JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pembuat persediaan pembersih rumah tangga seperti tisu Lysol dan pembersih tangan seperti Purell sedang meningkatkan produksi mereka karena penyebaran yang cepat dari coronavirus.
Menurut peneliti pasar di Adobe Analytics, permintaan pembersih tangan melonjak 1.400 persen dari Desember hingga Januari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat lalu meningkatkan risiko global dari virus corona baru menjadi "sangat tinggi" ketika wabah terus meluas, dengan lebih dari 83.000 kasus penyakit COVID-19 dikonfirmasi di lebih dari 50 negara.
Korban kematian global bahkan mencapai 2.800.
Pejabat kesehatan menyarankan agar orang mendisinfeksi meja dan permukaan lain yang sering disentuh untuk membantu mengatasi virus, serta menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol ketika sabun dan air tidak tersedia.
"Kami bekerja sepanjang waktu dengan konsumen berada dalam pikiran kami. Konsumen Tiongkok membeli lebih banyak produk pembersih online karena mereka menghindari ekspedisi belanja publik," kata Laxman Narasimhan, CEO orangtua Lysol Reckitt Benckiser Group, seperti dilansir laman MSN, Selasa (3/3).
Selain itu, Clorox juga sedang meningkatkan permintaan yang melonjak.
"Clorox telah meningkatkan produksi produk desinfektan kami, dan kami memantau masalah ini dengan seksama agar siap untuk memenuhi kebutuhan orang, pengecer, fasilitas perawatan kesehatan dan masyarakat," kata juru bicara perusahaan Clorox.
Banyak produk desinfektan Clorox telah menunjukkan efektivitas terhadap virus yang mirip dengan strain coronavirus ini pada permukaan yang tidak keropos.
Gojo Industries, pembuat Purell, juga mengatakan telah meningkatkan produksinya.
"Kami melihat peningkatan permintaan untuk produk-produk kebersihan kami, termasuk pembersih tangan, sabun tangan, tisu pembersih tangan dan semprotan desinfeksi permukaan," kata seorang juru bicara Purell.
Merek Lysol, Clorox dan Purell adalah di antara daftar lebih dari 100 produk yang disetujui oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS yang efektif dalam membunuh virus, menurut Center for Biocide Chemistries, sebuah kelompok perdagangan industri.(fny/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Eitor: Erizal