Jumat, 11 April 2025

Pemkab Akan Gugat PLTA

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar berencana menggugat PLTA Koto Panjang terkait banjir yang melanda akhir-akhir ini. Rencana itu diucapkan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto kepada media. Catur beralasan banjir yang melanda Kampar selama ini telah menyebabkan  banyak kerugian materil bagi masyarakat.

Rencana Catur menggungat PLTA ini mendapat dukungan dari salah seorang tokoh adat Kampar, A Latif Datuk Bagindo, dari Kenegerian Kuok. Kendati belum mendengarkan langsung rencana itu dari Bupati Kampar, Latif menilai rencana menggugat PLTA Kota Panjang atas bencana banjir tersebut tepat sasaran. Apalagi hal itu dilakukan dengan pertimbangan kerugian yang dialami oleh masyarakat.

"Kalau Bupati menggugat bagus, artinya PLTA itu kan BUMN, boleh-boleh saja asal mempertimbangkan rakyat. Terutama kalau kajian kita adalah kerugiannya itu terkait rusaknya padi, hanyutnya kerbau, kambing dan keramba ikan. Relevan dia menuntut, tapi harus bermula dari kehendak masyarakat," sebut A Latif, Kamis (2/12).  

Baca Juga:  Sejarah Tentukan Arah, Budaya Naikkan Marwah

A Latif mengakui, memang belum pernah ada Bupati Kampar sebelum Catur yang menggugat PLTA terkait banjir. Dengan adanya gugatan itu menurutnya, PLTA diharapkan memberi perhatian lebih pada para korban banjir. Tidak hanya sekedar memberikan bantuan sembako seperti selama ini dilakukan, tapi mulai mengganti kerugian yang diderita masyarakat.

Namun gugatan terhadap PLTA ini terkesan hanya wacana. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada pernyataan dari Bupati Kampar terkait keseriusan melakukan gugatan tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri juga belum bisa berkomentar terkait hal tersebut.

"Kalau yang itu langsung ke Bupati saja," ungkapnya singkat ketika ditanya keseriusan Pemkan Kampar melakukan gugatan kepada PLTA Koto Panjang atau PLN pada sore kemarin.

Baca Juga:  Elon Musk Bakal Aktifkan Lagi Akun Twitter Donald Trump yang Diblokir

Sementara itu, Plt Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar ketika dimintai tanggapannya terkait rencana gugatan, juga mengaku belum bisa berkomentar apa-apa. "Mohon maaf, saya belum bisa menanggapi," ungkapnya singkat.(end)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar berencana menggugat PLTA Koto Panjang terkait banjir yang melanda akhir-akhir ini. Rencana itu diucapkan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto kepada media. Catur beralasan banjir yang melanda Kampar selama ini telah menyebabkan  banyak kerugian materil bagi masyarakat.

Rencana Catur menggungat PLTA ini mendapat dukungan dari salah seorang tokoh adat Kampar, A Latif Datuk Bagindo, dari Kenegerian Kuok. Kendati belum mendengarkan langsung rencana itu dari Bupati Kampar, Latif menilai rencana menggugat PLTA Kota Panjang atas bencana banjir tersebut tepat sasaran. Apalagi hal itu dilakukan dengan pertimbangan kerugian yang dialami oleh masyarakat.

"Kalau Bupati menggugat bagus, artinya PLTA itu kan BUMN, boleh-boleh saja asal mempertimbangkan rakyat. Terutama kalau kajian kita adalah kerugiannya itu terkait rusaknya padi, hanyutnya kerbau, kambing dan keramba ikan. Relevan dia menuntut, tapi harus bermula dari kehendak masyarakat," sebut A Latif, Kamis (2/12).  

Baca Juga:  Pakai AXIS Bisa Mabar Sepuasnya? Kenapa Nggak!

A Latif mengakui, memang belum pernah ada Bupati Kampar sebelum Catur yang menggugat PLTA terkait banjir. Dengan adanya gugatan itu menurutnya, PLTA diharapkan memberi perhatian lebih pada para korban banjir. Tidak hanya sekedar memberikan bantuan sembako seperti selama ini dilakukan, tapi mulai mengganti kerugian yang diderita masyarakat.

Namun gugatan terhadap PLTA ini terkesan hanya wacana. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada pernyataan dari Bupati Kampar terkait keseriusan melakukan gugatan tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri juga belum bisa berkomentar terkait hal tersebut.

"Kalau yang itu langsung ke Bupati saja," ungkapnya singkat ketika ditanya keseriusan Pemkan Kampar melakukan gugatan kepada PLTA Koto Panjang atau PLN pada sore kemarin.

Baca Juga:  2 Orang Terluka saat Ledakan di Pemakaman Kota Jeddah

Sementara itu, Plt Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar ketika dimintai tanggapannya terkait rencana gugatan, juga mengaku belum bisa berkomentar apa-apa. "Mohon maaf, saya belum bisa menanggapi," ungkapnya singkat.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pemkab Akan Gugat PLTA

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar berencana menggugat PLTA Koto Panjang terkait banjir yang melanda akhir-akhir ini. Rencana itu diucapkan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto kepada media. Catur beralasan banjir yang melanda Kampar selama ini telah menyebabkan  banyak kerugian materil bagi masyarakat.

Rencana Catur menggungat PLTA ini mendapat dukungan dari salah seorang tokoh adat Kampar, A Latif Datuk Bagindo, dari Kenegerian Kuok. Kendati belum mendengarkan langsung rencana itu dari Bupati Kampar, Latif menilai rencana menggugat PLTA Kota Panjang atas bencana banjir tersebut tepat sasaran. Apalagi hal itu dilakukan dengan pertimbangan kerugian yang dialami oleh masyarakat.

"Kalau Bupati menggugat bagus, artinya PLTA itu kan BUMN, boleh-boleh saja asal mempertimbangkan rakyat. Terutama kalau kajian kita adalah kerugiannya itu terkait rusaknya padi, hanyutnya kerbau, kambing dan keramba ikan. Relevan dia menuntut, tapi harus bermula dari kehendak masyarakat," sebut A Latif, Kamis (2/12).  

Baca Juga:  Saksi Sebut Yan Prana Pernah Sampaikan Potong 10 Persen Dana Perjalanan Dinas

A Latif mengakui, memang belum pernah ada Bupati Kampar sebelum Catur yang menggugat PLTA terkait banjir. Dengan adanya gugatan itu menurutnya, PLTA diharapkan memberi perhatian lebih pada para korban banjir. Tidak hanya sekedar memberikan bantuan sembako seperti selama ini dilakukan, tapi mulai mengganti kerugian yang diderita masyarakat.

Namun gugatan terhadap PLTA ini terkesan hanya wacana. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada pernyataan dari Bupati Kampar terkait keseriusan melakukan gugatan tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri juga belum bisa berkomentar terkait hal tersebut.

"Kalau yang itu langsung ke Bupati saja," ungkapnya singkat ketika ditanya keseriusan Pemkan Kampar melakukan gugatan kepada PLTA Koto Panjang atau PLN pada sore kemarin.

Baca Juga:  KPK: Belum Ada Jajaran Menteri yang Serahkan LHKPN

Sementara itu, Plt Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar ketika dimintai tanggapannya terkait rencana gugatan, juga mengaku belum bisa berkomentar apa-apa. "Mohon maaf, saya belum bisa menanggapi," ungkapnya singkat.(end)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar berencana menggugat PLTA Koto Panjang terkait banjir yang melanda akhir-akhir ini. Rencana itu diucapkan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto kepada media. Catur beralasan banjir yang melanda Kampar selama ini telah menyebabkan  banyak kerugian materil bagi masyarakat.

Rencana Catur menggungat PLTA ini mendapat dukungan dari salah seorang tokoh adat Kampar, A Latif Datuk Bagindo, dari Kenegerian Kuok. Kendati belum mendengarkan langsung rencana itu dari Bupati Kampar, Latif menilai rencana menggugat PLTA Kota Panjang atas bencana banjir tersebut tepat sasaran. Apalagi hal itu dilakukan dengan pertimbangan kerugian yang dialami oleh masyarakat.

"Kalau Bupati menggugat bagus, artinya PLTA itu kan BUMN, boleh-boleh saja asal mempertimbangkan rakyat. Terutama kalau kajian kita adalah kerugiannya itu terkait rusaknya padi, hanyutnya kerbau, kambing dan keramba ikan. Relevan dia menuntut, tapi harus bermula dari kehendak masyarakat," sebut A Latif, Kamis (2/12).  

Baca Juga:  Berangkat 15 Juni 2021, JCH Diminta Dapat Prioritas Vaksin

A Latif mengakui, memang belum pernah ada Bupati Kampar sebelum Catur yang menggugat PLTA terkait banjir. Dengan adanya gugatan itu menurutnya, PLTA diharapkan memberi perhatian lebih pada para korban banjir. Tidak hanya sekedar memberikan bantuan sembako seperti selama ini dilakukan, tapi mulai mengganti kerugian yang diderita masyarakat.

Namun gugatan terhadap PLTA ini terkesan hanya wacana. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada pernyataan dari Bupati Kampar terkait keseriusan melakukan gugatan tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri juga belum bisa berkomentar terkait hal tersebut.

"Kalau yang itu langsung ke Bupati saja," ungkapnya singkat ketika ditanya keseriusan Pemkan Kampar melakukan gugatan kepada PLTA Koto Panjang atau PLN pada sore kemarin.

Baca Juga:  Nasrul Abit Berpulang, Sumatera Barat Berduka

Sementara itu, Plt Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar ketika dimintai tanggapannya terkait rencana gugatan, juga mengaku belum bisa berkomentar apa-apa. "Mohon maaf, saya belum bisa menanggapi," ungkapnya singkat.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari