JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Tersangka kasus makar Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen melaporkan Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Iqbal dilaporkan karena diduga telah menyebar kabar hoaks pembunuhan terhadap empat tokoh nasional.
Selain itu, Iqbal juga diduga telah menuduh keterlibatan Kivlan Zen dalam kasus pembelian senjata api ilegal. “Benar, telah kami laporkan berdasarkan kuasa Pak Kivlan,†kata Tonin Tachta Singarimbun selaku kuasa hukum Kivlan, Selasa (9/7).
Selain Iqbal, kata Tonin, pihaknya juga telah melaporkan dua perwira Polri, yaitu Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi dan Kompol Pratomo Widodo. Keduanya diduga telah menyebar berita hoaks.
“AKBP Ade Ary dan Kompol Pratomo dilaporkan karena menyebar hoaks pada 11 Juni 2019,†katanya.
Sebelumnya polisi menduga Kivlan Zen menerima uang Rp 150 juta dari politikus PPP Habil Marati. Setelah uang diterima, Kivlan langsung menyerahkan uang tersebut kepada Iwan Kurniawan alias Helmi Kurniawan (HK) yang menjadi calon eksekutor pembunuhan terhadap empat tokoh nasional.
Uang itu akan digunakan untuk membeli senjata laras panjang dan pendek yang akan digunakan untuk menghabisi empat tokoh nasional, yakni Wiranto, Luhut Pandjaitan, Budi Gunawan dan Gorries Mere. Namun, Kivlan membantah tuduhan itu. (fir/jpg/cuy)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Tersangka kasus makar Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen melaporkan Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Iqbal dilaporkan karena diduga telah menyebar kabar hoaks pembunuhan terhadap empat tokoh nasional.
Selain itu, Iqbal juga diduga telah menuduh keterlibatan Kivlan Zen dalam kasus pembelian senjata api ilegal. “Benar, telah kami laporkan berdasarkan kuasa Pak Kivlan,†kata Tonin Tachta Singarimbun selaku kuasa hukum Kivlan, Selasa (9/7).
- Advertisement -
Selain Iqbal, kata Tonin, pihaknya juga telah melaporkan dua perwira Polri, yaitu Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi dan Kompol Pratomo Widodo. Keduanya diduga telah menyebar berita hoaks.
“AKBP Ade Ary dan Kompol Pratomo dilaporkan karena menyebar hoaks pada 11 Juni 2019,†katanya.
- Advertisement -
Sebelumnya polisi menduga Kivlan Zen menerima uang Rp 150 juta dari politikus PPP Habil Marati. Setelah uang diterima, Kivlan langsung menyerahkan uang tersebut kepada Iwan Kurniawan alias Helmi Kurniawan (HK) yang menjadi calon eksekutor pembunuhan terhadap empat tokoh nasional.
Uang itu akan digunakan untuk membeli senjata laras panjang dan pendek yang akan digunakan untuk menghabisi empat tokoh nasional, yakni Wiranto, Luhut Pandjaitan, Budi Gunawan dan Gorries Mere. Namun, Kivlan membantah tuduhan itu. (fir/jpg/cuy)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina