Azyumardi Azra Sebut Mendikbud Nadiem Makarim Rapornya Merah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejumlah tokoh nasional menilai kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Penilaian tersebut setelah Presiden Jokowi mengeluarkan ancaman rombak susunan para pembantunya.

Azyumardi Azra dengan tegas menyatakan rapor Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim merah.

- Advertisement -

“Kinerja di kemendikbud sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan. Kondisi pendidikan di masa pandemi ini kita lihat Nadiem tidak mau mengurusi pendidikan secara serius. Tidak ada stimulus bagi pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai menengah. Padahal kita tahu pendidikan kita selama ini mengalami krisis. Dan di masa pandemi ini pada dasarnya tidak jalan” jelas Azra.

Pernyataan itu dikemukakan Azyumardi dalam diskusi Webinar Indomedia Poll, Selasa, Selasa (30/6) Juni 2020. Webinar tersebut bertemakan: Refleksi Kebijakan Mendikbud, Mas Menteri Bisa Apa?

- Advertisement -

Selain Azyumardi Azra, webinar itu juga diikuti beberapa narasumber lain. Seperti, Darmaningtyas (Pakar Pendidikan), Retno Listyarti (Komisioner Pendidkan KPAI), Zainuddin Maliki (Komisi X DPR), Pemantik David Krisna Alka (Direktur Eksekutif Indomedia Poll), dan dimoderatori oleh Direktur Riset dan Media Indomedia Poll Hamzah Fansuri.

Azyumardi menambahkan, hingga kini tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi.

“Untuk tingkat dikdas sampai menengah tidak ada bantuan itu, hanya BOS. BOS hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian PJJ tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap” terangnya.

Untuk tingkat pergurun tinggi, ujar mantan rektor UIN Jakarta itu, banyak mahasiswa yang terpapar saat ini. Mahasiswa tidak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT). Mereka menuntut UKT diturunkan tapi pemerintah menolak.

“Azyumardi mencontohkan kondisi yang terjadi di UGM yang kini kehilangan 40 persen pendapatan. Bayangkan perguruan tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemi ini” kata dia.

Dengan kondisi demikian, Azyumardi menyatakan, Nadiem Makarim belum berhasil sebagai menteri. Rapornya masih merah. Sama dengan beberapa menteri lain. 

“Kebanyakan angin surga. Saya percaya kita berdiri di kaki kita sendiri. Sekarang ini banyak trik dan gimik. Secara substantif rapornya merah” pungkas Azra.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejumlah tokoh nasional menilai kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Penilaian tersebut setelah Presiden Jokowi mengeluarkan ancaman rombak susunan para pembantunya.

Azyumardi Azra dengan tegas menyatakan rapor Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim merah.

“Kinerja di kemendikbud sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan. Kondisi pendidikan di masa pandemi ini kita lihat Nadiem tidak mau mengurusi pendidikan secara serius. Tidak ada stimulus bagi pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai menengah. Padahal kita tahu pendidikan kita selama ini mengalami krisis. Dan di masa pandemi ini pada dasarnya tidak jalan” jelas Azra.

Pernyataan itu dikemukakan Azyumardi dalam diskusi Webinar Indomedia Poll, Selasa, Selasa (30/6) Juni 2020. Webinar tersebut bertemakan: Refleksi Kebijakan Mendikbud, Mas Menteri Bisa Apa?

Selain Azyumardi Azra, webinar itu juga diikuti beberapa narasumber lain. Seperti, Darmaningtyas (Pakar Pendidikan), Retno Listyarti (Komisioner Pendidkan KPAI), Zainuddin Maliki (Komisi X DPR), Pemantik David Krisna Alka (Direktur Eksekutif Indomedia Poll), dan dimoderatori oleh Direktur Riset dan Media Indomedia Poll Hamzah Fansuri.

Azyumardi menambahkan, hingga kini tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi.

“Untuk tingkat dikdas sampai menengah tidak ada bantuan itu, hanya BOS. BOS hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian PJJ tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap” terangnya.

Untuk tingkat pergurun tinggi, ujar mantan rektor UIN Jakarta itu, banyak mahasiswa yang terpapar saat ini. Mahasiswa tidak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT). Mereka menuntut UKT diturunkan tapi pemerintah menolak.

“Azyumardi mencontohkan kondisi yang terjadi di UGM yang kini kehilangan 40 persen pendapatan. Bayangkan perguruan tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemi ini” kata dia.

Dengan kondisi demikian, Azyumardi menyatakan, Nadiem Makarim belum berhasil sebagai menteri. Rapornya masih merah. Sama dengan beberapa menteri lain. 

“Kebanyakan angin surga. Saya percaya kita berdiri di kaki kita sendiri. Sekarang ini banyak trik dan gimik. Secara substantif rapornya merah” pungkas Azra.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya