PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalaui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kembali mengusulkan anggaran untuk pengadaan meubelair (furniture) untuk gedung baru Polda Riau pada APBD Perubahan tahun 2019. Anggaran yang diusulkan tersebut mencapai Rp10 miliar.
Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto mengatakan, anggaran untuk meubelair tersebut sudah diusulkan ke Tim Anggaran Pemeritah Daerah (TAPD) untuk dibahas dalam penyusunan APBD-P 2019 dalam bentuk hibah anggaran.
‘’Anggaran untuk meubelair tersebut sudah kami usulkan di APBD Perubahan 2019, tapi belum dibahas oleh TAPD. Nilai hibahnya Rp10 miliar,†katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan, anggaran untuk pengadaan meubelair gedung baru Polda Riau tersebut masih dilakukan perhitungan oleh pihaknya. Karena saat ini timnya juga masih menghitung kemampuan keuangan daerah.
‘’Anggaran untuk pengadaan meubelair gedung Polda Riau itu masih dalam tahap pencarian sumber dananya. Apakah mungkin untuk dimasukkan pada APBD Perubahan atau tidak, kami sedang menghitungnya,†kata sekda yang juga Ketua TAPD Pemerintah Provinsi Riau tersebut.
Menurut sekda, saat ini pihaknya sedang menghitung berapa kemungkinan belanja Pemprov Riau pada APBD Perubahan, kemungkinan defisit dan berapa kemungkinan pendapatan yang bisa ditambah. Setelah penghitungan itu rampung, baru pihaknya bisa menganalisis bisa atau tidak anggaran itu dimasukkan pada APBD perubahan tahun 2019.
‘’Secepatnyalah perhitungan itu kami lakukan. Kalau untuk penyerahan gedung itu, progresnya sudah ada, tapikan kami harus menyelesaikan administrasi terlebih dahulu,†sebutnya.
Untuk diketahui, pembangunan gedung baru Polda Riau di Jalan Patimura tersebut, digunakan dana yang berasal dari APBD Provinsi Riau tahun anggaran (TA) 2018 dengan nilai pagu Rp170.132.976.000. Proyek itu dimenangkan PT MAM Energindo menyingkirkan 129 perusahaan lainnya. Adapun nilai penawaran adalah Rp161.626.000.000.
Diketahui, ada empat bangunan yang dikerjakan pada lahan seluas 6 hektare, dan total luas bangunan 22 ribu meter persegi. Bangunan pertama yaitu bangunan utama Polda, yang terdiri dari lima lantai. Ditambah dengan satu lantai basement. Luas bangunan sendiri mencapai 16.588 meter persegi. Bangunan kedua, bangunan sayap barat. Di sini, nanti akan berfungsi untuk ruang Ditpamobvit. Gedung ini lebih rendah dari gedung utama, yakni dengan dua lantai, dengan luas bangunan 2.916 meter persegi.(sol)