JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM belum bisa memastikan enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang diduga suspek corona masuk dari Batam atau bukan. Sebab Imigrasi mengaku baru menerima informasi tersebut.
"Masih dalam pengecekan dulu, konfirmasi ke Batam dan bagian terkait Karena saya dengar ada simpang siur juga, dari mana ya Tanjung Pinang atau mana," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham Arvin Gumilang kepada JawaPos.com, Ahad (9/2).
Kendati demiakin, Arvin menyebut belum mendapat informasi terkait adanya suspect corona yang masuk ke wilayah Indonesia. Sebab, Imigrasi telah melakukan prosedur ketat terkait pencegahan virus corona.
"Tapi kalau dari KKP saya dari kesehatan pelabuhan sudah sejauh mana mereka ini, kalau dari imigrasinya masih koordinasi," ucap Arvin.
Arvin pun menyebut, terkait suspect korona atau tidak Imigrasi bukan kapasitasnya untuk memastikan. Menurutnya hal ini merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan untuk memastikan hal tersebut. "Imigrasi fungsinya hanya perlintasan saja, yang menentukan dia suspect ada instansi terkait," jelas Arvin.
Sementara itu, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto memastikan, enam WNI dari Singapura yang masuk ke Indonesia tidaklah benar. Hal ini diketahui setelah Dinas Kesehatan mendatangi enam orang yang diduga suspect korona tersebut.
"6 orang tersebut bukan suspect. Protokol WHO menyatakan bahwa suspect tidak boleh melakukan perjalanan lintas negara," ujar Yurianto.
Menurutnya, suspect merupakan orang yang sakit dan sedang menunggu hasil tes, apakah positif atau negatif korona. Yurianto pun memastikan informasi tersebut tidak benar. "Sehingga 6 orang tersebut tidak mungkin dalam status suspect," tegasnya.
Berdasarkan informasi dari tim Kantor Kesehatan dan Pelabuhan dan Dinkes Tanjungpinang, lanjut Yurianto, telah menemui enam orang tersebut. Dipastikam mereka tak menunjukkan gejala seperti orang yang suspect virus corona.
"Semua pelaku perjalanan yang disebut dalam laporan tersebut dapat ditemui, dianamnesis dan diperiksa. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan demam dan tidak sesak napas," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal