Jumat, 26 September 2025
spot_img
spot_img

Sabtu, Pengumuman Kelulusan SMA Sederajat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, pengumuman kelulusan siswa SMA sederajat akan dilaksanakan pada 2 Mei mendatang. Meskipun tidak dilakukan ujian nasional, kelulusan siswa akan ditentukan dari nilai rapor.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin mengatakan, pengumuman kelulusan tersebut akan dilakukan secara online pada Sabtu (2/5). Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan jika dilakukan pengumuman secara manual untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Jadi pihak sekolah pada pagi harinya akan melakukan rapat, baru pada malam harinya akan diumumkan secara online. Untuk teknis pengumuman, diserahkan masing-masing kepada pihak sekolah," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain untuk mengantisipasi adanya kerumunan, pengumuman dilakukan pada malam hari juga untuk mencegah adanya siswa yang melakukan konvoi kendaraan bermotor serta mencoret-coret baju.

Baca Juga:  Iptu Fauza Hanes Tiara Kapolsek Perempuan Pertama di Rohul

"Sebenarnya aktivitas konvoi dan coret-coret baju sudah dilarang, tetapi sebagai bentuk antisipasi pengumuman dilakukan malam hari," ujarnya.

Untuk penentuan kelulusan, demikian Kaharuddin, akan dilihat berdasarkan nilai rapor semester I sampai V dan ditambah semester VI. Di mana, nilai semester I-V dirata-ratakan dan ditambah nilai semester VI kemudian dibagi dua.

"Kalau untuk penentuan kenaikan kelas, contohnya siswa kelas II yang akan naik kelas III, maka nilai semester I-III ditambahkan nilai semester IV dan kemudian dirata-ratakan juga. Kalau tidak salah saya, rata-rata 70 untuk dapat lulus dan naik kelas," jelasnya.

Meskipun tidak ada dilakukan ujian nasional dan ujian kenaikan kelas, Kaharuddin menyebutkan, bahwa tugas-tugas yang diberikan oleh guru melalui sistem online juga menjadi penilaian tersendiri bagi para siswa.

Baca Juga:  Investor Proyek IKN Mundur

"Jadi tugas-tugas itu juga menjadi nilai tambah bagi siswa. Itu juga menjadi pengganti ujian seperti sebelumnya," katanya.(kom)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, pengumuman kelulusan siswa SMA sederajat akan dilaksanakan pada 2 Mei mendatang. Meskipun tidak dilakukan ujian nasional, kelulusan siswa akan ditentukan dari nilai rapor.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin mengatakan, pengumuman kelulusan tersebut akan dilakukan secara online pada Sabtu (2/5). Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan jika dilakukan pengumuman secara manual untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Jadi pihak sekolah pada pagi harinya akan melakukan rapat, baru pada malam harinya akan diumumkan secara online. Untuk teknis pengumuman, diserahkan masing-masing kepada pihak sekolah," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain untuk mengantisipasi adanya kerumunan, pengumuman dilakukan pada malam hari juga untuk mencegah adanya siswa yang melakukan konvoi kendaraan bermotor serta mencoret-coret baju.

Baca Juga:  Konser Raisa di GBK Targetkan 40 Ribu Penonton

"Sebenarnya aktivitas konvoi dan coret-coret baju sudah dilarang, tetapi sebagai bentuk antisipasi pengumuman dilakukan malam hari," ujarnya.

- Advertisement -

Untuk penentuan kelulusan, demikian Kaharuddin, akan dilihat berdasarkan nilai rapor semester I sampai V dan ditambah semester VI. Di mana, nilai semester I-V dirata-ratakan dan ditambah nilai semester VI kemudian dibagi dua.

"Kalau untuk penentuan kenaikan kelas, contohnya siswa kelas II yang akan naik kelas III, maka nilai semester I-III ditambahkan nilai semester IV dan kemudian dirata-ratakan juga. Kalau tidak salah saya, rata-rata 70 untuk dapat lulus dan naik kelas," jelasnya.

- Advertisement -

Meskipun tidak ada dilakukan ujian nasional dan ujian kenaikan kelas, Kaharuddin menyebutkan, bahwa tugas-tugas yang diberikan oleh guru melalui sistem online juga menjadi penilaian tersendiri bagi para siswa.

Baca Juga:  Terjaring Razia Masker, Warga Disanksi Sosial

"Jadi tugas-tugas itu juga menjadi nilai tambah bagi siswa. Itu juga menjadi pengganti ujian seperti sebelumnya," katanya.(kom)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, pengumuman kelulusan siswa SMA sederajat akan dilaksanakan pada 2 Mei mendatang. Meskipun tidak dilakukan ujian nasional, kelulusan siswa akan ditentukan dari nilai rapor.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin mengatakan, pengumuman kelulusan tersebut akan dilakukan secara online pada Sabtu (2/5). Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan jika dilakukan pengumuman secara manual untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Jadi pihak sekolah pada pagi harinya akan melakukan rapat, baru pada malam harinya akan diumumkan secara online. Untuk teknis pengumuman, diserahkan masing-masing kepada pihak sekolah," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain untuk mengantisipasi adanya kerumunan, pengumuman dilakukan pada malam hari juga untuk mencegah adanya siswa yang melakukan konvoi kendaraan bermotor serta mencoret-coret baju.

Baca Juga:  30 Usaha Kena Banjir, Ruben Onsu Akui Drop

"Sebenarnya aktivitas konvoi dan coret-coret baju sudah dilarang, tetapi sebagai bentuk antisipasi pengumuman dilakukan malam hari," ujarnya.

Untuk penentuan kelulusan, demikian Kaharuddin, akan dilihat berdasarkan nilai rapor semester I sampai V dan ditambah semester VI. Di mana, nilai semester I-V dirata-ratakan dan ditambah nilai semester VI kemudian dibagi dua.

"Kalau untuk penentuan kenaikan kelas, contohnya siswa kelas II yang akan naik kelas III, maka nilai semester I-III ditambahkan nilai semester IV dan kemudian dirata-ratakan juga. Kalau tidak salah saya, rata-rata 70 untuk dapat lulus dan naik kelas," jelasnya.

Meskipun tidak ada dilakukan ujian nasional dan ujian kenaikan kelas, Kaharuddin menyebutkan, bahwa tugas-tugas yang diberikan oleh guru melalui sistem online juga menjadi penilaian tersendiri bagi para siswa.

Baca Juga:  Rindu Istri dan Anak, Pasien Corona Ini Lari dari Ruang Isolasi

"Jadi tugas-tugas itu juga menjadi nilai tambah bagi siswa. Itu juga menjadi pengganti ujian seperti sebelumnya," katanya.(kom)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari