PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Tidak heran jika Kementerian Agama (Kemenag) memberikan reaksi keras terhadap tingginya tingkat keterlambatan Garuda Indonesia menerbangkan jemaah calon haji (JCH) ke Arab Saudi. Sebab, persoalan itu menimbulkan rentetan dampak di semua sektor. Terutama terhadap pemenuhan layanan bagi jemaah.
Salah satu yang paling terasa, para jemaah tiba di Madinah dalam kondisi sangat lelah. Sebab, mereka harus menjalani beragam proses selama perjalanan lebih dari 10 jam. Tak sedikit yang kondisi fisiknya langsung menurun. ’’Kaki saya langsung bengkak. Sebab, sudah di Juanda sejak pagi dan baru tiba di Madinah malam,’’ ujar Arief, jemaah dari Embarkasi Surabaya.
Selain itu, di sejumlah hotel tempat JCH menginap, banyak jemaah yang datang terlambat ke hotel. Akibatnya, durasi masa tinggal mereka berkurang. Sebab, sistem sewa hotel di Madinah berdasar jumlah hari tinggal. Berbeda dengan di Makkah. Di sana, sistem sewa hotel menggunakan skema full season (selama musim haji).
Kepala Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi menyebutkan, masalah keterlambatan penerbangan merupakan ranah maskapai. ’’Yang jelas, kami sudah mengikhtiarkan seluruh jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan maksimal sebagaimana yang sudah disepakati,’’ katanya.
Di bagian lain, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra enggan berkomentar lebih jauh mengenai komplain yang
disampaikan pihak Kemenag. “Nggak ada tanggapan,” ujar Irfan, Rabu (22/5).
Garuda Indonesia sebelumnya telah menyampaikan langkah mitigasi menghadapi kendala terakhir soal keberangkatan jemaah Kloter 5 Embarkasi Makassar yang sempat tertunda.
Garuda Indonesia menegaskan bahwa langkah mitigasi operasional yang dilakukan adalah mempersiapkan alokasi pesawat back up guna memastikan keberangkatan JCH selanjutnya berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Pada bagian lain, tahap pemberangkatan JCH gelombang pertama dari seluruh embarkasi menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, resmi berakhir, Kamis (23/5). Tercatat ada empat kloter penerbangan yang berlangsung kemarin. Yang berangkat terakhir adalah kloter 7 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) pada pukul 20.30 WIB. Keempat rombongan tersebut dijadwalkan tiba di Madinah dini hari tadi dan pagi ini waktu Indonesia.
Selanjutnya, mulai hari ini, sekitar 120 ribu JCH di Tanah Air akan berangkat pada penerbangan gelombang kedua. Mereka tidak lagi mendarat di Madinah, melainkan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Di Riau, Bupati Pelalawan Zukri secara resmi melepas keberangkatan 336 JCH asal Pelalawan yang tergabung dalam Kloter 12 BTH dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru untuk menuju Embarkasi Haji Batam, Kamis (23/5). Pelepasan dilakukan di Masjid Agung Ulul Azmi Pangkalankerinci.
Turut hadir dalam pelepasan tersebut Wakil Bupati H Nasarudin, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Pelalawan H Jisman Arifin, Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK, dan Pj Sekda Pelalawan H Abdul Karim.
Dalam sambutannya, Zukri mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan mengharapkan
para JCH asal Pelalawan selalu menjaga kesehatan sehingga bisa maksimal menjalankan ibadah haji saat di Tanah Suci. Pasalnya, ibadah haji merupakan ibadah yang perlu kesiapan fisik.
“Kita minta para JCH dapat melaksanakan semua rukun haji dengan sempurna dan kembali ke kampung halaman dengan menyandang haji dan hajah yang mabrur dan mabrurah. Untuk itu, saya minta para JCH menjaga kesehatan dengan baik,’’ ujarnya.
“Pelaksanakan ibadah haji ini merupakan panggilan agama yang tidak semua orang bisa melaksanakannya. Di mana dalam kondisi tertentu ada orang yang sanggup secara materi, namun tidak berangkat menunaikan rukun Islam kelima tersebut,” tambahnya.
Zukri yang juga menjabat Ketua PCNU Pelalawan ini meminta agar para JCH asal Pelalawan saling memberikan ilmu pengetahuan tentang haji, disiplin mengatur waktu, menjaga nama baik daerah, dan menjaga kekompakan antarsesama jemaah. Pasalnya hal ini merupakan kunci utama dalam pelaksaan ibadah haji.
“Saya juga mengharapkan agar para jemaah haji yang masih muda, tolong bantu orang tua-tua kita dalam berbagai aktivitas nantinya di Tanah Suci. Mari bersama bangun kekompakan dan persaudaraan yang erat selama di Tanah Suci. Saya juga mengharapkan dan meminta jemaah haji mendoakan seluruh komponen Pemkab Pelalawan agar berhasil dalam melaksanakan
pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Pelalawan Jisman Arifin menambahkan, tahun ini JCH asal Pelalawan sebanyak 336 orang dan masuk Kloter 12 bersama JCH dari Kepulauan Meranti. Dijadwalkan Jumat (24/5) hari ini diberangkatkan dari Batam terbang menuju Jeddah, Arab Saudi.
“Harapan kita tentunya para JCH Pelalawan ini nantinya dapat selamat menunaikan ibadah haji hingga kembali ke Negeri Amanah ini dan dapat menjadi panutan untuk menyiarkan agama Islam di Negeri Seiya Sekata,” tuturnya.
Selain JCH Pelalawan, sebanyak 108 JCH asal Kepulauan Meranti juga bertolak dari Selatpanjang menuju di Asrama Haji Batam, Kamis (23/5). 91 JCH diberangkatkan dari Dermaga Tanjung Harapan Selatpanjang dan transit di Dermaga Tanjung Samak untuk menjemput 17 JCH.
Setelah tiba di Pelabuhan Sekupang, Batam, rombongan JCH disambut langsung Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti H Asmar. “Selamat menunaikan ibadah haji. Semoga perjalanan dan ibadahnya lancar, sehat selalu, dan kembali ke kampung halaman menjadi haji yang mabrur dan mabrurah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Kepulauan Meranti Syafrizal menyebutkan, seluruh JCH dalam kondisi baik dan sudah tiba di Batam. “Alhamdulillah, seluruh jemaah sudah masuk ke Asrama Haji Batam dalam kondisi baik, sehat walafiat, lancar, dan aman,” katanya. ‘’JCH akan diberangkatkan menuju Jeddah besok (hari ini, red),’’ ujarnya.
JCH Kloter 4 asal Inhil Dirawat di RS Madinah
Ketua Kloter 4 BTH yang juga Kepala Kantor Kemenag Indragiri Hilir (Inhil) H Harun melaporkan, terdapat seorang jemaah haji asal Indragiri Hilir menjalani perawatan di rumah sakit Madinah sejak Selasa (21/5). Jemaah tersebut atas nama Abdul Munir bin Pokat.
“Selain itu, ada juga JCH menjalani pemeriksaan di KKHI Madinah atas nama Harun Badar Madnajar karena kelelahan. Semoga JCH tersebut bisa dibawa pulang kepemondokan dan kembali bersama kloter untuk selanjutnya bergerak menuju Kota Makkah. Saya mohon doa semua untuk kesembuhan jemaah yang sakit,” ujarnya.
Sementara itu, JCH Kloter 5 BTH dikatakan Harun, didorong menuju Kota Makkah, Kamis, (23/5) kemarin. Kondisi jemaah saat ini dalam keadaan baik dan baru selesai melaksanakan ziarah ke Raudah. “Alhamduillah secara keseluruhan berada dalam keadaan sehat dan baik,’’ ujarnya.
Untuk memantapkan persiapan menuju Makkah, pembimbing ibadah memberikan edukasi dan bimbingan manasik umrah yang dimulai mengambil miqat di Majid Bir Ali. “Kami akan memasuki Kota Makkah untuk melaksanakan umrah wajib terlebih dahulu, maka miqat di Masjid Bir Ali. Untuk itu jemaah sudah harus berniat melaksanakan umrah dengan berpakaian ihram. Semoga perjalanaan dipermudah Allah SWT. Jangan lupa memperbanyak doa dan
zikir,” tuturnya.(wan/c17/oni/amn/wir/ilo/das)
Laporan JPG dan TIM RIAU POS, Jakarta dan Pekanbaru