PEKANBARU, (RIAUPOS.CO -DI usia muda kita sudah kehilangan gigi tentu membuat kita tidak nyaman, apalagi bila yang hilang gigi di depan bisa menurunkan rasa percaya diri. Bila kehilangan gigi belakang, walaupun tidak berpengaruh terhadap estetika tapi sangat berpengaruh dalam fungsi pengunyahan seseorang yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam makan sehari-hari dan dapat berimbas keluhan organ dalam pencernaan seperti lambung dan usus karena makanan yang masuk ke pencernaan masih belum lembut.
Kehilangan gigi ini idealnya harus segera direstorasi. Ada beberapa cara untuk menggantikan gigi yang hilang, yaitu antara lain gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat atau permanen seperti gigi tiruan jembatan dan implant gigi.
Perbedaan ketiga cara tersebut menjadi pilihan bagi pasien. Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat dilepas-pasang. Namun, kekurangan gigi tiruan ini ialah masih dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien dan juga ada kemungkinan hilang atau bahkan sampai tertelan. Untuk gigi tiruan cekat model ‘bridge’ atau jembatan dapat menimbulkan kerugian gigi sebelahnya harus dikurangi ketebalan mahkotanya sebagai pegangan gigi tiruan jembatan yang akan dibuat sehingga sayang harus mengurangi ketebalan mahkota bila gigi sebelahnya masih bagus.
Yang paling direkomendasikan saat ini adalah implant gigi.
Mengapa implant gigi yang paling direkomendasi untuk mengatasi keluhan-keluhan akibat kehilangan gigi? Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru drg Agung Hadi Wijanarko SpBM kepada Riau Pos menjelaskan, implant gigi adalah akar gigi tiruan yang ditanam ke dalam rahang untuk menggantikan akar gigi asli yang telah hilang. Proses penanaman dilakukan melalui mekanisme pembedahan minor dan minimalis yaitu dengan cara membuka gusi dan kemudian membuat lubang di bagian tulang rahang dengan ukuran antara 3-4 milimeter dengan panjang bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
"Implant gigi mempunyai manfaat fungsional dan juga estetika, di mana fungsi pengunyahan pasien dapat disempurnakan dan juga mengembalikan senyum pasien menjadi lebih menawan dengan susunan gigi yang mirip dengan gigi aslinya. Implant gigi juga lebih rigid dan stabil sehingga nampak lebih natural dan mempunyai kekuatan gigitan yang lebih baik. Namun, proses pemasangannya membutuhkan 3-4 kali kunjungan dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan dan juga dibutuhkan biaya yang cukup besar," ujar drg Agung.
Menurut drg Agung, pemasangan implan gigi tidak akan berbahaya karena bahan implant gigi adalah titanium yang biokompatibel dapat diterima dengan baik oleh tubuh. Tetapi tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut adalah kualitas dan kuantitas tulang rahang yang baik, kebersihan rongga mulut, kesehatan umum pasien dan kompetensi serta ketrampilan dokter giginya. Gigi implan dalam penggunaan jangka panjang dapat memiliki efek samping jika keadaan rongga mulut pasien dan kesehatan tubuh pasien yang tidak dijaga dengan baik, serta kebiasaan buruk pasien. Efek sampingnya berupa gagalnya penyatuan tulang rahang dengan implan, peradangan mukosa di sekitar implan, dan pengeroposan tulang rahang di sekitar implan.
Pertimbangan untuk menggunakan implan gigi adalah apakah kesehatan umum anda baik, tidak ada penyakit sistemik, keadaan tulang rahangnya baik, serta pertimbangan biaya. Pemilihan bahan dan teknik implan dapat dikonsultasikan langsung oleh dokter gigi Anda.
"Implan gigi sangat aman untuk dipakai, tentu saja harus dirawat dengan baik setelah pemasangan, perawatan implan gigi pun tidaklah sulit, cenderung sama dengan perawatan gigi asli. Yaitu dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut seperti biasa. Jika implan gigi tersebut dirawat dan tidak ada keluhan atau infeksi di sekitarnya maka implan gigi (titanium yang tertanam) Insya Allah akan bertahan seumur hidup, tapi untuk mahkota tiruan di atas implan bisa bertahan sampai 10-15 tahun tergantung dengan pemakaian," ujarnya.
Dijelaskan drg Agung, inti dari implan adalah pada akar gigi, yaitu bahan titanium ditanam kedalam tulang rahang yang fungsinya sebagai akar/pondasi sebuah gigi palsu. Bahan titanium tersebut di disain sedemikian rupa hingga ada bagian yang tertanam di dalam gusi/tulang dan ada yang muncul ke permukaan gusi, yang mana bahan titanium yang muncul diatas gusi ini akan di selubungi oleh mahkota gigi palsu yang biasanya terbuat dari porselen.
Setelah implan ditanam, tulang rahang Anda perlu tumbuh dan menyatu dengan bahan titanium tersebut. Hal ini biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan tergantung dari kondisi tubuh masing masing pesien (rata-rata 10-12 minggu).
Dental implant sangat berguna bagi orang yang sudah berusia lanjut atau bahkan yang masih muda karena dental implant dapat digunakan untuk mengganti kehilangan satu gigi atau single tooth missing, kehilangan lebih dari satu gigi atau multiple teeth missing, atau bahkan untuk yang kehilangan seluruh gigi atau full edentulous.
"Pasien akan merasakan keuntungan memakai dental implant karena, implant lebih nyaman karena hampir sama dengan gigi asli dan pemasangan implant tidak perlu mengorbankan gigi asli yang berada di sebelahnya. Dental implant juga dapat mengatasi kesulitan-kesulitan atau ketidaknyamanan gigi palsu lepasan yang longgar, mudah lepas, mengalami kesulitan untuk mengunyah, atau sulit untuk berbicara. Dental implant dapat digunakan oleh siapapun, termasuk mereka yang selalu mual bila ada plat akrilik di dalam mulut mereka," katanya lagi.
Dijelaskan drg Agung, dalam agama Islam dilarang mengubah ciptaan Allah, apakah tanam gigi dimana nantinya akan menjadi gigi permanen merupakan hal yang halal ataukah haram? Semuanya tergantung pada niat awal pasien melakukan implant gigi. Gigi ompong memang sebaiknya diganti, kecuali orang yang bersangkutan sudah terlalu tua. Karena ada fungsi yang hilang. Setidaknya fungsi kunyah dan estetika ikut tanggal. Ada juga dampak sampingan dari kehilangan gigi, yakni mengganggu proses buka-tutup mulut yang mempengaruhi artikulasi. Gangguan itu bisa menjalar ke sendi rahang yang juga bisa mengakibatkan nyeri, sakit kepala, bahkan yang paling ekstrem adalah kelainan pada sendi berupa bunyi cliking sampai dengan terkuncinya sendi hingga mulut tak bisa dibuka.
"Kalau niat awalnya untuk mengganti gigi yang hilang untuk mengganti fungsi tubuh yang hilang maka tanam gigi dalam Islam hukumnya boleh. Selama tidak bertujuan untuk berlebih-lebihan dalam berhias atau tidak memberikan dampak yang lebih berat bagi pasien tanam gigi. Tapi tentunya sebaik-baiknya implan gigi akan tetap lebih baik gigi asli kita, sehingga perlu mempertahankan gigi asli kita dengan kedisiplinan untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi. Seperti sikat gigi rutin dan memeriksakan kesehatan gigi minimal 6 bulan sekali walaupun tidak ada keluhan sakit," papar drg Agung.(nda)
Laporan : Henny Elyati (Pekanbaru)