Minggu, 7 Juli 2024

Tiga Daerah Tetapkan Siaga Darurat Karhutla

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terhitung mulai, 13 Maret 2024 lalu dan berlaku hingga 30 November 2024. Selanjutnya, tiga daerah lainnya menyusul menetapkan status yang sama.

“Untuk daerah yang sudah menetapkan status siaga ada tiga, yakni Siak, Bengkalis, dan Dumai. Untuk daerah lain belum ada,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Rabu (20/3).

- Advertisement -

Dikatakan M Edy Afrizal, Tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat peduli api saat ini masih terus melakukan pemadaman karhutla yang terjadi di beberapa daerah di Riau yakni di Pelalawan, tepatnya di daerah Teluk Meranti.

‘’Kemudian juga di Kota Dumai, namun sudah dalam tahap proses pendinginan. Ada juga di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah muncul karhutla,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, khusus untuk karhutla di Dumai dan Meranti beberapa waktu lalu sudah padam. Namun belakangan ini terpantau ada muncul titik karhutla yang baru. “Seperti di Dumai itu, belakangan ini ada muncul beberapa titik karhutla baru, seperti di Bukit Kapur. Tapi bisa langsung ditangani dan saat ini tahap pendinginan,” sebutnya.

- Advertisement -

Sementara itu, saat ditanyakan terkait bantuan helikopter water bombing, disebutkan Edy saat ini masih dalam proses. Pasalnya helikopter yang akan dikirim tersebut ada yang berada di luar negeri.

“Karena dari luar negeri itu jadi proses perizinannya cukup panjang. Ada berkaitan dengan Kementerian Perhubungan dan Bea Cukai juga, jadi cukup panjang prosesnya,” sebut Edy.

Namun demikian, saat ini sudah ada satu helikopter yang stand by di Riau merupakan bantuan dari KLHK. Helikopter tersebut digunakan untuk patroli udara. “Helikopter patroli itu dibawah kendali Manggala Agni,” ujarnya.

Rapatkan Barisan untuk Atasi Karhutla

Beberapa daerah pun mulai merapatkan barisan untuk menjalani langkah antisipasi dan mengatasi karhutla yang telah terjadi. Apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana karhutla pun digelar di beberapa daerah, Selasa (19/3) lalu.

Polres Kampar menggelar apel di Mapolres Kampar dan dipimpin langsung  Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja. Hadir Pj Bupati Kampar yang diwakili Pj Sekda  Drs Yusri, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Setiawan Hadi Nugroho SH MIP, Danyon 132/BS diwakili Komandan Kompi Bantuan Lettu Inf Sumarlin, Kajari Kampar diwakili Dikri, Kalaksa BPBD Kampar Drs Agustar, Kadis Damkar Hendri Dunan serta perwakilan forkopimda lainnya.

Juga hadir personel TNI dari Kodim 0313/ KPR, personel Polres Kampar, Satpol PP Kampar, BPBD Kampar, Damkar, Tagana, Dinkes dan DLH Kampar. Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja menyampaikan, apel kesiapsiagaan yang diselenggarakan ini dilaksanakan untuk mengecek kesiapan dan kelengkapan sarana prasarana dalam menghadapi karhutla di 2024.

Pemerintah Provinsi Riau  menetapkan status siaga darurat karhutla. Penetapan itu berdasarkan  Surat Keputusan Nomor: KPTS.293/III/2024 yang ditandatangani Pj Gubernur Riau SF Hariyanto. ‘’Penetapan status siaga darurat karhutla  dilakukan menyusul peralihan musim menuju kemarau berdasarkan prediksi badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” jelas Kapolres.

Baca Juga:  Pemko Diminta Update Data Jalan Rusak

Kapolres menambahkan, Sehingga antisipasi karhutla dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Menindaklanjuti penetapan status siaga darurat karhutla tersebut, Kabupaten Kampar juga akan menetapkan status siaga di seluruh wilayah Kabupaten Kampar. Hal ini dilakukan untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar.

“Kabupaten Kampar ini rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga menjadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasi penanganan karhutla tersebut,” tegas Kapolres.

Ronald Sumaja menjelaskan, untuk menghadapi tugas mulia ini dalam rangka mengantisipasi karhutla ini, ada beberapa hal yang harus  dipersiapkan. Siapkan fisik, mental dan peralatan yang siap operasional setiap waktu dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Petakan daerah rawan terjadinya bencana karhutla di seluruh wilayah Kabupaten Kampar dan laksanakan patroli sinergitas ke wilayah rawan karhutla serta persiapan sarana dan prasarana yang ada untuk mengantisipasi bila terjadi karhutla,” jelas Kapolres.

Kapolres menambahkan, perkokoh kerja sama yang harmonis dengan seluruh stakeholder dan segenap komponen masyarakat dan tingkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk potensi ancaman dan selalu monitor hotspot di Dashboard Lancang Kuning. “Saya tekankan kembali selama menjalankan tugas jangan lupa doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan utamakan faktor keamanan dan keselamatan dengan mempedomani standar operasional prosedur yang ada,” jelas Kapolres.

Apel siaga juga digelar Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Lapangan Taman Budaya, Batu Enam, Bagansiapiapi, Selasa (19/3). Apel siaga penanggulangan karhutla wilayah Rohil awal tahun 2024 ini dipimpin oleh Bupati Rohil Afrizal Sintong.

Tampak hadir Ketua DPRD Rohil Maston, Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto, Dandim 0321/Rohil Letkol Kav Nugaraha, Kejari Rohil Yuliarni Appy MH yang diwakili oleh Kasi Intel Yopentinu SH, Asisten I Setdakab Rohil H Ferry H Parya, asisten III H Ali Asfar, Staf Ahli M Nurhidayat, sejumlah kepala OP D, camat se-Kabupaten Rohil, instansi terkait lainnya, dan jajaran PNS di lingkungan Pemkab Rohil.

Apel ini bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh komponen pemerintah, TNI-Polri, dan perusahaan serta masyarakat dalam menghadapi bencana serta meningkatkan upaya mitigasi bencana melalui pembentukan fisik dan kesadaran serta kemampuan semua pihak dalam menghadapi bencana, terkhusus penanggulangan karhutla di wilayah Rohil.

“Mari bersama-sama tingkatkan kewaspadaan, baik itu aparat pemerintah dan aparat desa serta masyarakat dan pengusaha. Di masa kemarau ini saling menjaga dan mencegah jangan terjadi bencana karhutla,” katanya.

Bupati juga mengimbau agar daerah yang rawan api dan berpotensi menyebabkan karhutla dipantau. Disela itu, Bupati juga mengingatkan kembali di beberapa tahun yang lalu terjadi karhutla yang telah memakan korban jiwa dialami satgas. Jadi jangan sampai terulang hal yang sama lagi.

Baca Juga:  Perlu Kebersamaan Majukan Dumai

Rapat koordinasi antisipasi karhutla juga digelar Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun dan Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda) di Aula Bunga Kiambang, Polresta, Senin (18/3). “Hal ini guna mengantisipasi Pekanbaru bebas asap. Berdasarkan ekspose BMKG, cuaca panas terik diselingi hujan ekstrem yang menyebabkan banjir,” ujar Uun panggilan akrabnya.

Pemko dan Forkopimda mencari solusi agar kebakaran kecil segera dipadamkan. Pembakar lahan akan diberi sanksi. “Kami segera buat surat edaran ke masyarakat agar lebih hati-hati membakar lahan,” ucap Muflihun.

Hal senada disampaikan kapolresta Pekanbaru. Antisipasi kebakaran lahan patut menjadi perhatian serius. “Kami mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Intinya, kami sudah siap melakukan pencegahan,” kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeko Rahmat Mustika.

Polresta bersinergi dengan TNI, Pemko Pekanbaru, Basarnas, dan stakeholder lainnya. Polresta dan instansi terkait sudah siapkan personel dan peralatan yang ada untuk mengantisipasi dan memadamkan apabila kebakaran lahan. “Laporan dari BMKG, cuaca kita panas saat ini. Kami mengantisipasi kebakaran lahan gambut saat ini,” tambah Jeki.

Sementara itu, situasi kebakaran hutan dan lahan atau di Kepulauan Meranti belum seutuhnya padam. Penanggulangan masih berlangsung di sejumlah titik lokasi yang berbeda, Selasa (19/3) sore. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti Eko Setiawan menerangkan, saat ini tim gabungan tersebar di tiga lokasi yang berbeda.

‘’Namun tiga titik lokasi dipastikan telah memasuki proses pendinginan pasca fire spot terpantau hebat beberapa hari sebelumnya. Tiga titik tersebut terdiri dari Perumbi Kecamatan Tebingtinggi, Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir dan Penyagun Kecamatan Rangsang. Sementara titik api di Desa Telesung Kecamatan Rangsang Pesisir dan Sungai Tohor Kecamatan Tebingtinggi Timur telah padam,” ujarnya.

Menindaklanjuti intensitas karhutla di daerah perbatasan tersebut, Pemkab Meranti memperkuat tim gabungan degan menggelar apel siaga di Halaman Kantor Bupati, Selatpanjang, Selasa (19/3). Apel dipimpin langsung oleh Plt Bupati H Asmar dan diikuti oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kepulauan Meranti, Sekda Kepulauan Meranti Bambang Suprianto, Kalaksa BPBD Muhlisin, para camat dan stakeholder terkait lainnya.

Dikatakan Asmar, langkah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan penanganan bencana karhutla untuk mengetahui kekuatan personel, kesiapan sarana dan prasarana yang ada dalam menghadapi karhutla. “Serta untuk mempermudah koordinasi antar instansi dan lembaga sehingga bencana dapat tertangani dengan baik,” ujar Asmar.

Lebih lanjut Asmar mengatakan, dalam penyelesaian karhutla, tidak bisa dilakukan hanya dari satu pihak saja. Akan tetapi diperlukan adanya kerja sama yang baik antara seluruh stakeholder, baik pemerintah, swasta dan masyarakat. “Kita harus saling bahu-membahu agar bencana karhutla tidak menjadi kabut asap yang merugikan semua pihak,” ajak Plt Bupati Meranti itu.(sol/kom/fad/ilo/wir)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terhitung mulai, 13 Maret 2024 lalu dan berlaku hingga 30 November 2024. Selanjutnya, tiga daerah lainnya menyusul menetapkan status yang sama.

“Untuk daerah yang sudah menetapkan status siaga ada tiga, yakni Siak, Bengkalis, dan Dumai. Untuk daerah lain belum ada,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Rabu (20/3).

Dikatakan M Edy Afrizal, Tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat peduli api saat ini masih terus melakukan pemadaman karhutla yang terjadi di beberapa daerah di Riau yakni di Pelalawan, tepatnya di daerah Teluk Meranti.

‘’Kemudian juga di Kota Dumai, namun sudah dalam tahap proses pendinginan. Ada juga di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah muncul karhutla,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, khusus untuk karhutla di Dumai dan Meranti beberapa waktu lalu sudah padam. Namun belakangan ini terpantau ada muncul titik karhutla yang baru. “Seperti di Dumai itu, belakangan ini ada muncul beberapa titik karhutla baru, seperti di Bukit Kapur. Tapi bisa langsung ditangani dan saat ini tahap pendinginan,” sebutnya.

Sementara itu, saat ditanyakan terkait bantuan helikopter water bombing, disebutkan Edy saat ini masih dalam proses. Pasalnya helikopter yang akan dikirim tersebut ada yang berada di luar negeri.

“Karena dari luar negeri itu jadi proses perizinannya cukup panjang. Ada berkaitan dengan Kementerian Perhubungan dan Bea Cukai juga, jadi cukup panjang prosesnya,” sebut Edy.

Namun demikian, saat ini sudah ada satu helikopter yang stand by di Riau merupakan bantuan dari KLHK. Helikopter tersebut digunakan untuk patroli udara. “Helikopter patroli itu dibawah kendali Manggala Agni,” ujarnya.

Rapatkan Barisan untuk Atasi Karhutla

Beberapa daerah pun mulai merapatkan barisan untuk menjalani langkah antisipasi dan mengatasi karhutla yang telah terjadi. Apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana karhutla pun digelar di beberapa daerah, Selasa (19/3) lalu.

Polres Kampar menggelar apel di Mapolres Kampar dan dipimpin langsung  Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja. Hadir Pj Bupati Kampar yang diwakili Pj Sekda  Drs Yusri, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Setiawan Hadi Nugroho SH MIP, Danyon 132/BS diwakili Komandan Kompi Bantuan Lettu Inf Sumarlin, Kajari Kampar diwakili Dikri, Kalaksa BPBD Kampar Drs Agustar, Kadis Damkar Hendri Dunan serta perwakilan forkopimda lainnya.

Juga hadir personel TNI dari Kodim 0313/ KPR, personel Polres Kampar, Satpol PP Kampar, BPBD Kampar, Damkar, Tagana, Dinkes dan DLH Kampar. Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja menyampaikan, apel kesiapsiagaan yang diselenggarakan ini dilaksanakan untuk mengecek kesiapan dan kelengkapan sarana prasarana dalam menghadapi karhutla di 2024.

Pemerintah Provinsi Riau  menetapkan status siaga darurat karhutla. Penetapan itu berdasarkan  Surat Keputusan Nomor: KPTS.293/III/2024 yang ditandatangani Pj Gubernur Riau SF Hariyanto. ‘’Penetapan status siaga darurat karhutla  dilakukan menyusul peralihan musim menuju kemarau berdasarkan prediksi badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” jelas Kapolres.

Baca Juga:  DPRD Dumai Gelar Sidang Paripurna

Kapolres menambahkan, Sehingga antisipasi karhutla dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Menindaklanjuti penetapan status siaga darurat karhutla tersebut, Kabupaten Kampar juga akan menetapkan status siaga di seluruh wilayah Kabupaten Kampar. Hal ini dilakukan untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar.

“Kabupaten Kampar ini rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga menjadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasi penanganan karhutla tersebut,” tegas Kapolres.

Ronald Sumaja menjelaskan, untuk menghadapi tugas mulia ini dalam rangka mengantisipasi karhutla ini, ada beberapa hal yang harus  dipersiapkan. Siapkan fisik, mental dan peralatan yang siap operasional setiap waktu dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Petakan daerah rawan terjadinya bencana karhutla di seluruh wilayah Kabupaten Kampar dan laksanakan patroli sinergitas ke wilayah rawan karhutla serta persiapan sarana dan prasarana yang ada untuk mengantisipasi bila terjadi karhutla,” jelas Kapolres.

Kapolres menambahkan, perkokoh kerja sama yang harmonis dengan seluruh stakeholder dan segenap komponen masyarakat dan tingkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk potensi ancaman dan selalu monitor hotspot di Dashboard Lancang Kuning. “Saya tekankan kembali selama menjalankan tugas jangan lupa doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan utamakan faktor keamanan dan keselamatan dengan mempedomani standar operasional prosedur yang ada,” jelas Kapolres.

Apel siaga juga digelar Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Lapangan Taman Budaya, Batu Enam, Bagansiapiapi, Selasa (19/3). Apel siaga penanggulangan karhutla wilayah Rohil awal tahun 2024 ini dipimpin oleh Bupati Rohil Afrizal Sintong.

Tampak hadir Ketua DPRD Rohil Maston, Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto, Dandim 0321/Rohil Letkol Kav Nugaraha, Kejari Rohil Yuliarni Appy MH yang diwakili oleh Kasi Intel Yopentinu SH, Asisten I Setdakab Rohil H Ferry H Parya, asisten III H Ali Asfar, Staf Ahli M Nurhidayat, sejumlah kepala OP D, camat se-Kabupaten Rohil, instansi terkait lainnya, dan jajaran PNS di lingkungan Pemkab Rohil.

Apel ini bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh komponen pemerintah, TNI-Polri, dan perusahaan serta masyarakat dalam menghadapi bencana serta meningkatkan upaya mitigasi bencana melalui pembentukan fisik dan kesadaran serta kemampuan semua pihak dalam menghadapi bencana, terkhusus penanggulangan karhutla di wilayah Rohil.

“Mari bersama-sama tingkatkan kewaspadaan, baik itu aparat pemerintah dan aparat desa serta masyarakat dan pengusaha. Di masa kemarau ini saling menjaga dan mencegah jangan terjadi bencana karhutla,” katanya.

Bupati juga mengimbau agar daerah yang rawan api dan berpotensi menyebabkan karhutla dipantau. Disela itu, Bupati juga mengingatkan kembali di beberapa tahun yang lalu terjadi karhutla yang telah memakan korban jiwa dialami satgas. Jadi jangan sampai terulang hal yang sama lagi.

Baca Juga:  270 Paket Sembako Dibagikan untuk Korban Banjir Sungai Rokan

Rapat koordinasi antisipasi karhutla juga digelar Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun dan Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda) di Aula Bunga Kiambang, Polresta, Senin (18/3). “Hal ini guna mengantisipasi Pekanbaru bebas asap. Berdasarkan ekspose BMKG, cuaca panas terik diselingi hujan ekstrem yang menyebabkan banjir,” ujar Uun panggilan akrabnya.

Pemko dan Forkopimda mencari solusi agar kebakaran kecil segera dipadamkan. Pembakar lahan akan diberi sanksi. “Kami segera buat surat edaran ke masyarakat agar lebih hati-hati membakar lahan,” ucap Muflihun.

Hal senada disampaikan kapolresta Pekanbaru. Antisipasi kebakaran lahan patut menjadi perhatian serius. “Kami mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Intinya, kami sudah siap melakukan pencegahan,” kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeko Rahmat Mustika.

Polresta bersinergi dengan TNI, Pemko Pekanbaru, Basarnas, dan stakeholder lainnya. Polresta dan instansi terkait sudah siapkan personel dan peralatan yang ada untuk mengantisipasi dan memadamkan apabila kebakaran lahan. “Laporan dari BMKG, cuaca kita panas saat ini. Kami mengantisipasi kebakaran lahan gambut saat ini,” tambah Jeki.

Sementara itu, situasi kebakaran hutan dan lahan atau di Kepulauan Meranti belum seutuhnya padam. Penanggulangan masih berlangsung di sejumlah titik lokasi yang berbeda, Selasa (19/3) sore. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti Eko Setiawan menerangkan, saat ini tim gabungan tersebar di tiga lokasi yang berbeda.

‘’Namun tiga titik lokasi dipastikan telah memasuki proses pendinginan pasca fire spot terpantau hebat beberapa hari sebelumnya. Tiga titik tersebut terdiri dari Perumbi Kecamatan Tebingtinggi, Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir dan Penyagun Kecamatan Rangsang. Sementara titik api di Desa Telesung Kecamatan Rangsang Pesisir dan Sungai Tohor Kecamatan Tebingtinggi Timur telah padam,” ujarnya.

Menindaklanjuti intensitas karhutla di daerah perbatasan tersebut, Pemkab Meranti memperkuat tim gabungan degan menggelar apel siaga di Halaman Kantor Bupati, Selatpanjang, Selasa (19/3). Apel dipimpin langsung oleh Plt Bupati H Asmar dan diikuti oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kepulauan Meranti, Sekda Kepulauan Meranti Bambang Suprianto, Kalaksa BPBD Muhlisin, para camat dan stakeholder terkait lainnya.

Dikatakan Asmar, langkah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan penanganan bencana karhutla untuk mengetahui kekuatan personel, kesiapan sarana dan prasarana yang ada dalam menghadapi karhutla. “Serta untuk mempermudah koordinasi antar instansi dan lembaga sehingga bencana dapat tertangani dengan baik,” ujar Asmar.

Lebih lanjut Asmar mengatakan, dalam penyelesaian karhutla, tidak bisa dilakukan hanya dari satu pihak saja. Akan tetapi diperlukan adanya kerja sama yang baik antara seluruh stakeholder, baik pemerintah, swasta dan masyarakat. “Kita harus saling bahu-membahu agar bencana karhutla tidak menjadi kabut asap yang merugikan semua pihak,” ajak Plt Bupati Meranti itu.(sol/kom/fad/ilo/wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari