Kamis, 19 September 2024

Ukraina Identifikasi 600 Lebih Warga Rusia yang Diduga Penjahat Perang

DEN HAAG (RIAUPOS.CO) – Ukraina telah mengidentifikasi lebih dari 600 warga Rusia yang disangka melakukan kejahatan perang. Menurut Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova sekitar 80 di antaranya telah mulai diadili.

"Daftar tersangka itu mencakup petinggi militer, politikus dan agen propaganda Rusia," ujar Venediktova dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda, Selasa (31/5/2022),  

Venediktova mengatakan Estonia, Latvia, dan Slovakia telah memutuskan untuk bergabung dengan tim investigasi internasional di Ukraina.

Tim tersebut awalnya dibentuk oleh Ukraina, Lithuania, dan Polandia pada Maret untuk melakukan pertukaran informasi dan investigasi atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.

- Advertisement -

Mereka bekerja bersama Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang memulai penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina pada awal Maret.

Baca Juga:  Ternyata Mahathir Mundur sebagai PM Malaysia Bukan karena Anwar 

Jaksa ICC Karim Khan telah mengerahkan tim beranggotakan 42 penyidik, pakar forensik, dan personel pendukung ke Ukraina. Dia mengatakan pada Selasa bahwa ICC sedang mengusahakan pembukaan kantor di Kiev untuk mendukung penyelidikan. Venediktova mengatakan dukungan internasional sangat penting bagi Ukraina untuk menyelidiki semua kemungkinan kejahatan perang.

- Advertisement -

“Kita harus mengumpulkan dan melindungi semua hal dengan cara yang benar. Bukti-bukti harus bisa diterima di pengadilan mana pun,” katanya.

Sementara Rusia membantah telah menarget warga sipil ataupun terlibat dalam kejahatan perang selama melancarkan agresi, yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Sumber: Jawaps.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

DEN HAAG (RIAUPOS.CO) – Ukraina telah mengidentifikasi lebih dari 600 warga Rusia yang disangka melakukan kejahatan perang. Menurut Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova sekitar 80 di antaranya telah mulai diadili.

"Daftar tersangka itu mencakup petinggi militer, politikus dan agen propaganda Rusia," ujar Venediktova dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda, Selasa (31/5/2022),  

Venediktova mengatakan Estonia, Latvia, dan Slovakia telah memutuskan untuk bergabung dengan tim investigasi internasional di Ukraina.

Tim tersebut awalnya dibentuk oleh Ukraina, Lithuania, dan Polandia pada Maret untuk melakukan pertukaran informasi dan investigasi atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.

Mereka bekerja bersama Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang memulai penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina pada awal Maret.

Baca Juga:  Jika Rusia Masuk ke Wilayah NATO, Begini Kata Biden

Jaksa ICC Karim Khan telah mengerahkan tim beranggotakan 42 penyidik, pakar forensik, dan personel pendukung ke Ukraina. Dia mengatakan pada Selasa bahwa ICC sedang mengusahakan pembukaan kantor di Kiev untuk mendukung penyelidikan. Venediktova mengatakan dukungan internasional sangat penting bagi Ukraina untuk menyelidiki semua kemungkinan kejahatan perang.

“Kita harus mengumpulkan dan melindungi semua hal dengan cara yang benar. Bukti-bukti harus bisa diterima di pengadilan mana pun,” katanya.

Sementara Rusia membantah telah menarget warga sipil ataupun terlibat dalam kejahatan perang selama melancarkan agresi, yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Sumber: Jawaps.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari