Selama ini, mertuanya itu agak kurang sehat dan kurang nafsu makan.

Tetapi semenjak namanya keluar sebagai JCH dan ikut manasik haji terlihat sehat dan semangat. Nursiah merupakan seorang guru di SMPN 2 Kampar yang masih aktif mengajar. Ia meninggalkan dua anak laki-laki yakni Rafi dan Eko dan dua orang cucu.

"Semenjak nama keluar sebagai peserta JCH, ibu terlihat sehat. Beliau setiap pagi membawa cucunya jalan kaki untuk berolahraga. Ibu terlihat semangat mau berangkat haji," ungkap Diana dengan nada sedih.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari