Senin, 8 Juli 2024

Polda Selidiki Kematian Gajah di TNTN

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). 

Sebelumnya, seekor gajah ditemukan mati tanpa gading. Diduga, gajah tersebut sengaja diracun untuk diambil gadingnya.

- Advertisement -

Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Nasruddin mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan. Tim dari Polda Riau telah turun ke lokasi untuk melakukan pendalaman.

“Iya betul (sedang ditangani),” kata Kompol Nasruddin, Ahad (28/1).

Ia menyebut, saat ini tim masih bekerja di lapangan. Nasruddin belum bisa menyampaikan seperti apa perkembangan penyelidikannya untuk saat ini. “Nanti akan kami laporkan perkembangannya, anggota masih di lapangan dulu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap,” harap Kompol Nasruddin.

- Advertisement -
Baca Juga:  Vonis Yan Prana Dipersoalkan Jaksa ke Pengadilan Tinggi

Diketahui sebelumnya, gajah mati kembali terjadi di Provinsi Riau. Kali ini gajah jinak binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Manusia (BBKSDA) Riau yang ditemukan meregang nyawa, Rabu (10/1).

Kamis (11/1), Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro mengatakan, gajah Sumatera jantan berusia 46 tahun yang diberi nama Rahman ini diduga menjadi korban perburuan gading. Pasalnya saat ditemukan sekarat, satu gading bagian kiri hilang.

Gajah malang ini pertama kali ditemukan seorang mahout, atau pelatih gajah bernama Jumadi sekitar pukul 08.30 WIB saat hari kejadian. Saat itu, Jumadi bermaksud memindahkan ikatan sang gajah yang menjadi rutinitas hariannya.

Ketika dipanggil, gajah tersebut biasanya merespons karena Jumadi akan selalu membawa buah. Namun saat itu, sang gajah hanya senyap saja. Setelah mendekati lokasi, dirinya menemukan sang gajah dalam kondisi tergeletak lemas.

Baca Juga:  Kemajuan Teknologi Dorong Perubahan Kehidupan

“Saat ditemukan gajah dalam kondisi tergelatak dengan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang,” sebut Heru.

Melihat kondisi tersebut Heru menduga gajah itu diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya.  Gajah bernama Rahman ini sempat mendapatkan perawatan, mulai dari pemberikan obat pencahar melalui mulut menggunakan selang dan memberikan susu melalui mulut guna menetralisir.

Setelah kotoran gajah ini keluar, petugas medis juga memberikan  gula cair melalui mulut dengan selang. Namun nyawan gajah malang ini tetap tidak dapat diselamatkan. Gajah bernama Rahman ini dinyatakan mati sekitar pukul 15.55 WIB.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). 

Sebelumnya, seekor gajah ditemukan mati tanpa gading. Diduga, gajah tersebut sengaja diracun untuk diambil gadingnya.

Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Nasruddin mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan. Tim dari Polda Riau telah turun ke lokasi untuk melakukan pendalaman.

“Iya betul (sedang ditangani),” kata Kompol Nasruddin, Ahad (28/1).

Ia menyebut, saat ini tim masih bekerja di lapangan. Nasruddin belum bisa menyampaikan seperti apa perkembangan penyelidikannya untuk saat ini. “Nanti akan kami laporkan perkembangannya, anggota masih di lapangan dulu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap,” harap Kompol Nasruddin.

Baca Juga:  Tunggu Kepastian Kuota Tambahan

Diketahui sebelumnya, gajah mati kembali terjadi di Provinsi Riau. Kali ini gajah jinak binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Manusia (BBKSDA) Riau yang ditemukan meregang nyawa, Rabu (10/1).

Kamis (11/1), Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro mengatakan, gajah Sumatera jantan berusia 46 tahun yang diberi nama Rahman ini diduga menjadi korban perburuan gading. Pasalnya saat ditemukan sekarat, satu gading bagian kiri hilang.

Gajah malang ini pertama kali ditemukan seorang mahout, atau pelatih gajah bernama Jumadi sekitar pukul 08.30 WIB saat hari kejadian. Saat itu, Jumadi bermaksud memindahkan ikatan sang gajah yang menjadi rutinitas hariannya.

Ketika dipanggil, gajah tersebut biasanya merespons karena Jumadi akan selalu membawa buah. Namun saat itu, sang gajah hanya senyap saja. Setelah mendekati lokasi, dirinya menemukan sang gajah dalam kondisi tergeletak lemas.

Baca Juga:  Buka Rapat Anev, Kapolda Sampaikan Apresiasi Kinerja Jajaran Polda Riau

“Saat ditemukan gajah dalam kondisi tergelatak dengan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang,” sebut Heru.

Melihat kondisi tersebut Heru menduga gajah itu diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya.  Gajah bernama Rahman ini sempat mendapatkan perawatan, mulai dari pemberikan obat pencahar melalui mulut menggunakan selang dan memberikan susu melalui mulut guna menetralisir.

Setelah kotoran gajah ini keluar, petugas medis juga memberikan  gula cair melalui mulut dengan selang. Namun nyawan gajah malang ini tetap tidak dapat diselamatkan. Gajah bernama Rahman ini dinyatakan mati sekitar pukul 15.55 WIB.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari