Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Hantavirus dari Tikus Kini Ditemukan di AS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hantavirus (kelompok virus) yang ditularkan oleh tikus, kini ditemukan di San Diego, Amerika Serikat. Hantavirus memiliki potensi untuk menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS) di Amerika Serikat dan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS) di Eropa serta Asia.

Sebelumnya, pada Maret lalu, seorang pria di Tiongkok meninggal dunia karena terserang virus ini. Saat itu, sempat ada ketakutan di Tiongkok jika ada pandemi lainnya ketika seorang pria meninggal dan dinyatakan positif Hantavirus.

Kini Departemen Kesehatan Lingkungan Kabupaten San Diego mengumumkan pada 2 Juli bahwa mereka telah menemukan tikus yang terbukti positif terkena virus. Dilansir dari Science Times, Minggu (5/7), pejabat kesehatan dari San Diego County baru-baru ini mengumpulkan empat tikus liar di daerah Campo. Dan 4 tikus itu dinyatakan positif Hantavirus. Keempatnya juga ditambahkan pada 22 tikus lainnya yang dinyatakan positif virus yang sama tahun ini.

Hantavirus yang ditularkan dari pengerat liar ini menular lewat urin, tinja, atau air liur yang telah mengering dan bercampur dengan transmisi udara. Partikel virus kemudian dapat dihirup melalui udara, atau dalam kasus yang sangat jarang, infeksi dapat ditularkan dengan digigit tikus yang terinfeksi Hantavirus.

Baca Juga:  Wiranto Minta Maaf pada Masyarakat Ambon

Sejauh ini di Amerika, belum ada kasus infeksi dari manusia ke manusia yang dilaporkan. Namun pihak berwenang masih mengingatkan semua orang untuk berhati-hati.

Tikus rusa, tikus kapas, tikus padi, dan tikus putih telah ditemukan sebagai inang virus tersebut. Mereka umumnya bersarang jauh dari manusia karena umumnya ditemukan di daerah pedesaan seperti hutan, ladang, pertanian, dan lumbung.

Wabah virus pertama terjadi selama Perang Korea pada 1950-an ketika lebih dari 3 ribu pasukan PBB terinfeksi dengan penyakit demam berdarah Korea atau HFRS. Wabah Hantavirus juga tercatat dalam sejarah terjadi di wilayah Four Corners (Colorado, Utah, Arizona, New Mexico) pada tahun 1993. 24 kasus dilaporkan dengan 12 kematian, kebanyakan dari mereka adalah penduduk asli Amerika.

Dalam laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) disebutkan, Hantavirus ditularkan oleh hewan pengerat. Jenisnya adalah tikus rusa (Peromyscus maniculatus), tikus kapas (Sigmodon Hispidus), tikus padi (Oryzomys palustris), tikus putih (Peromyscus leucopus). Agen pembawanya adalah virus. Penyakit itu terjadi sebelumnya di sebagian besar Amerika Utara dan Selatan.

Baca Juga:  Ranperda MDTA dan Penanganan Penyakit Menular Disahkan

Cara Mencegahnya

Ahli genetika Busra Teke Kazan dari Universitas Yeditepe di Istanbul, Turki, menegaskan bahwa penularan ditularkan dari tikus saja. Kasan mengatakan bahwa tindakan pencegahan harus dilakukan. Salah satunya menjaga kebersihan.

“Kebersihan sangat penting, dan jika kita bekerja dengan tikus di laboratorium, kita tidak boleh menangkapnya dengan tangan kosong dan selalu menggunakan alat pelindung dan sarung tangan,” katanya.

Orang yang bekerja di ladang seperti pertanian juga harus berhati-hati. Mereka diingatkan untuk menggunakan sarung tangan pelindung yang tebal karena hewan pengerat dan endapan limbahnya mungkin ada di tanah.

Di rumah, hewan peliharaan dapat tertular Hantavirus, tetapi tidak dapat menular ke manusia. Selalu gunakan sarung tangan dan desinfektan saat membersihkan hewan pengerat yang mati, kotoran, sarang, dan daerah sekitarnya.

Penduduk di rumah dan mereka yang memiliki lumbung, ruang pedesaan, garasi, dan gudang yang mungkin diserang tikus diingatkan untuk menutup lubang yang cukup besar. Mencuci tangan dengan rutin setelah membersihkan area yang kotor.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Hantavirus (kelompok virus) yang ditularkan oleh tikus, kini ditemukan di San Diego, Amerika Serikat. Hantavirus memiliki potensi untuk menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS) di Amerika Serikat dan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS) di Eropa serta Asia.

