PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Abrasi yang terjadi di sepanjang pesisir pantai khususnya di wilayah Dumai, terus mendapatkan perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dumai. Salah satunya, DLH Dumai segera membentuk kelompok peduli mangrove di setiap daerah-daerah yang terkena abrasi.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dumai Agus Gunawan yang dihubungi Riau Pos, Senin (29/7) di Dumai.
”Adanya program Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM), sangat bagus sekali untuk diterapkan dan dikembangkan,” kata Agus.
Hanya saja, lanjut Agus, di Dumai sudah tidak ada lagi menggunakan istilah desa. Artinya, di Dumai tidak ada desa melainkan kelurahan.
”Berkaitan dengan peduli mangrove, untuk di Dumai dilakukan dalam bentuk kelompok,” kata Agus.
Saat ini, tambah Agus, kelompok peduli mangrove baru terbentuk satu saja yakni di daerah Kelurahan Purnama. Apalagi, Kelurahan Purnama yang berada di wilayah Kecamatan Dumai Barat termasuk salah satu daerah terkena abrasi.
”Kelompok peduli mangrove di Kelurahan Purnama itu masih eksis,” kata Agus.
Untuk ke depannya, lanjut Agus, DLH Dumai menginginkan setiap daerah yang terkena abrasi masing-masing memiliki kelompok peduli mangrove.
”Seperti di Mundam maupun Guntung harus punya Kelompok peduli mangrove,” kata Agus seraya menambahkan ini yang sedan dijajaki,” kata Agus.
Artinya, lanjut Agus, Dinas Lingkungan Hidup Dumai segera berkunjung ke daerah-daerah terkena abrasi untuk melakukan pendataan. ”Dari pendataan itu nanti bisa diketahui berapa kelompok peduli mangrove yang di tempat di daerah itu,” kata Agus.
Ini semua, tambah Agus, sangat perlu untuk dilakukan lantaran bencana abrasi yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Dumai sudah mengalami kuatirkan.
”Bencana abrasi itu sudah mengkuatirkan sekali. Dan perlu untuk diambil langkah-langkah penanganannya seperti menanam mangrove di pinggiran pantai,” kata Agus.(ade)
Laporan Syahri Ramlan, Dumai