JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Indonesia mendatangkan alat untuk menguji tes virus corona atau Covid-19 yakni PCR (polymerase chain reaction). Alat yang didatangkan dari Swiss itu mampu memeriksa hingga 10 ribu spesimen dalam sehari.
Pelacakan kasus positif virus corona penting dilakukan untuk menjaring banyaknya orang dengan status positif. Sehingga bisa memutus mata rantai penularan dengan mengisolasi siapa saja yang positif. Salah satu cara untuk menguji virus corona yang akurat adalah dengan alat PCR (polymerase chain reaction).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menjelaskan, Indonesia mendatangkan alat tes PCR dari Swiss dengan kapasitas bisa menguji spesimen hingga 10 ribu kali sehari. Alat itu akan didistribusikan kepada 12 provinsi.
"Sudah datang alat lab tes PCR (Roche Swiss) dengan kapasitas 10 ribu tes PCR/hari, 1 alat PCR untuk 500 tes/day, dan didistribusikan ke 12 provinsi," katanya dalam cuitannya, Selasa (7/4).
Ketika dikonfirmasi oleh JawaPos.com, Agus menjelaskan alat tersebut berasal dari Swiss. Didatangkan oleh Kementerian BUMN untuk Gugas Tugas Covid-19.
"Besok ya detailnya, ahli yang akan preskon agar semuanya jelas," tambahnya.
"Alat tes PCR akan didistribusikan ke Provinsi Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Lampung, Kaltim, Sulsel, Papua, Sumsel, Bali," kata Agus.
Selama ini spesimen yang diambil dari pasien, diperiksa oleh alat PCR. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan pemeriksaan antigen.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan sebelumnya bahwa hasil tes spesimen dengan PCR selalu menghasilkan hasil uji yang akurat. Umumnya hasil dengan PCR bisa keluar dalam 3 hari.
Spesimen itu diambil dari seseorang yang punya gejala klinis. Misalnya demam, batuk, pilek, dan sesak napas.
"Virus corona apapun akan terdeteksi menggunakan PCR (polymerase chain reaction). Hasil PCR selalu pasti, apakah positif dan negatif hasilnya selalu pasti," kata Yurianto sebelumnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi