Sabtu, 13 September 2025
spot_img

Ibu Hamil Wajib Tes HIV/AIDS

BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Batam mewajibkan ibu hamil untuk menjalani tes HIV/AIDS. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus kepada janin dalam kandungan.

Kepala Diskes Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, selama Januari hingga Juni 2019, sedikitnya 4.585 ibu hamil sudah diperiksa dan delapan di antaranya positif HIV/AIDS.

Hasil tes ini diterima dari seluruh puskesmas, rumah sakit hingga rumah tahanan (rutan) yang ada di Batam. Menurutnya, ibu hamil menjadi salah satu objek yang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS.

"Kalau sudah dites baru diketahui sumber virus tersebut. Apakah dari suaminya atau sang ibu sendiri. Kalau diketahui lebih dini, pencegahan bisa dimulai lebih awal," terangnya.

Baca Juga:  Hanya ke Gym, Jennifer Lopez Jinjing Tas Hermes Rp1,4 M

Didi menyebutkan, program ini sudah ada di puskesmas. Ibu hamil wajib mengikuti tes ini. Ada dua tes yang digunakan untuk mengetahui keberadaan virus. Pertama, voluntary conseling and testing (VCT). Ibu hamil maupun wanita yang pernah melakukan hubungan seksual bisa menjalani tes ini di puskesmas. Kedua, melalui program PMCTC atau preventing mother to child transmission.

"Pemberian obat kepada ibu bisa mencegah penularan kepada bayi yang dikandungnya. Untuk itu agar tidak terlambat, ibu hamil wajib menjalani tes ini," tegasnya.

Menurutnya, tingkat kesadaran ibu hamil untuk menjalani tes ini masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini terbukti dari target sasaran 35.974 yang menjalani tes hanya 4.585 ibu hamil.

Baca Juga:  WHO Inisiasi Misi Internasional Temukan Vaksin Corona

"Belum maksimal. Padahal termasuk salah satu yang berisiko tinggi. Karena kalau positif setidaknya dengan rutin minum obat, bayi bisa terselamatkan," ungkap dokter kandungan ini.

Didi menambahkan, selain ibu hamil, tes ini juga diberikan kepada mereka yang berisiko terkena HIV/AIDS karena pekerjaan. Seperti wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL) dan lainnya.

"Secara keseluruhan yang sudah menjalani tes itu 11.718 dan 338 di antaranya positif penderita HIV/AIDS baru," tutupnya.

Sumber : batampos.co.id
Editor : Rinaldi

BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Batam mewajibkan ibu hamil untuk menjalani tes HIV/AIDS. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus kepada janin dalam kandungan.

Kepala Diskes Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, selama Januari hingga Juni 2019, sedikitnya 4.585 ibu hamil sudah diperiksa dan delapan di antaranya positif HIV/AIDS.

Hasil tes ini diterima dari seluruh puskesmas, rumah sakit hingga rumah tahanan (rutan) yang ada di Batam. Menurutnya, ibu hamil menjadi salah satu objek yang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS.

"Kalau sudah dites baru diketahui sumber virus tersebut. Apakah dari suaminya atau sang ibu sendiri. Kalau diketahui lebih dini, pencegahan bisa dimulai lebih awal," terangnya.

Baca Juga:  Vaksin Covid-19 Sputnik V Hanya untuk Rusia

Didi menyebutkan, program ini sudah ada di puskesmas. Ibu hamil wajib mengikuti tes ini. Ada dua tes yang digunakan untuk mengetahui keberadaan virus. Pertama, voluntary conseling and testing (VCT). Ibu hamil maupun wanita yang pernah melakukan hubungan seksual bisa menjalani tes ini di puskesmas. Kedua, melalui program PMCTC atau preventing mother to child transmission.

- Advertisement -

"Pemberian obat kepada ibu bisa mencegah penularan kepada bayi yang dikandungnya. Untuk itu agar tidak terlambat, ibu hamil wajib menjalani tes ini," tegasnya.

Menurutnya, tingkat kesadaran ibu hamil untuk menjalani tes ini masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini terbukti dari target sasaran 35.974 yang menjalani tes hanya 4.585 ibu hamil.

- Advertisement -
Baca Juga:  Barcelona Jual Lagi 15 Persen Hak Siarnya kepada Sixth Street

"Belum maksimal. Padahal termasuk salah satu yang berisiko tinggi. Karena kalau positif setidaknya dengan rutin minum obat, bayi bisa terselamatkan," ungkap dokter kandungan ini.

Didi menambahkan, selain ibu hamil, tes ini juga diberikan kepada mereka yang berisiko terkena HIV/AIDS karena pekerjaan. Seperti wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL) dan lainnya.

"Secara keseluruhan yang sudah menjalani tes itu 11.718 dan 338 di antaranya positif penderita HIV/AIDS baru," tutupnya.

Sumber : batampos.co.id
Editor : Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BATAM (RIAUPOS.CO) — Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Batam mewajibkan ibu hamil untuk menjalani tes HIV/AIDS. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus kepada janin dalam kandungan.

Kepala Diskes Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, selama Januari hingga Juni 2019, sedikitnya 4.585 ibu hamil sudah diperiksa dan delapan di antaranya positif HIV/AIDS.

Hasil tes ini diterima dari seluruh puskesmas, rumah sakit hingga rumah tahanan (rutan) yang ada di Batam. Menurutnya, ibu hamil menjadi salah satu objek yang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS.

"Kalau sudah dites baru diketahui sumber virus tersebut. Apakah dari suaminya atau sang ibu sendiri. Kalau diketahui lebih dini, pencegahan bisa dimulai lebih awal," terangnya.

Baca Juga:  Vaksin Covid-19 Sputnik V Hanya untuk Rusia

Didi menyebutkan, program ini sudah ada di puskesmas. Ibu hamil wajib mengikuti tes ini. Ada dua tes yang digunakan untuk mengetahui keberadaan virus. Pertama, voluntary conseling and testing (VCT). Ibu hamil maupun wanita yang pernah melakukan hubungan seksual bisa menjalani tes ini di puskesmas. Kedua, melalui program PMCTC atau preventing mother to child transmission.

"Pemberian obat kepada ibu bisa mencegah penularan kepada bayi yang dikandungnya. Untuk itu agar tidak terlambat, ibu hamil wajib menjalani tes ini," tegasnya.

Menurutnya, tingkat kesadaran ibu hamil untuk menjalani tes ini masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini terbukti dari target sasaran 35.974 yang menjalani tes hanya 4.585 ibu hamil.

Baca Juga:  Pelalawan Sumbang 26 Hotspot, di Riau Terpantau 41 Titik Api Pagi Ini

"Belum maksimal. Padahal termasuk salah satu yang berisiko tinggi. Karena kalau positif setidaknya dengan rutin minum obat, bayi bisa terselamatkan," ungkap dokter kandungan ini.

Didi menambahkan, selain ibu hamil, tes ini juga diberikan kepada mereka yang berisiko terkena HIV/AIDS karena pekerjaan. Seperti wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL) dan lainnya.

"Secara keseluruhan yang sudah menjalani tes itu 11.718 dan 338 di antaranya positif penderita HIV/AIDS baru," tutupnya.

Sumber : batampos.co.id
Editor : Rinaldi

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari