Sabtu, 6 Juli 2024

Arab Saudi KeluarkanSyarat Haji 2024

JCH Diwajibkan Vaksinasi Covid-19 Lengkap

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekitar se­pekan menjelang keberangkatan haji, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan syarat haji musim 2024. Syarat tersebut berlaku untuk jemaah calon haji (JCH) dari Arab Saudi dan negara lainnya. Di antara syaratnya adalah JCH pernah menjalani vaksinasi Covid-19.

Syarat untuk jemaah haji 2024 itu diumumkan Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi, Rabu (1/5) malam waktu setempat. Syarat tersebut sebelumnya sudah dibahas bersama dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Syarat utama bagi jemaah adalah melakukan registrasi melalui Aplikasi Sehhaty milik Arab Saudi.

- Advertisement -

Di dalam aplikasi tersebut, nantinya muncul informasi mengenai vaksinasi yang diperlukan. Di antaranya adalah bagi jemaah yang berasal dari Arab Saudi, harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19, influenza, dan meningitis dalam lima tahun terakhir.

Kemudian untuk jemaah haji internasional, termasuk dari Indonesia, harus sudah menerima vaksin Covid-19, influenza, dan meningitis. Tidak ada ketentuan kapan vaksin Covid-19 tersebut disuntikkan. Jadi suntikan vaksin Covid-19 yang diberikan di Indonesia mulai awal 2021 lalu, masih bisa digunakan untuk memenuhi syarat tersebut.

Kementerian Agama (Kemenag) masih belum mengeluarkan pernyataan resmi, terkait keluarnya syarat haji 2024 oleh Saudi tersebut. Di bagian lain, Kementerian Kesehatan buka suara akan hal ini. Kemarin Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro menyebut tidak keberatan dengan aturan pemberian vaksin Covid-19 pada JCH sebagai syarat. “Sudah disiapkan vaksinnya,” tutur Liliek.

- Advertisement -

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa yang akan diberikan vaksin adalah JCH yang belum lengkap mendapatkan vaksinasi Covid-19.  Jumlahnya akan disesuaikan dengan jumlah JCH yang memerlukan. “Tidak menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca,” bebernya. Alasannya karena vaksin ini mendapatkan pertentangan di luar negeri karena dampak pembekuan darah bagi sebagian kecil penerimanya.

Baca Juga:  5 Cara Mudah dan Sederhana Hindari Penularan Virus Corona

Sementara itu Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi membenarkan adanya syarat tersebut. ’’Alhamdulillah sampai saat ini aman dan lancar,’’ katanya, Kamis (2/5).

Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia begitu massif sehingga hampir seluruh JCH sudah pernah mendapatkan vaksin tersebut. Begitupun untuk vaksin Meningitis, sudah jadi aturan rutin termasuk untuk umrah. Dia menegaskan tidak ada masalah untuk stoknya.

Syam lantas mengatakan persiapan untuk kelompok haji khusus. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada visa haji untuk jemaah haji khusus yang sudah diterbitkan oleh Saudi. ‘’Saat ini masih proses sinkronisasi booking hotel dengan sistem e-hajj milik Saudi. Setelah semua selesai, baru layanan pengajuan visa di dalam sistem e-hajj bisa diproses,’’ ujarnya.

Diketahui, JCH Indonesia akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Pertama, diberangkatkan menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah pada 12-23 Mei 2024. Kedua, diberangkatkan menuju King Abdul Azis International Airport (KAAIA) di Jeddah pada 21 Mei-1 Juni 2024.

Sesuai jadwal JCH Riau mulai diberangkatkan  pada 14 Mei 2024 dan masuk asrama haji di Batam pada 13 Mei 2024. Jemaah Riau yang tergabung dalam Kloter (kelompok terbang) 3 BTH mulai diberangkatkan pada 14 Mei dan masuk Asrama Haji Batam pada 13 Mei, pukul 08.00 WIB.

