JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) segera tiba. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jamaah yang meninggal pada fase tersebut selalu banyak. Karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan terus melakukan persiapan.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah membuat perbandingan jumlah jamaah meninggal sampai hari ke-28 (2 Agustus) masa operasional haji. Tahun ini tercatat sudah ada 50 jamaah yang meninggal. Pada periode yang sama di musim haji 2018, ada 62 orang jamaah yang meninggal. Sebelumnya, di musim haji 2017, ada 90 jamaah yang meninggal, sedangkan pada 2016 tercatat ada 58 jamaah yang wafat.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, turunnya angka kematian sampai masa operasional hari ke-28 itu disebabkan banyak faktor. "Di antaranya adalah upaya preventif sejak di tanah air," katanya kemarin (4/8).
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah Muhammad Imran menyatakan, tren kematian jamaah biasanya naik setelah masa Armuzna. "Biasanya jamaah gelombang kedua yang rawan," ujarnya.
Mereka biasanya memforsir kegiatan umrah sunah setelah masa Armuzna. Sebab, mereka ingin umrah sesering-seringnya sebelum diarahkan menuju Madinah.
Sementara itu, rombongan DPR melakukan kunjungan ke KKHI Makkah. Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong itu menjalankan tugas sebagai pengawas penyelenggaraan haji. Di antara mereka ada anggota Komisi VIII DPR Hasan Aminuddin. Mantan bupati Probolinggo tersebut mengapresiasi layanan kesehatan untuk jamaah.
Hasan menyambut baik karena tahun ini jumlah dokter spesialis lebih banyak ketimbang dokter umum. Tahun ini dokter spesialis di KKHI Makkah berjumlah 23 orang. Sedangkan dokter umumnya 12 orang.
Menurut Hasan, komposisi itu ideal. Sebab, mayoritas jamaah yang dirawat adalah lansia. "Jamaah lansia memerlukan tenaga dokter spesialis. Saya berharap tenaga kesehatan bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada jamaah," kata politisi Partai Nasdem itu.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi