PADANG (RIAUPOS.CO) – Gempa dengan magnitudo 6,2, (update magnitudo 6,1) Jumat (25/2/2022) lalu membuat Gunung Talamau kian populer. Gunung dengan sebutan lain Gunung Ophir ini merupakan salah satu gunung api di Sumatera Barat. Gunung ini termasuk unik, karena memiliki 13 telaga di kawasan puncaknya satu air terjun yang indah bernama Puti Lenggogeni.
Secara administrasi, Gunung Talamau terletak di Pinagar, Kabupaten Pasaman Barat. Gunung ini termasuk salah satu satu dari sebelas gunung yang ada di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Secara bentuk, Gunung Talamau adalah gunung api yang tak aktif. Indikator sebagai gunung apinya sangatlah jelas karena di sekitar kaki gunung banyak ditemukan sumber air panas. Selain itu, puncak gunungnya juga lancip yang merupakan hasil dari proses vulkanologi.
Secara topografi, Gunung Talamau merupakan gunung yang tertinggi di Sumatera Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 2.913 Meter Diatas Permukaan Laut (Mdpl). Gunung ini dari kejauh terlihat kembar dengan Gunung Pasaman (2.190 Mdpl).
Dua gunung yang berdampingan ini sama sama merupakan gunung api dan menjadi penyimpan air terbaik. Selain banyak ditemukan sumber sumber air dan aliran sungai, tumbuhan dan pepohonan di kedua gunung ini juga terbilang masih padat, lebat dan rapat.
Jalur Pendakian
Jalur pendakian untuk Gunung Talamau ini berbeda jauh dengan Gunung Marapi, Singgalang, Tandikek dan Gunung Talang. Jika Gunung Marapi, Singgalang, Tandikek dan Talang memiliki banyak akses dan jalur yang dapat ditempuh menuju puncak sedangkan Gunung Talamau sangatlah terbatas. Hingga saat ini jalur pendakian popular yang digunakan para pendaki lebih banyak melewati Kanagarian Pinagar.
Rute pendakian Gunung Talamau ini terbilang cukup berat karena memang harus ditempuh dalam waktu yang terbilang lama. 95 persen pendaki melakukan perjalanan di siang hari sedangkan malam hari para pendaki lebih memilih Base Camp dengan mendirikan tenda. Biasanya pendaki membutuhkan waktu tempuh dari pintu rimba hingga menuju puncak tertinggi lebih kurang 12 jam perjalanan.
Dipenuhi 13 Telaga
Selain jalur dan topografi gunungnya yang terbilang unik, Gunung Talamau adalah gunung dengan sumber air terbanyak dari 29 Gunung yang ada di Sumatera Barat. Gunung ini memiliki 13 telaga yang terdapat pada ketinggian 2.750 Mdpl. Nama telaganya pun terbilang unik dan sedikit berbau mistik. Dari tiga belas telaga, 4 telaga terbilang jarang terlihat oleh pendaki sedangkan 9 telaga lagi cukup sering ditemukan para pendaki.
Adapun ketiga belas telaga tersebut adalah Talago Biru, Talago Buluah Parindu, Talago Cindua Mato, Talago Imbang Langik, Talago Lumuik, Talago Mandeh Rubiah, Talago Puti Bungsu, Talago Sangka Bulan, Talago Rajo Dewa, Talago Satwa, Talago Siuntang Sudah, Talago Tapian Puti Mambang Surau dan Talago Tapian Sutan Bagindo.
Ke tiga belas telaga ini ukurannya pun beragam. Mulai dari berukuran besar, sedang hingga kecil. Ukuran ini menyesuaikan dengan lingkup dan palung yang ada di kawasan puncak gunung.
Selain keunikan dengan 13 telaganya di puncaknya, Gunung Talamau juga memiliki banyak air terjun. Satu di antara air terjun yang populer adalah air terjun Puti Lenggogeni. Air terjun ini memiliki ketinggian lebih kurang 100 meter.
Close untuk Umum
Kalau Gunung Talamau sudah dikenal dengan beragam kekayaan dan keunikannya maka beda jauh dengan Gunung Pasaman.
Gunung yang bersebelahan dengan Gunung Talamau ini dikenal banyak misteri. Sampai saat ini Gunung Pasaman tidak dibuka (close) untuk pendakian umum. Hanya urang parimbo dan orang tertentu yang bisa mencapai posisi puncaknya.
Karena tak didaki, sampai saat ini belum teridentifikasi berapa banyak telaga pada Gunung Pasaman ini. Namun, kalau dilihat dari aliran anak sungai yang mengalir dari Gunung tersebut diyakini Gunung Pasaman ini juga memiliki telaga seperti layaknya Gunung lain di Sumatera Barat.
Gunung Pasaman memiliki ketinggian 2.190 Mdpl. Gunung ini memunyai puncak tertinggi dengan nama puncak Rajo Imbang Langik. Konon kabarnya nama Rajo Imbang Langik diambilkan dari salah satu nama raja yang berkuasa di wilayah sekitaran Gunung Pasaman dimasa dahulu kala.
Batuan Pra Tresier dan Endapan
Layaknya gunung api, Gunung Talamau memiliki konjungtur dan morfologi tanah yang bergelombang tajam.
Material Gunung Talamau merupakan susunan dari bebatuan tua berjenis pra-tersier yang berasal dari sedimen dan rombakan gunung api serta endapan Kuarter. Sebagian besar lerengnya curam dan tajam yang terbentuk oleh lajur sesar.
Kawasan ini adalah daerah rawan longsor apabila terjadi getaran. Material longsoran inilah yang banyak mengalir ke kawasan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
Diapit dua Segmen
Selain menjadi bagian Gunung Kembar, Gunung Talamau juga termasuk gunung yang diapit oleh dua segmen gempa aktif di Sumatera Barat.
Dari seven segmen gempa di Sumatera Barat, dua segmen mengapit Gunung Talamau ini. Kedua segmen itu adalah Segmen Sumpur yang membentang dari Bonjol hingga ke Panti dan Rao Kabupaten Pasaman juga diapit oleh Segmen Angkola yang bertumpu di Batang Pasaman.
Dua segmen ini terbilang aktif dan memiliki siklus peristiwa gempa yang relatif pendek. Catatan sejarah menunjukkan segmen Sumpur pernah mengalami gempa besar pada tahun 1822 (era Perang Paderi) dan 5 Maret 1977. Khusus 5 Maret 1977 gempa tersebut berpusat di Sinuruik Talu dan menimbulkan korban jiwa.
Dikutip dari Wikipedia, di Provinsi Sumatera Barat terdapat 29 Gunung. Adapun gunung yang tertinggi adalah Gunung Kerinci (3.805 Mdpl) yang berbatasan dengan Kerinci Jambi hingga Gunung Galanggang (200 Mdpl) di Pasaman Barat.
Sementara Gunung yang memiliki ketinggian di atas 1.500 Mdpl di antaranya; Gunung Kerinci di Solok Selatan (3.805 Mdpl), Gunung Talamau terletak di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat (2.913 Mdpl), Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanahdatar (2.891 Mdpl), Gunung Singgalang yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar (2.877 Mdpl), Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok (2.572 Mdpl), Gunung Tandikek yang terletak di Kabupaten Padangpariaman, Agam dan Tanahdatar (2.438 Mdpl), Gunung Mande Rabiah terletak di Pesisir Selatan (2.430 Mdpl), Gunung Tambin di Kabupaten Pasaman (2.271 Mdpl), Gunung Sago yang terletak antara Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanahdatar (2.261 Mdpl), Gunung Pasaman yang terletak di Pasaman Barat (2.190 Mdpl), Gunung Kulabu di Kabupaten Pasaman (2.179 Mdpl), Gunung Ambun di Pasaman Barat (2.060 Mdpl), Gunung Rasam di Pesisir Selatan (2.039 Mdpl), Gunung Malintang di Pasaman Barat (1.983 Mdpl), Gunung Tuleh di Pasaman Barat (1.980 Mdpl), Gunung Bukit Gadang di Pesisir Selatan (1.960 Mdpl), Gunung Malenggang (1.630 Mdpl), Gunung Siligawan di Pasaman Barat (1.620 Mdpl) dan Gunung Sigantang di Pasaman Barat (1.573 Mdpl).
Sumber: Padek.co
Editor: Eka G Putra