Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Idulfitri

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengantisipasi kenaikan harga beras menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H. Pasalnya, beberapa harga bahan pokok diprediksi akan mengalami kenaikan.

Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan ada beberapa komoditas pangan yang kenaikan harganya mesti diantisipasi. Dari hasil rapat yang belum lama ini dilaksanakan, harga beras, daging ayam ras, telur ayam ras, masih menjadi perhatian.

- Advertisement -

”Beberapa hari sebelum Idulfitri, harga tiket pesawat juga akan naik. Biaya transportasi juga akan naik karena kenaikan tarif tol. Tapi, pengaruh terbesar itu masih pada beras,” ujar Indra Pomi, Selasa (26/3).

Sementara pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menjalani kerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar. Salah satu yang dikerjasamakan adalah saling pinjam alat tera dan pengawasan bersama.

- Advertisement -

”Ada beberapa hal yang kami kerja samakan dalam bidang perdagangan. Kami bekerja sama dengan Pemkab Kampar dalam upaya pengendalian inflasi dan menjamin ketersediaan bahan pokok dari daerah penghasil,” tambah Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin. Adapun sekitar 85 persen pasokan ayam potong didatangkan dari daerah Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan bisa saling berkomunikasi dan menjamin ketersediaan pasokan.

”Dari informasi yang kami dapat dari pedagang, pasokan ayam terdapat di Kampar. Dengan kerja sama ini, saya harap bisa lakukan pengawasan sampai ke hulu,” ucap Ami.

Harga Cabai Turun, Tomat Masih Mahal

Dalam pada itu, Memasuki pekan ketiga bulan suci Ramadan 1445 H, harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru masih fluktuatif.

Pantauan Riau Pos, Senin (25/3) di Pasar Kodim Pekanbaru, hargacabai merah sudah turun. Cabai merah asal Bukittinggi yang dari harga di atas Rp100.000 per kilogram kini turun drastis menjadi Rp50.000 per kilogram. Lalu cabai merah medan Rp40.000 per kilogram dan cabai merah asal jawa Rp40.000 per kilogram.

Sementara, bawang merah solok Rp34.000 per kilogram dan bawang putih Rp38.000 per kilogram.

Meksipun begitu sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya seperti tomat masih cukup tinggi berkisar Rp15.000 hingga Rp18.000 per kilogram, kentang Rp20.000 per kilogram, ayam potong Rp31.000 per kilogram, dan daging sapi Rp 140.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang di Pasar Kodim Edi Yanto mengaku sampai saat ini harga barang keperluan harian masih belum stabil. Di awal Ramadan 1445 H, sebutnya hampir semua jenis barang pokok mengalami kenaikan harga hingga dikeluhkan masyarakat dan juga pedagang.

Ia katakan, saat ini harga cabai merah sudah turun karena stok melimpah. Berbeda dengan awal Ramadan lalu, stok cabai yang masuk ke Pekanbaru tersendat lantaran banyak petani yang mengalami gagal panen. Hingga harga cabai sempat menembus level Rp150 ribu per kilogram.

”Masih naik turun harga barang pokok sekarang. Kalau cabai masih amanlah, stok banyak. Tapi kentang dan tomat yang sampai sekarang stoknya terbatas. Mungkin bisa kembali tinggi jelang Idulfitri,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Jalan Pangeran Hidayat Nuri Aliya yang tengah berbelanja di Pasar Kodim berharap harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru bisa segera stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Apalagi jelang Idulfitri, banyak barang keperluan pokok yang sangat diperlukan oleh masyarakat, namun lantaran harganya yang masih belum stabil sepenuhnya masih membuat masyarakat terbebani.

”Masyarakat ini maunya harga barang keperluan pokok itu murah, kalau masih tingginya sama saja buat pusing, karena harus ada yang dipotong pengeluarannya agar bisa menutupi kekurangan dari harga sembako yang masih mahal,” ucapnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, Pemerintah Kota Pekanbaru  belum lama ini telah menyelenggarakan rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru, yang mana pada rapat kali ini membahas terkait dinamika yang berkaitan dengan inflasi di Kota Pekanbaru.

”Jadi kita melaksanakan HLM ini secara berkala, pada intinya ini membahas dinamika yang berkaitan dengan inflasi di kota pekanbaru, dengan melibatkan semua stakeholder, mulai dari bank sentral, BPS dan instansi lainnya,” ujar Ingot.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan hari ini cukup mengalami perubahan yang baik. Dimana pada awal Ramadan sempat terjadi kenaikan yang cukup signifikan terhadap beberapa komoditi, namun berdasarkan hasil evaluasi sudah cukup mengalami perubahan.

”Jadi untuk cabai dan bawang juga sudah mulai mengalami penurunan, mudah-mudah an ini bisa kita pelihara trennya dan menjelang Lebaran kami antisipasi jangan ada kenaikan lagi,” ucapnya.

Terkait pasokan dan stok bahan pangan selama Ramadan serta menjelang Idulfitri 1445 H, Ingot mengungkapkan Pemko Pekanbaru telah berkomunikasi ke daerah-daerah penghasil.

”Kalau untuk pasokan dan stok, komunikasi kami ke daerah-daerah penghasil itu cukup aman sebenarnya, tinggal kami menjaga agar tidak terjadi kendala-kendala di perjalanan yang bisa menyebabkan cost (biaya) bertambah sehingga menyebabkan harga naik,” tegasnya.(ilo/ayi/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengantisipasi kenaikan harga beras menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H. Pasalnya, beberapa harga bahan pokok diprediksi akan mengalami kenaikan.

Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan ada beberapa komoditas pangan yang kenaikan harganya mesti diantisipasi. Dari hasil rapat yang belum lama ini dilaksanakan, harga beras, daging ayam ras, telur ayam ras, masih menjadi perhatian.

”Beberapa hari sebelum Idulfitri, harga tiket pesawat juga akan naik. Biaya transportasi juga akan naik karena kenaikan tarif tol. Tapi, pengaruh terbesar itu masih pada beras,” ujar Indra Pomi, Selasa (26/3).

Sementara pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menjalani kerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kampar. Salah satu yang dikerjasamakan adalah saling pinjam alat tera dan pengawasan bersama.

”Ada beberapa hal yang kami kerja samakan dalam bidang perdagangan. Kami bekerja sama dengan Pemkab Kampar dalam upaya pengendalian inflasi dan menjamin ketersediaan bahan pokok dari daerah penghasil,” tambah Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin. Adapun sekitar 85 persen pasokan ayam potong didatangkan dari daerah Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan bisa saling berkomunikasi dan menjamin ketersediaan pasokan.

”Dari informasi yang kami dapat dari pedagang, pasokan ayam terdapat di Kampar. Dengan kerja sama ini, saya harap bisa lakukan pengawasan sampai ke hulu,” ucap Ami.

Harga Cabai Turun, Tomat Masih Mahal

Dalam pada itu, Memasuki pekan ketiga bulan suci Ramadan 1445 H, harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru masih fluktuatif.

Pantauan Riau Pos, Senin (25/3) di Pasar Kodim Pekanbaru, hargacabai merah sudah turun. Cabai merah asal Bukittinggi yang dari harga di atas Rp100.000 per kilogram kini turun drastis menjadi Rp50.000 per kilogram. Lalu cabai merah medan Rp40.000 per kilogram dan cabai merah asal jawa Rp40.000 per kilogram.

Sementara, bawang merah solok Rp34.000 per kilogram dan bawang putih Rp38.000 per kilogram.

Meksipun begitu sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya seperti tomat masih cukup tinggi berkisar Rp15.000 hingga Rp18.000 per kilogram, kentang Rp20.000 per kilogram, ayam potong Rp31.000 per kilogram, dan daging sapi Rp 140.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang di Pasar Kodim Edi Yanto mengaku sampai saat ini harga barang keperluan harian masih belum stabil. Di awal Ramadan 1445 H, sebutnya hampir semua jenis barang pokok mengalami kenaikan harga hingga dikeluhkan masyarakat dan juga pedagang.

Ia katakan, saat ini harga cabai merah sudah turun karena stok melimpah. Berbeda dengan awal Ramadan lalu, stok cabai yang masuk ke Pekanbaru tersendat lantaran banyak petani yang mengalami gagal panen. Hingga harga cabai sempat menembus level Rp150 ribu per kilogram.

”Masih naik turun harga barang pokok sekarang. Kalau cabai masih amanlah, stok banyak. Tapi kentang dan tomat yang sampai sekarang stoknya terbatas. Mungkin bisa kembali tinggi jelang Idulfitri,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Jalan Pangeran Hidayat Nuri Aliya yang tengah berbelanja di Pasar Kodim berharap harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru bisa segera stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Apalagi jelang Idulfitri, banyak barang keperluan pokok yang sangat diperlukan oleh masyarakat, namun lantaran harganya yang masih belum stabil sepenuhnya masih membuat masyarakat terbebani.

”Masyarakat ini maunya harga barang keperluan pokok itu murah, kalau masih tingginya sama saja buat pusing, karena harus ada yang dipotong pengeluarannya agar bisa menutupi kekurangan dari harga sembako yang masih mahal,” ucapnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, Pemerintah Kota Pekanbaru  belum lama ini telah menyelenggarakan rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru, yang mana pada rapat kali ini membahas terkait dinamika yang berkaitan dengan inflasi di Kota Pekanbaru.

”Jadi kita melaksanakan HLM ini secara berkala, pada intinya ini membahas dinamika yang berkaitan dengan inflasi di kota pekanbaru, dengan melibatkan semua stakeholder, mulai dari bank sentral, BPS dan instansi lainnya,” ujar Ingot.

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan hari ini cukup mengalami perubahan yang baik. Dimana pada awal Ramadan sempat terjadi kenaikan yang cukup signifikan terhadap beberapa komoditi, namun berdasarkan hasil evaluasi sudah cukup mengalami perubahan.

”Jadi untuk cabai dan bawang juga sudah mulai mengalami penurunan, mudah-mudah an ini bisa kita pelihara trennya dan menjelang Lebaran kami antisipasi jangan ada kenaikan lagi,” ucapnya.

Terkait pasokan dan stok bahan pangan selama Ramadan serta menjelang Idulfitri 1445 H, Ingot mengungkapkan Pemko Pekanbaru telah berkomunikasi ke daerah-daerah penghasil.

”Kalau untuk pasokan dan stok, komunikasi kami ke daerah-daerah penghasil itu cukup aman sebenarnya, tinggal kami menjaga agar tidak terjadi kendala-kendala di perjalanan yang bisa menyebabkan cost (biaya) bertambah sehingga menyebabkan harga naik,” tegasnya.(ilo/ayi/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Sudah Rayo, Kampuang Longang

Ingatkan Pemudik Berhati-hati

Arus Balik Terpantau Normal