PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru saat ini rutin menggelar patroli untuk menertibkan kerumunan yang ada di berbagai tempat. Namun upaya itu mendapatkan tantangan dengan angka positif Covid-19 yang terus naik tajam.
Upaya memperketat dan mempertegas dalam penegakan protokol kesehatan (prokes) terhadap masyarakat, kini memang kembali gencar dilakukan. Hal ini seiring kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 di Pekanbaru.
Wali Kota Kota Pekanbaru Firdaus meminta Satgas melakukan patroli dan memperketat prokes setiap malam. Kegiatan masyarakat diperketat mulai pukul 21.00 WIB. "Pengawasan dan pengamanan (prokes, red) tingkat kota dilakukan setiap malam,"kata Wako, Kamis (29/4).
Menurutnya, dengan membatasi kegiatan masyarakat di malam hari dapat mengurangi penyebaran covid-19 khususnya di tempat-tempat keramaian. "Beberapa ruas jalan protokol dilakukan penyekatan untuk mengurangi mobilisasi masyarakat,"imbuhnya.
Wako mengungkapkan, saat ini masyarakat kerap berkumpul di tempat keramaian seperti pusat kuliner dan kafe saat malam hari.
Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan kasus positif Covid.
Ia mengungkapkan Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru terus berupaya dalam pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19. Terutama pembatasan kegiatan masyarakat saat malam hari. "Kemudian untuk tingkat kecamatan dan kelurahan juga dilakukan pengetatan oleh satgas kecamatan maupun kelurahan,"terangnya.
Ini bakal berlangsung hingga 17 Mei 2021. Kelurahan yang berstatus zona merah, pergerakan masyarakatnya dibatasi. Ia mengungkapkan saat ini ada 39 kelurahan dengan status zona merah dari total 83 kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru. "Ini untuk menekan jumlah kasus di wilayah zona merah. Jadi dipertegas lagi dalam pengawasan untuk pelaksanaan protokol kesehatan bagi masyarakat,"ujar Wako.
Untuk diketahui, angka penularan Covid-19 di Pekanbaru saat ini memang terus meningkat tajam. Total ada 2.227 kasus positif tercatat sejak pandemi ini merebak di ibukota Provinsi Riau ini.
Dari jumlah tersebut, 2.092 kasus merupakan kasus Covid-19 aktif per Rabu (28/4). Yakni 1.177 kasus menjalani isolasi mandiri dan 915 kasus dirawat di rumah sakit. Hingga kini pula sudah 379 orang meninggal dunia di Pekanbaru akibat Covid-19.
Di Pekanbaru, test swab sudah dilakukan untuk 108.403 sampel dengan positivity rate di angka 18,7 persen. Per pekannya di Pekanbaru dilakukan test swab terhadap 1.833 sampel. Di Pekanbaru rata-rata penambahan kasus per hari berada di angka 230 kasus.
Tren kenaikan angka positif Covid-19 di Pekanbaru sendiri dapat dilihat sejak akhir Maret lalu hingga saat ini. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Diskes Kota Pekanbaru sepekan terakhir dan berlaku sejak Senin (26/4) untuk sepekan berikutnya, zona merah di Pekanbaru saat ini terdapat di 39 dari 83 kelurahan yang ada.
Dirincikan, kelurahan yang kini termasuk zona merah adalah Sidomulyo Barat, Sidomulyo Timur, Limbungan Baru, Delima, Simpang Tiga, Tangkerang Tengah, Rejosari, Tangkerang Timur, Umban Sari dan Labuhbaru Timur.
Kemudian Sialang Sakti, Tuah Karya, Tangkerang Utara, Labuhbaru Barat, Simpang Baru, Tangkerang Labuai, Air Dingin, Perhentian Marpoyan, Tampan, Tangkerang Selatan, Pematang Kapau, Sialang Munggu, Tangkerang Barat, Kampung Melayu dan Kedung Sari.
Selanjutnya, Sri Meranti, Tanjung Rhu, Tobek Godang, Bambu Kuning, Harjosari, Maharatu, Sekip, Sukamaju, Air Hitam, Bandar Raya, Padang Bulan, Pesisir, Rintis dan Wonorejo.
Melihat hasil pemetaan ini jika diperbandingkan, di akhir Maret zona merah hanya ada di 13 Kelurahan, maka di pekan kedua April sudah 32 kelurahan, meningkat lebih dua kali lipat.
Zona merah ini di pekan ketiga April sempat turun menjadi 28 kelurahan. Memasuki pekan terakhir bulan ini, lonjakan terjadi ke angka 39 kelurahan.
Dalam pada itu dari data zonasi risiko penularan Covid-19 nasional di 514 kabupaten dan kota di Indonesia sejak Ahad (18/4) lalu, Pekanbaru masuk dalam zona merah.
Di Kota Pekanbaru pemerintah menyiapkan 22 rumah sakit untuk isolasi dan perawatan pasien Covid-19. Kenaikan angka positif Covid-19 berdampak pada keterisian ruang perawatan di rumah sakit. Dari total 1.026 ruang isolasi termasuk ICU Covid-19 yang disiapkan, kini tersisa sekitar 38 persen atau 390 ruang tersedia.
Data ini adalah berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru per Ahad (25/4). Dirincikan, tiap-tiap rumah sakit memiliki ruang isolasi dan ICU Covid-19 yang disiapkan. Jika dikalkulasikan, maka total ada 929 ruang isolasi dan 97 ICU Covid-19. Dari jumlah ini ruang isolasi yang tersisa 362 ruang dan ICU Covid-19 yang tersisa 28 ruang. Artinya keseluruhan ada 390 total sisa ruang.
Secara keseluruhan dari 1.026 ruang untuk perawatan Covid-19 termasuk ICU Covid-19, tersisa sekitar 38 persennya lagi atau 390 ruang yang belum terisi. Dan jika lebih spesifik lagi dihitung hanya untuk ICU Covid-19 nya saja, maka dari 97 ruang yang ada, kini hanya tersedia sekitar 29 persen saja.(yls)
Laporan : M ALI NURMAN (PEKANBARU)