Minggu, 7 Juli 2024

Jamaah Salat di Teras Masjid

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak masuknya pandemi covid-19 di Indonesia, semua lini mengalami perubahan. Bahkan tempat ibadah pun harus tutup. Bulan Ramadan yang diisi dengan tarawih dan tadarus di masjid pun mendadak ditiadakan.

Anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai covid-19 dengan tetap tarawih dan tadarus di rumah membuat masyarakat dilema. Tak sedikitnya, program-program Ramadan pun harus di jadwal ulang.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos di lapangan, terdapat masjid yang benar-benar tutup ada pula yang tutup pintu namun membolehkan salat di teras masjid. Itu terjadi di Masjid Jamiatus Sahidin.

Di hari pertama menjalankan ibadah puasa Ramadan 1441 H, masyarakat masih menjalankan Salat Zuhur di masjid tersebut. Beberapa tampak bergantian salat di pelataran masjid. Laki-laki masih tetap di shaf depan sedangkan perempuan di shaf belakang.

Baca Juga:  Panitia Bersama Baksos Imlek Serahkan 400 Paket Sembako

Para kaum adam gampang saja tinggal ambil wudu di sebelah kiri gerbang dan salat. Sementara para kaum hawa yang didominasi masyarakat Pasar Sail membawa perlengkapan salat sendiri ke masjid.

- Advertisement -

Menurut pengurus Masjid Jamiatus Sahidin, Azwardi, agenda Ramadan berubah total padahal sudah dibentuk panitia zakat fitrah dan panitia Ramadan.

"Jelas berbeda dengan tahun lalu. Biasanya ada tarawih dan tadarus serta tahfiz sekarang tidak ada lagi. Begitu juga dengan Salat Jumat. Namun, azan salat lima waktu tetap berkumandang dan masyarakat masih bisa salat di teras. Hal itu dikarenakan masjid kita ada di jalan lintas," sebutnya pada Riau Pos, Jumat (24/4).

Lebih jauh, saat ditanya zakat fitrah dan pemberian santunan? Azwardi menjawab, pihaknya sudah bekerja sama dengan RT RW setempat. Sehingga, saat zakat fitrah berlangsung turun ke lapangan.

Baca Juga:  Kurangi Kerumunan Demi Kuota Gratisan, Tim Pengabdian Unri Bagikan Paket Internet

"Jadi, kami yang turun ke lapangan untuk zakat fitrah dan itu sudah mulai dilaksanakan. Terkait santunan pun demikian datang ke rumah secara door to door. Sebab jaman rasul pun dulu datang ke rumah-rumah," ungkapnya.

Kemudian, tak dapat dipungkiri, semua aspek terkena imbas karena corona. Bahkan dirinya pun merasa aneh jika tidak menjalankan ibadah di masjid. "Dengan demikian, saya berharap corona segera berlalu dan umat muslim dapat menjalankan ibadah ramadan dengan tenang," harapnya.(s)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak masuknya pandemi covid-19 di Indonesia, semua lini mengalami perubahan. Bahkan tempat ibadah pun harus tutup. Bulan Ramadan yang diisi dengan tarawih dan tadarus di masjid pun mendadak ditiadakan.

Anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai covid-19 dengan tetap tarawih dan tadarus di rumah membuat masyarakat dilema. Tak sedikitnya, program-program Ramadan pun harus di jadwal ulang.

Pantauan Riau Pos di lapangan, terdapat masjid yang benar-benar tutup ada pula yang tutup pintu namun membolehkan salat di teras masjid. Itu terjadi di Masjid Jamiatus Sahidin.

Di hari pertama menjalankan ibadah puasa Ramadan 1441 H, masyarakat masih menjalankan Salat Zuhur di masjid tersebut. Beberapa tampak bergantian salat di pelataran masjid. Laki-laki masih tetap di shaf depan sedangkan perempuan di shaf belakang.

Baca Juga:  Tidak ada Acara Petang Megang

Para kaum adam gampang saja tinggal ambil wudu di sebelah kiri gerbang dan salat. Sementara para kaum hawa yang didominasi masyarakat Pasar Sail membawa perlengkapan salat sendiri ke masjid.

Menurut pengurus Masjid Jamiatus Sahidin, Azwardi, agenda Ramadan berubah total padahal sudah dibentuk panitia zakat fitrah dan panitia Ramadan.

"Jelas berbeda dengan tahun lalu. Biasanya ada tarawih dan tadarus serta tahfiz sekarang tidak ada lagi. Begitu juga dengan Salat Jumat. Namun, azan salat lima waktu tetap berkumandang dan masyarakat masih bisa salat di teras. Hal itu dikarenakan masjid kita ada di jalan lintas," sebutnya pada Riau Pos, Jumat (24/4).

Lebih jauh, saat ditanya zakat fitrah dan pemberian santunan? Azwardi menjawab, pihaknya sudah bekerja sama dengan RT RW setempat. Sehingga, saat zakat fitrah berlangsung turun ke lapangan.

Baca Juga:  Insektisida dari Bawang Putih dan Daun Pepaya

"Jadi, kami yang turun ke lapangan untuk zakat fitrah dan itu sudah mulai dilaksanakan. Terkait santunan pun demikian datang ke rumah secara door to door. Sebab jaman rasul pun dulu datang ke rumah-rumah," ungkapnya.

Kemudian, tak dapat dipungkiri, semua aspek terkena imbas karena corona. Bahkan dirinya pun merasa aneh jika tidak menjalankan ibadah di masjid. "Dengan demikian, saya berharap corona segera berlalu dan umat muslim dapat menjalankan ibadah ramadan dengan tenang," harapnya.(s)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari