Sabtu, 27 Juli 2024

Muhibah Budaya Jalur Rempah, KRI Dewaruci Bakal Bersandar di Pelabuhan Dumai

JAKARTA (RP) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melepas 29 Laskar Rempah dalam pelayaran batch 1 Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dengan rute Jakarta – Belitung Timur – Dumai.

Pelayaran yang membawa misi budaya ini menggunakan KRI Dewaruci. KRI Dewaruci merupakan kapal legendaris kebanggaan Indonesia yang resmi berlayar sejak 1953 silam.

- Advertisement -

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan bahwa pelayaran MBJR dimulai dari refleksi terhadap kenyataan sejarah Indonesia sebagai negara maritim. Program ini berupaya memperkenalkan dan menelusuri kembali jejak sejarah kemaritiman Indonesia.

“Tujuan akhir dalam pelayaran ini bukan hanya menumbuhkan minat pada sejarah kemaritiman, namun juga menggali warisan budaya kemaritiman lainnya seperti KRI Dewaruci yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan juga tapak sejarah lainnya dipersinggahan pelayaran kapal. Lebih dari itu, kita memiliki banyak praktik-praktik tradisional yang berkaitan dengan kemaritiman, dan semua itu harus kita lestarikan,” kata Hilmar saat pelepasan di Lapangan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, Jumat (7/6) kemarin.

Hilmar mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan MBJR 2024, khususnya untuk TNI Angkatan Laut yang sudah bekerja sama dalam tiga tahun terakhir dalam pelayaran MBJR.

- Advertisement -

“Kita bukan hanya sekedar menghidupkan kebudayaan masa lalu, namun juga ada kaitannya dengan masa depan. Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai sumber daya maritim sangat luar biasa, untuk itu sudah sepatutnya kita lestarikan dan membawa kemajuan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga:  Simak Cara Membedakan Uang Palsu dan Asli

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Armada RI, Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjono, mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), mengatakan bahwa melalui pelayaran MBJR 2024 semoga KRI Dewaruci menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan kembali kejayaan maritim dan kekayaaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

“Berlayarlah dengan sungguh-sungguh, selalu diiringi dengan doa agar sasaran pelayaran dapat tercapai. Optimalkan penggunaan media sosial dengan bijak untuk membangun citra positif TNI AL, serta bangun kebersamaan sesama peserta yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia,” ucapnya.

Didong berharap seluruh peserta MBJR agar dapat mengambil manfaat untuk mempelajari sejarah dan budaya Jalur Rempah secara mendalam. “Jadikan MBJR 2024 ini sebagai momentum kebangkitan jiwa Bahari putra putri bangsa Indoenesia,” tambahnya.

“Muhibah ini juga akan menjelajahi kearifan lokal di setiap titik singgah,” jelasnya. Dimana titik pertama yang disinggahi adalah Belitung Timur, lalu dilanjutkan ke Dumai untuk batch pertama.

Selanjutnya, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, mengatakan bahwa setelah 2 tahun sebelumnya MBJR telah melakukan pelayaran ke Indonesia bagian Timur di tahun 2022 dan bagian Tengah tahun 2023.

Baca Juga:  Turun Naik Penumpang di Pelabuhan Masih Normal

Tahun ini pelayaran akan mengarungi titik-titik Jalur Rempah di wilayah Indonesia Barat yaitu Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Malang, Tanjung Uban, Lampung, dan kembali ke Jakarta. Seluruh pelayaran dimulai pada tanggal 7 Juni hingga 17 Juli 2024.
“Program ini tidak hanya mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, namun juga memperkuat diplomasi budaya dengan negara-negara sahabat. Untuk pertama kalinya, pelayaran MBJR akan berlabuh ke Malaysia, melalui titik Malaka,” ujarnya.

Tidak sekadar mengangkat bahari dan rempah saja, secara geopolitik dan geoekonomi, Indonesia menjadi bagian dari global meeting poin bagi dunia.

“Berkat rempah, Nusantara menjadi tempat bertemunya manusia dari berbagai belahan dunia sekaligus menjadi wilayah persemaian dan silang budaya serta pertemuan berbagai ilmu pengetahuan, agama, bahasa, estetika hingga adat dan kebiasaan,” kata Irini.

MBJR 2024 akan diikuti oleh 150 orang yang terbagi dalam 75 Laskar Rempah dan peserta undangan dari akademisi, media massa, penulis professional, pegiat media sosial, content creator, dan influencer. Sepanjang pelayaran, para peserta akan mengikuti sejumlah kegiatan, antara lain pameran, lokakarya, seminar, pertunjukan seni budaya, kunjungan ke situs sejarah, dialog, dan diskusi.(yus)

 

JAKARTA (RP) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melepas 29 Laskar Rempah dalam pelayaran batch 1 Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dengan rute Jakarta – Belitung Timur – Dumai.

Pelayaran yang membawa misi budaya ini menggunakan KRI Dewaruci. KRI Dewaruci merupakan kapal legendaris kebanggaan Indonesia yang resmi berlayar sejak 1953 silam.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan bahwa pelayaran MBJR dimulai dari refleksi terhadap kenyataan sejarah Indonesia sebagai negara maritim. Program ini berupaya memperkenalkan dan menelusuri kembali jejak sejarah kemaritiman Indonesia.

“Tujuan akhir dalam pelayaran ini bukan hanya menumbuhkan minat pada sejarah kemaritiman, namun juga menggali warisan budaya kemaritiman lainnya seperti KRI Dewaruci yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan juga tapak sejarah lainnya dipersinggahan pelayaran kapal. Lebih dari itu, kita memiliki banyak praktik-praktik tradisional yang berkaitan dengan kemaritiman, dan semua itu harus kita lestarikan,” kata Hilmar saat pelepasan di Lapangan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, Jumat (7/6) kemarin.

Hilmar mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan MBJR 2024, khususnya untuk TNI Angkatan Laut yang sudah bekerja sama dalam tiga tahun terakhir dalam pelayaran MBJR.

“Kita bukan hanya sekedar menghidupkan kebudayaan masa lalu, namun juga ada kaitannya dengan masa depan. Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai sumber daya maritim sangat luar biasa, untuk itu sudah sepatutnya kita lestarikan dan membawa kemajuan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga:  KPK Usut Aliran Dana Pekerjaan Fiktif di 14 Proyek Waskita Karya

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Armada RI, Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjono, mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), mengatakan bahwa melalui pelayaran MBJR 2024 semoga KRI Dewaruci menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan kembali kejayaan maritim dan kekayaaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

“Berlayarlah dengan sungguh-sungguh, selalu diiringi dengan doa agar sasaran pelayaran dapat tercapai. Optimalkan penggunaan media sosial dengan bijak untuk membangun citra positif TNI AL, serta bangun kebersamaan sesama peserta yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia,” ucapnya.

Didong berharap seluruh peserta MBJR agar dapat mengambil manfaat untuk mempelajari sejarah dan budaya Jalur Rempah secara mendalam. “Jadikan MBJR 2024 ini sebagai momentum kebangkitan jiwa Bahari putra putri bangsa Indoenesia,” tambahnya.

“Muhibah ini juga akan menjelajahi kearifan lokal di setiap titik singgah,” jelasnya. Dimana titik pertama yang disinggahi adalah Belitung Timur, lalu dilanjutkan ke Dumai untuk batch pertama.

Selanjutnya, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, mengatakan bahwa setelah 2 tahun sebelumnya MBJR telah melakukan pelayaran ke Indonesia bagian Timur di tahun 2022 dan bagian Tengah tahun 2023.

Baca Juga:  Ditutup setelah 13 Hari Fungsional

Tahun ini pelayaran akan mengarungi titik-titik Jalur Rempah di wilayah Indonesia Barat yaitu Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Malang, Tanjung Uban, Lampung, dan kembali ke Jakarta. Seluruh pelayaran dimulai pada tanggal 7 Juni hingga 17 Juli 2024.
“Program ini tidak hanya mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, namun juga memperkuat diplomasi budaya dengan negara-negara sahabat. Untuk pertama kalinya, pelayaran MBJR akan berlabuh ke Malaysia, melalui titik Malaka,” ujarnya.

Tidak sekadar mengangkat bahari dan rempah saja, secara geopolitik dan geoekonomi, Indonesia menjadi bagian dari global meeting poin bagi dunia.

“Berkat rempah, Nusantara menjadi tempat bertemunya manusia dari berbagai belahan dunia sekaligus menjadi wilayah persemaian dan silang budaya serta pertemuan berbagai ilmu pengetahuan, agama, bahasa, estetika hingga adat dan kebiasaan,” kata Irini.

MBJR 2024 akan diikuti oleh 150 orang yang terbagi dalam 75 Laskar Rempah dan peserta undangan dari akademisi, media massa, penulis professional, pegiat media sosial, content creator, dan influencer. Sepanjang pelayaran, para peserta akan mengikuti sejumlah kegiatan, antara lain pameran, lokakarya, seminar, pertunjukan seni budaya, kunjungan ke situs sejarah, dialog, dan diskusi.(yus)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari