PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki akhir Februari 2022, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pekanbaru terus meningkat. Kini, baik yang dirawat maupun menjalani isolasi mandiri, kasus aktif sudah mencapai 4.485 orang.
Jumlah ini berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru hingga 26 Februari 2022. Jika dibandingkan pada pekan kemarin, kasus aktif sebanyak 3.557 orang. Ada peningkatan hampir 1.000 kasus jika dibandingkan dalam beberapa hari terakhir.
"Langkah konkret kita untuk menekan kasus ini, memastikan lagi supaya protokol kesehatan tetap dijalankan secara baik oleh masyarakat, maupun pemerintah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi Saragih, Ahad (27/2).
Menurutnya, protokol kesehatan sangat penting sebagai upaya dalam pengendalian Covid-19, terutama dalam menggunakan masker. Penggunaan masker harus dilakukan secara saat bertemu seseorang agar tidar terjadi penularan.
"Itu saja dulu, kalau kita sukses dalam menggunakan masker tadi itu sebagian besar sudah menghindari terpapar dari kontak erat (pasien positif)," ulasnya.
Selain itu, Zaini menyebut pemerintah kota juga berupaya dalam mempercepat pemberian vaksinasi Covid-19. Vaksin sebagai imunitas tubuh diharapkan mampu sebagai daya tahan tubuh dalam menangkal virus.
Zaini menyebut, mayoritas pasien positif yang terpapar merupakan dari klaster keluarga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.
Dari pemetaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, saat ini lima kecamatan masuk dalam zona merah atau tingkat risiko tinggi dari total 15 kecamatan yang ada di Pekanbaru. Lima kecamatan ini adalah, Bina Widya, Bukit Raya, Marpoyan Damai, Rumbai dan Tenayan Raya.
Sementara 10 kecamatan lainnya berada pada zona oranye atau tingkat resiko sedang. Untuk pemetaan kelurahan, dari 83 kelurahan yang ada, 61 kelurahan berada pada zona merah. 12 kelurahan berada pada zona oranye, 9 kelurahan ada di zona kuning, dan satu kelurahan zona hijau.(ali)