Jemaah Riau tergabung dalam 2 gelombang yakni 9 kloter masuk pada gelombang pertama yang akan tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Sedangkan gelombang kedua sebanyak 3 kloter menuju King Abdul Azis International Airport (KAAIA) di Jeddah. Tahun ini, sebanyak 5.318 JCH Riau tergabung dengan Embarkasi Haji Batam (BTH).

Baca Juga:  Targetkan Paripurna LKPj Kepala Daerah Pekan Depan

Jemaah Riau tidak lagi menggunakan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau seperti musim haji tahun lalu. Tahun ini jemaah haji Riau tergabung dalam 12 kloter kembali bergabung dengan Embarkasi Haji Batam. Proses keberangkatannya tidak lagi melalui Embarkasi Haji Antara Riau akan tetapi langsung menuju Batam dan menginap di Asrama Haji Batam.

JCH Riau akan diberangkatkan menuju Batam dengan dua jalur keberangkatan, yakni melalui jalur udara dan melalui jalur laut. Jalur laut melalui Pelabuhan Sekupang Batam untuk jemaah haji dari Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir. Sedangkan melalui jalur udara melalui Bandara Hang Nadim Batam untuk daerah Kota Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Siak.

Berdasarkan data terbaru Kemenag, setidaknya ada 12 JCH yang dipastikan gagal berangkat tahun ini. Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Riau, Syahrudin berharap jemaah yang batal berangkat tidak bertambah lagi mengingat manifes keberangkatan diumumkan Kemenag.

“Semoga tidak ada bertambah lagi jemaah yang batal berangkat. Sudah mendesak waktu keberangkatan. Kalau ada jemaah yang batal berangkat maka akan digantikan dengan jemaah cadangan. Kalau pengganti keluarga kandung tak bisa lagi,” ujarnya Kamis (2/5).

Syahrudin mengatakan belasan jemaah yang batal berangkat tersebut karena wafat dan alasan sakit permanen. Ia tidak menjelaskan secara rinci. “Semoga jemaah sehat selalu dan tidak ada lagi yang tertunda,” tambahnya.(wan/lyn/das)

Laporan JPG dan JOKO SUSILO, Jakarta dan Pekanbaru

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sekitar se­pekan menjelang keberangkatan haji, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan syarat haji musim 2024. Syarat tersebut berlaku untuk jemaah calon haji (JCH) dari Arab Saudi dan negara lainnya. Di antara syaratnya adalah JCH pernah menjalani vaksinasi Covid-19.

Syarat untuk jemaah haji 2024 itu diumumkan Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi, Rabu (1/5) malam waktu setempat. Syarat tersebut sebelumnya sudah dibahas bersama dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Syarat utama bagi jemaah adalah melakukan registrasi melalui Aplikasi Sehhaty milik Arab Saudi.

Di dalam aplikasi tersebut, nantinya muncul informasi mengenai vaksinasi yang diperlukan. Di antaranya adalah bagi jemaah yang berasal dari Arab Saudi, harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19, influenza, dan meningitis dalam lima tahun terakhir.

Kemudian untuk jemaah haji internasional, termasuk dari Indonesia, harus sudah menerima vaksin Covid-19, influenza, dan meningitis. Tidak ada ketentuan kapan vaksin Covid-19 tersebut disuntikkan. Jadi suntikan vaksin Covid-19 yang diberikan di Indonesia mulai awal 2021 lalu, masih bisa digunakan untuk memenuhi syarat tersebut.

Kementerian Agama (Kemenag) masih belum mengeluarkan pernyataan resmi, terkait keluarnya syarat haji 2024 oleh Saudi tersebut. Di bagian lain, Kementerian Kesehatan buka suara akan hal ini. Kemarin Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro menyebut tidak keberatan dengan aturan pemberian vaksin Covid-19 pada JCH sebagai syarat. “Sudah disiapkan vaksinnya,” tutur Liliek.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa yang akan diberikan vaksin adalah JCH yang belum lengkap mendapatkan vaksinasi Covid-19.  Jumlahnya akan disesuaikan dengan jumlah JCH yang memerlukan. “Tidak menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca,” bebernya. Alasannya karena vaksin ini mendapatkan pertentangan di luar negeri karena dampak pembekuan darah bagi sebagian kecil penerimanya.

Baca Juga:  Targetkan Paripurna LKPj Kepala Daerah Pekan Depan

Sementara itu Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi membenarkan adanya syarat tersebut. ’’Alhamdulillah sampai saat ini aman dan lancar,’’ katanya, Kamis (2/5).

Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia begitu massif sehingga hampir seluruh JCH sudah pernah mendapatkan vaksin tersebut. Begitupun untuk vaksin Meningitis, sudah jadi aturan rutin termasuk untuk umrah. Dia menegaskan tidak ada masalah untuk stoknya.

Syam lantas mengatakan persiapan untuk kelompok haji khusus. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada visa haji untuk jemaah haji khusus yang sudah diterbitkan oleh Saudi. ‘’Saat ini masih proses sinkronisasi booking hotel dengan sistem e-hajj milik Saudi. Setelah semua selesai, baru layanan pengajuan visa di dalam sistem e-hajj bisa diproses,’’ ujarnya.

Diketahui, JCH Indonesia akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Pertama, diberangkatkan menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah pada 12-23 Mei 2024. Kedua, diberangkatkan menuju King Abdul Azis International Airport (KAAIA) di Jeddah pada 21 Mei-1 Juni 2024.

Sesuai jadwal JCH Riau mulai diberangkatkan  pada 14 Mei 2024 dan masuk asrama haji di Batam pada 13 Mei 2024. Jemaah Riau yang tergabung dalam Kloter (kelompok terbang) 3 BTH mulai diberangkatkan pada 14 Mei dan masuk Asrama Haji Batam pada 13 Mei, pukul 08.00 WIB.

Jemaah Riau tergabung dalam 2 gelombang yakni 9 kloter masuk pada gelombang pertama yang akan tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Sedangkan gelombang kedua sebanyak 3 kloter menuju King Abdul Azis International Airport (KAAIA) di Jeddah. Tahun ini, sebanyak 5.318 JCH Riau tergabung dengan Embarkasi Haji Batam (BTH).

Baca Juga:  13 Januari, Jokowi Bakal Divaksin Covid-19

Jemaah Riau tidak lagi menggunakan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau seperti musim haji tahun lalu. Tahun ini jemaah haji Riau tergabung dalam 12 kloter kembali bergabung dengan Embarkasi Haji Batam. Proses keberangkatannya tidak lagi melalui Embarkasi Haji Antara Riau akan tetapi langsung menuju Batam dan menginap di Asrama Haji Batam.

JCH Riau akan diberangkatkan menuju Batam dengan dua jalur keberangkatan, yakni melalui jalur udara dan melalui jalur laut. Jalur laut melalui Pelabuhan Sekupang Batam untuk jemaah haji dari Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir. Sedangkan melalui jalur udara melalui Bandara Hang Nadim Batam untuk daerah Kota Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Siak.

Berdasarkan data terbaru Kemenag, setidaknya ada 12 JCH yang dipastikan gagal berangkat tahun ini. Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Riau, Syahrudin berharap jemaah yang batal berangkat tidak bertambah lagi mengingat manifes keberangkatan diumumkan Kemenag.

“Semoga tidak ada bertambah lagi jemaah yang batal berangkat. Sudah mendesak waktu keberangkatan. Kalau ada jemaah yang batal berangkat maka akan digantikan dengan jemaah cadangan. Kalau pengganti keluarga kandung tak bisa lagi,” ujarnya Kamis (2/5).

Syahrudin mengatakan belasan jemaah yang batal berangkat tersebut karena wafat dan alasan sakit permanen. Ia tidak menjelaskan secara rinci. “Semoga jemaah sehat selalu dan tidak ada lagi yang tertunda,” tambahnya.(wan/lyn/das)

Laporan JPG dan JOKO SUSILO, Jakarta dan Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari