- Advertisement -
SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Sambil menggenjot penjualan, developer berusaha memperbesar pendapatan lewat recurring income (pendapatan berulang). Bukit Darmo Property Tbk pun bertekad merampungkan pembangunan hotel tahun ini. Setelah itu, mereka berfokus pada proyek pembangunan ballroom.
Dirut Bukit Darmo Property Tbk Reza Herman Surjaningrat mengakui, recurring income mendominasi bisnisnya. Komposisi pendapatan dari sektor tersebut mencapai 80 persen. Sejauh ini reccurring income didominasi penyewaan lahan di pusat perbelanjaan, penyewaan unit gedung perkantoran, dan serviced apartment. "Ke depannya, kami memperkuat posisi recurring income," kata Reza kemarin (5/1).
- Advertisement -
Bukit Darmo menyelesaikan pembangunan hotel pada Juli mendatang. Estimasinya, hotel bintang lima dengan 237 kamar itu bakal mulai beroperasi pada Agustus. Hotel tersebut akan terintegrasi dengan Lenmarc Mall. Untuk menuntaskan pembangunan hotel yang menelan biaya sekitar Rp 100 miliar itu, Bukit Darmo melakukan corporate action. Yakni, menerima suntikan modal dari investor. Nilai capital yang diinjeksikan mencapai Rp81 miliar.(res/c14/hep/jpg)
SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Sambil menggenjot penjualan, developer berusaha memperbesar pendapatan lewat recurring income (pendapatan berulang). Bukit Darmo Property Tbk pun bertekad merampungkan pembangunan hotel tahun ini. Setelah itu, mereka berfokus pada proyek pembangunan ballroom.
Dirut Bukit Darmo Property Tbk Reza Herman Surjaningrat mengakui, recurring income mendominasi bisnisnya. Komposisi pendapatan dari sektor tersebut mencapai 80 persen. Sejauh ini reccurring income didominasi penyewaan lahan di pusat perbelanjaan, penyewaan unit gedung perkantoran, dan serviced apartment. "Ke depannya, kami memperkuat posisi recurring income," kata Reza kemarin (5/1).
- Advertisement -
Bukit Darmo menyelesaikan pembangunan hotel pada Juli mendatang. Estimasinya, hotel bintang lima dengan 237 kamar itu bakal mulai beroperasi pada Agustus. Hotel tersebut akan terintegrasi dengan Lenmarc Mall. Untuk menuntaskan pembangunan hotel yang menelan biaya sekitar Rp 100 miliar itu, Bukit Darmo melakukan corporate action. Yakni, menerima suntikan modal dari investor. Nilai capital yang diinjeksikan mencapai Rp81 miliar.(res/c14/hep/jpg)