Selasa, 8 April 2025
spot_img

Kolaborasi PT Langkah Hijau Bina Petani Organik di Kebun Rimbo Panjang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengoptimalkan lahan seluas 4 hektar di wilayah Rimbo Panjang, PT Langkah Hijau Bersama yang memproduksi sayuran organik berkolaborasi dengan petani lokal. Binaan dilakukan hingga bertanam sayuran bernilai jual tinggi hingga menyuplai langsung ke supermarket dan pusat makanan organik seperti Organic Center dan daerah lain di tanah air.

Manager Marketing PT Langkah Hijau Bersama Yuliana menginformasikan perihal kolaborasi yang dilakukan dengan petani organik di Rimbo Panjang ini sebagai upaya memberdayakan petani lokal.

“Lahan PT langkah Hijau di Rimbo Panjang itu khusus membina petani organik dan hasilnya untuk memproduksi produk kars untuk di jual ke supermarket,” ujar Yuliana dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga:  Harus Ada Larangan Mudik Secara Tegas

Dijelaskannya, lahan seluas 4 hektar diperuntukkan menanam sayuran bernilai jual tinggi dengan jenis tanaman polikultur. Seperti edamame / kedelai, kale, sawi, selada dan timun jepang.

Lahan ini dikelola langsung empat kelompok tani yang total jumlahnya mencapai seratusan petani. 

“Melalui kolaborasi dengan petani lokal ini, alhamdulillah sejauh ini omzet petani naik, dimana per hektar sudah menghasilkan Rp150 juta per bulan,” terangnya.

Dengan jenis tanaman polikultur dimaksudnya, masih dikatakan Yuliana, dari total empat hektar lahan ini, tiap hektarnya juga terdapat ratusan jenis tanaman lain. Sehingga produk kars yang dihasilkan hingga ke konsumen benar-benar terjaga higienitasnya dan tentunya menjadi makanan sehat.

Laporan: Eka G Putra

Editor: Rinaldi

Baca Juga:  Pedagang Jual Cabai di Bawah Modal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengoptimalkan lahan seluas 4 hektar di wilayah Rimbo Panjang, PT Langkah Hijau Bersama yang memproduksi sayuran organik berkolaborasi dengan petani lokal. Binaan dilakukan hingga bertanam sayuran bernilai jual tinggi hingga menyuplai langsung ke supermarket dan pusat makanan organik seperti Organic Center dan daerah lain di tanah air.

Manager Marketing PT Langkah Hijau Bersama Yuliana menginformasikan perihal kolaborasi yang dilakukan dengan petani organik di Rimbo Panjang ini sebagai upaya memberdayakan petani lokal.

“Lahan PT langkah Hijau di Rimbo Panjang itu khusus membina petani organik dan hasilnya untuk memproduksi produk kars untuk di jual ke supermarket,” ujar Yuliana dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga:  Perketat Pengawasan Keselamatan Transportasi Air

Dijelaskannya, lahan seluas 4 hektar diperuntukkan menanam sayuran bernilai jual tinggi dengan jenis tanaman polikultur. Seperti edamame / kedelai, kale, sawi, selada dan timun jepang.

Lahan ini dikelola langsung empat kelompok tani yang total jumlahnya mencapai seratusan petani. 

“Melalui kolaborasi dengan petani lokal ini, alhamdulillah sejauh ini omzet petani naik, dimana per hektar sudah menghasilkan Rp150 juta per bulan,” terangnya.

Dengan jenis tanaman polikultur dimaksudnya, masih dikatakan Yuliana, dari total empat hektar lahan ini, tiap hektarnya juga terdapat ratusan jenis tanaman lain. Sehingga produk kars yang dihasilkan hingga ke konsumen benar-benar terjaga higienitasnya dan tentunya menjadi makanan sehat.

Laporan: Eka G Putra

Editor: Rinaldi

Baca Juga:  Pedagang Jual Cabai di Bawah Modal
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kolaborasi PT Langkah Hijau Bina Petani Organik di Kebun Rimbo Panjang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengoptimalkan lahan seluas 4 hektar di wilayah Rimbo Panjang, PT Langkah Hijau Bersama yang memproduksi sayuran organik berkolaborasi dengan petani lokal. Binaan dilakukan hingga bertanam sayuran bernilai jual tinggi hingga menyuplai langsung ke supermarket dan pusat makanan organik seperti Organic Center dan daerah lain di tanah air.

Manager Marketing PT Langkah Hijau Bersama Yuliana menginformasikan perihal kolaborasi yang dilakukan dengan petani organik di Rimbo Panjang ini sebagai upaya memberdayakan petani lokal.

“Lahan PT langkah Hijau di Rimbo Panjang itu khusus membina petani organik dan hasilnya untuk memproduksi produk kars untuk di jual ke supermarket,” ujar Yuliana dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga:  Pedagang Jual Cabai di Bawah Modal

Dijelaskannya, lahan seluas 4 hektar diperuntukkan menanam sayuran bernilai jual tinggi dengan jenis tanaman polikultur. Seperti edamame / kedelai, kale, sawi, selada dan timun jepang.

Lahan ini dikelola langsung empat kelompok tani yang total jumlahnya mencapai seratusan petani. 

“Melalui kolaborasi dengan petani lokal ini, alhamdulillah sejauh ini omzet petani naik, dimana per hektar sudah menghasilkan Rp150 juta per bulan,” terangnya.

Dengan jenis tanaman polikultur dimaksudnya, masih dikatakan Yuliana, dari total empat hektar lahan ini, tiap hektarnya juga terdapat ratusan jenis tanaman lain. Sehingga produk kars yang dihasilkan hingga ke konsumen benar-benar terjaga higienitasnya dan tentunya menjadi makanan sehat.

Laporan: Eka G Putra

Editor: Rinaldi

Baca Juga:  Prabowo: Pesaing Berat, yang Kini Jadi ‘Pembantu’ Jokowi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengoptimalkan lahan seluas 4 hektar di wilayah Rimbo Panjang, PT Langkah Hijau Bersama yang memproduksi sayuran organik berkolaborasi dengan petani lokal. Binaan dilakukan hingga bertanam sayuran bernilai jual tinggi hingga menyuplai langsung ke supermarket dan pusat makanan organik seperti Organic Center dan daerah lain di tanah air.

Manager Marketing PT Langkah Hijau Bersama Yuliana menginformasikan perihal kolaborasi yang dilakukan dengan petani organik di Rimbo Panjang ini sebagai upaya memberdayakan petani lokal.

“Lahan PT langkah Hijau di Rimbo Panjang itu khusus membina petani organik dan hasilnya untuk memproduksi produk kars untuk di jual ke supermarket,” ujar Yuliana dalam keterangan resminya yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga:  Prabowo: Pesaing Berat, yang Kini Jadi ‘Pembantu’ Jokowi

Dijelaskannya, lahan seluas 4 hektar diperuntukkan menanam sayuran bernilai jual tinggi dengan jenis tanaman polikultur. Seperti edamame / kedelai, kale, sawi, selada dan timun jepang.

Lahan ini dikelola langsung empat kelompok tani yang total jumlahnya mencapai seratusan petani. 

“Melalui kolaborasi dengan petani lokal ini, alhamdulillah sejauh ini omzet petani naik, dimana per hektar sudah menghasilkan Rp150 juta per bulan,” terangnya.

Dengan jenis tanaman polikultur dimaksudnya, masih dikatakan Yuliana, dari total empat hektar lahan ini, tiap hektarnya juga terdapat ratusan jenis tanaman lain. Sehingga produk kars yang dihasilkan hingga ke konsumen benar-benar terjaga higienitasnya dan tentunya menjadi makanan sehat.

Laporan: Eka G Putra

Editor: Rinaldi

Baca Juga:  Hentikan Sementara Umrah, DPR Kecewa dengan Sikap Arab Saudi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari