PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jelang akhir tahun 2021, kasus warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru meningkat. Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, jumlah kasus DBD saat ini mencapai 310 kasus.
Jumlah ini dihimpun sejak Januari 2021 hingga pekan ke-45 atau pertengahan November tahun 2021. Kecamatan Marpoyan Damai menjadi salah satu kecamatan penyumbang kasus tertinggi. "Dari data kami di Kecamatan Marpoyan Damai, ada 57 kasus DBD," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (23/11).
Kemudian Kecamatan Tenayan Raya 31 kasus, Kecamatan Tuah Madani 41 kasus. Kecamatan Limapuluh 13 kasus, Payung Sekaki 44 kasus, Rumbai 22 kasus, Sail 9 kasus, Bukit Raya 25 kasus, Bina widya 26 kasus, Rumbai Timur 6 kasus, Sukajadi 17 kasus, Pekanbaru Kota 3 kasus, Senapelan 13 kasus, dan Kacamata Kulim 3 kasus. "Sementara Kecamatan Rumbai Barat belum ada kasus sampai saat ini," terangnya.
Ia mengungkapkan, sebagian besar pasien yang terserang DBD sudah dinyatakan sembuh. Hanya tinggal beberapa saja yang dirawat.
Ia mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Jika menemukan gejala-gejala DBD, seperti demam turun naik dan bintik merah pada kulit agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan. Ia menilai, DBD sendiri harus mendapatkan penanganan yang cepat.
"Jika lambat dapat penanganan berbahaya, bisa berujung kematian. Karena DBD ini siklusnya turun naik," urainya.
Pihaknya juga melakukan edukasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas di setiap kecamatan dalam memerangi kasus DBD. "Penyemprotan fogging juga dilakukan terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes agepty," singkatnya.(ali)