PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Komando Resor Militer (Korem) 031/Wira Bima menggelar rapat koordinasi ketahanan pangan bersama Pemerintah Provinsi Riau, akhir pekan kemarin. Rapat ini dipimpin langsung Danrem Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan.
Sedangkan dari pihak pemprov dihadiri Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Ir Syahfalevi.
Dalam rakor tersebut juga digelar penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Syahfalevi dengan Kasiter Korem 031/WB Kolonel Inf N Wahyu Nugroho.
Sedangkan para Komandan Kodim jajaran Korem 031/WB dan Kepala Dinas Pangan dan Tanaman Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau mengikuti rapat dalam bentuk bide conference.
Danrem Brigjen TNI Dany mengatakan, pihaknya turut melakukan sinkronisasi kegiatan optimasi lahan rawa di wilayah Provinsi Riau seluas 3.336 hektare. Hal ini akan segera direalisasikan.
“Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dalam menjalankan tugasnya Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang bertugas untuk membantu pemerintah daerah (Pemda) dalam berbagai program, termasuk program ketahanan pangan,” sebut Danrem, Ahad (24/3).
Ada beberapa bentuk bantuan yang dilakukan Korem 031/WB. Di antaranya memberikan bantuan dalam pengamanan lahan pertanian yang saat ini lebih dikenal dengan Optimasi Lahan (Opla) rawa, distribusi logistik pangan, pelatihan petani, dan berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Kerja sama antara Korem 031/WB beserta jajaran Kodim dan Pemda sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
“Melihat dari kontur tanah, kondisi lahan di Provinsi Riau yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia, perlu adanya penanganan secara khusus dan melibatkan ahli untuk dapat menghasilkan produksi padi yang maksimal sesuai yang diinginkan,” sebut Danrem.
Selain itu, tujuan utama dari kegiatan optimasi lahan rawa tersebut, dijelaskan dia adalah untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 100 ke IP 200 dan dari IP 200 menjadi IP 300. Sehingga dapat menigkatkan produktivitas dan ketahanan pangan secara nasional maupun daerah.
“Sambil menunggu survei identifikasi disain (SID) yang sedang dalam progress, agar segera dilakukan percepatan sehingga target yang telah ditentukan yaitu pada bulan Juni 2024 sudah selesai pekerjaan konstruksi dan bisa dilaksanakan olah tanam,” tegas Danrem.
Apa lagi dengan adanya kegiatan pompanisasi yang telah diusulkan oleh dinas kabupaten. Yakni dengan melengkapi persyaratan diantaranya calon Petani petani calon lahan (CPCL).
“CPCL akan segera diajukan oleh Distan Provinsi Riau kepada Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) untuk segera direalisasikan khususnya Kabupaten Siak dan wilayah Provinsi Riau pada umumnya,” pungkasnya.(nda)