Sebelumnya, pada Maret lalu, seorang pria di Tiongkok meninggal dunia karena terserang virus ini. Saat itu, sempat ada ketakutan di Tiongkok jika ada pandemi lainnya ketika seorang pria meninggal dan dinyatakan positif Hantavirus.

- Advertisement -

Kini Departemen Kesehatan Lingkungan Kabupaten San Diego mengumumkan pada 2 Juli bahwa mereka telah menemukan tikus yang terbukti positif terkena virus. Dilansir dari Science Times, Minggu (5/7), pejabat kesehatan dari San Diego County baru-baru ini mengumpulkan empat tikus liar di daerah Campo. Dan 4 tikus itu dinyatakan positif Hantavirus. Keempatnya juga ditambahkan pada 22 tikus lainnya yang dinyatakan positif virus yang sama tahun ini.

Hantavirus yang ditularkan dari pengerat liar ini menular lewat urin, tinja, atau air liur yang telah mengering dan bercampur dengan transmisi udara. Partikel virus kemudian dapat dihirup melalui udara, atau dalam kasus yang sangat jarang, infeksi dapat ditularkan dengan digigit tikus yang terinfeksi Hantavirus.

- Advertisement -
Baca Juga:  STIkes Payung Negeri Pekanbaru Lolos PIMNAS Ke-33

Sejauh ini di Amerika, belum ada kasus infeksi dari manusia ke manusia yang dilaporkan. Namun pihak berwenang masih mengingatkan semua orang untuk berhati-hati.

Tikus rusa, tikus kapas, tikus padi, dan tikus putih telah ditemukan sebagai inang virus tersebut. Mereka umumnya bersarang jauh dari manusia karena umumnya ditemukan di daerah pedesaan seperti hutan, ladang, pertanian, dan lumbung.

Wabah virus pertama terjadi selama Perang Korea pada 1950-an ketika lebih dari 3 ribu pasukan PBB terinfeksi dengan penyakit demam berdarah Korea atau HFRS. Wabah Hantavirus juga tercatat dalam sejarah terjadi di wilayah Four Corners (Colorado, Utah, Arizona, New Mexico) pada tahun 1993. 24 kasus dilaporkan dengan 12 kematian, kebanyakan dari mereka adalah penduduk asli Amerika.

Dalam laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) disebutkan, Hantavirus ditularkan oleh hewan pengerat. Jenisnya adalah tikus rusa (Peromyscus maniculatus), tikus kapas (Sigmodon Hispidus), tikus padi (Oryzomys palustris), tikus putih (Peromyscus leucopus). Agen pembawanya adalah virus. Penyakit itu terjadi sebelumnya di sebagian besar Amerika Utara dan Selatan.

Baca Juga:  Jokowi: 2021 Indonesia Lebih Siap Hadapi Covid-19

Cara Mencegahnya

Ahli genetika Busra Teke Kazan dari Universitas Yeditepe di Istanbul, Turki, menegaskan bahwa penularan ditularkan dari tikus saja. Kasan mengatakan bahwa tindakan pencegahan harus dilakukan. Salah satunya menjaga kebersihan.

“Kebersihan sangat penting, dan jika kita bekerja dengan tikus di laboratorium, kita tidak boleh menangkapnya dengan tangan kosong dan selalu menggunakan alat pelindung dan sarung tangan,” katanya.

Orang yang bekerja di ladang seperti pertanian juga harus berhati-hati. Mereka diingatkan untuk menggunakan sarung tangan pelindung yang tebal karena hewan pengerat dan endapan limbahnya mungkin ada di tanah.

Di rumah, hewan peliharaan dapat tertular Hantavirus, tetapi tidak dapat menular ke manusia. Selalu gunakan sarung tangan dan desinfektan saat membersihkan hewan pengerat yang mati, kotoran, sarang, dan daerah sekitarnya.

Penduduk di rumah dan mereka yang memiliki lumbung, ruang pedesaan, garasi, dan gudang yang mungkin diserang tikus diingatkan untuk menutup lubang yang cukup besar. Mencuci tangan dengan rutin setelah membersihkan area yang kotor.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari