Jumat, 5 Juli 2024

Melalui Showcase, DKKP Inginkan Sungai Sail Pulih dan Jernih

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seluruh masyarakat Kota Bertuah sudah pasti tau. Kondisi air Sungai Sail yang memiliki panjang 29 kilometer dari hulu hingga muara, kini sangat memprihatinkan.

Selain terjadinya pendangkalan, airnya keruh dan tak layak untuk dikonsumsi. Sungai juga dijadikan sebagai tong sampah terpanjang di Kota Pekanbaru ini. Alhasil, jika musim hujan, maka air meluap dan senantiasa membanjiri pemukiman warga di kawasan bantaran sungai.

- Advertisement -

Kondisi inilah yang mengetuk hati segelintir pihak. Salah satunya adalah Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) periode 2021-2026.

Menurut Ketua Umum DKKP Fedli Azis, Sabtu (26/6) sebagian besar pengurus memang anak-anak yang lahir atau besar di kota ini. Artinya, para pengurus memang memiliki tanggung jawab besar pada kondisi tanah kelahiran mereka.

Baca Juga:  Jalur Pedestrian Jadi Tempat Berdagang

"Kami memang anak-anak yang lahir dan besar di Kota Pekanbaru. Kami lah yang menjadi saksi bagaimana kota ini berkembang detik perdetik, dari kampung hingga maju dengan pesat menjadi kota metropolitan seperti saat ini. Bahkan kami sangat prihatin, pembangunan yang tiada henti menjadi petaka bagi sumber-sumber penghidupan masyarakat, seperti Sungai Sail dan sungai lainnya di kota ini. Makanya lewat seni, kami mengajak semua pihak untuk lebih peduli pada lingkungan, salah satunya sungai," ulas Fedli Azis.

- Advertisement -

Sutradara teater Riau ini menambahkan, di masa kecilnya, 30-an tahun silam, Sungai Sail masih terpelihara dengan baik. Selain jumlah penduduk di kota ini belumlah seramai seperti saat ini, masyarakatnya juga cukup peduli, sebab sungai dirasa memberi manfaat besar bagi kehidupan mereka.

Baca Juga:  PSKP Unilak dan Kagama Riau Diskusikan Refocusing Anggaran Daerah

"Sayang, semua itu hanya tinggal kenangan belaka. Namun tidaklah semua orang abai pada keberadaan sungai ini. Pemerintah Kota, akademisi, seniman, budayawan, lembaga swadaya masyarakat dan beberapa pihak lain, sudah bekerja tanpa pamrih untuk memulihkan sungai ini kembali. Meski hasilnya, belumlah maksimal, karena komplitnya persoalan yang membelit sungai ini. Kami percaya, suatu saat Sungai Sail akan pulih kembali, meski takkan sama seperti pada semulajadi," ujar jurnalis ini.(ayi)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seluruh masyarakat Kota Bertuah sudah pasti tau. Kondisi air Sungai Sail yang memiliki panjang 29 kilometer dari hulu hingga muara, kini sangat memprihatinkan.

Selain terjadinya pendangkalan, airnya keruh dan tak layak untuk dikonsumsi. Sungai juga dijadikan sebagai tong sampah terpanjang di Kota Pekanbaru ini. Alhasil, jika musim hujan, maka air meluap dan senantiasa membanjiri pemukiman warga di kawasan bantaran sungai.

Kondisi inilah yang mengetuk hati segelintir pihak. Salah satunya adalah Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) periode 2021-2026.

Menurut Ketua Umum DKKP Fedli Azis, Sabtu (26/6) sebagian besar pengurus memang anak-anak yang lahir atau besar di kota ini. Artinya, para pengurus memang memiliki tanggung jawab besar pada kondisi tanah kelahiran mereka.

Baca Juga:  PSKP Unilak dan Kagama Riau Diskusikan Refocusing Anggaran Daerah

"Kami memang anak-anak yang lahir dan besar di Kota Pekanbaru. Kami lah yang menjadi saksi bagaimana kota ini berkembang detik perdetik, dari kampung hingga maju dengan pesat menjadi kota metropolitan seperti saat ini. Bahkan kami sangat prihatin, pembangunan yang tiada henti menjadi petaka bagi sumber-sumber penghidupan masyarakat, seperti Sungai Sail dan sungai lainnya di kota ini. Makanya lewat seni, kami mengajak semua pihak untuk lebih peduli pada lingkungan, salah satunya sungai," ulas Fedli Azis.

Sutradara teater Riau ini menambahkan, di masa kecilnya, 30-an tahun silam, Sungai Sail masih terpelihara dengan baik. Selain jumlah penduduk di kota ini belumlah seramai seperti saat ini, masyarakatnya juga cukup peduli, sebab sungai dirasa memberi manfaat besar bagi kehidupan mereka.

Baca Juga:  BI Sosialisasi Beasiswa untuk Mahasiswa Unri

"Sayang, semua itu hanya tinggal kenangan belaka. Namun tidaklah semua orang abai pada keberadaan sungai ini. Pemerintah Kota, akademisi, seniman, budayawan, lembaga swadaya masyarakat dan beberapa pihak lain, sudah bekerja tanpa pamrih untuk memulihkan sungai ini kembali. Meski hasilnya, belumlah maksimal, karena komplitnya persoalan yang membelit sungai ini. Kami percaya, suatu saat Sungai Sail akan pulih kembali, meski takkan sama seperti pada semulajadi," ujar jurnalis ini.(ayi)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari