Jumat, 22 November 2024
spot_img

Pekan Kedua Ramadan, Bahan Pokok Belum Stabil

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki pekan kedua Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru masih terpantau belum stabil. Pantauan Riau Pos di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan, Rabu (20/3), harga bahan pokok masih fluktuatif.

Harga cabai merah asal Bukittinggi kini berkisar Rp60 ribu per kilogram (kg), bawang merah Rp35 ribu per kg, telur ayam Rp55 ribu per papan, daging sapi Rp140 ribu per kg, daging ayam potong Rp33 ribu per kg, kentang Rp20 ribu per kg, tomat Rp20 ribu per kg, dan cabai rawit Rp65 ribu per kg.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Cik Puan bernama Eka Wati mengatakan, saat ini harga cabai dan sejumlah bahan pokok lainnya masih mengalami kenaikan dan penurunan harga sehingga masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi harga yang belum sepenuhnya normal itu.

“Masih belum stabil semua harga kebutuhan pokok. Jelang Idulfitri nanti malah ditakutkan bisa-bisa naik lagi. Karena biasanya saat jelang perayaan keagamaan pasti naik. Tapi semoga saja stabil biar daya beli masyarakat juga tetap tinggi,” katanya kepada Riau Pos, Rabu (20/1).

Meskipun begitu, untuk cabai merah dirinya sudah mulai mengalami perubahan daya beli masyarakat, lantaran di awal Ramadan harganya yang menyentuh Rp150 ribu per kg. Kini dengan harga Rp60 ribu per kg, masyarakat mulai berani membeli cabai dengan jumlah yang cukup banyak.

- Advertisement -
- Advertisement -
Baca Juga:  Badria Rikasari Jabat Plt Sekwan Pekanbaru

Sementara itu, Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco mengatakan, saat ini sejumlah harga bahan pokok memang masih berfluktuasi.

Lantaran ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan dan ada juga yang turun harga.

Meksipun begitu, dari perbandingan harga kemarin dan sebelumnya, memang tidak ada harga yang mengalami kenaikan cukup mencolok seperti awal Ramadan lalu. “Untuk harga bahan pokok di Pekanbaru masih bisa dibilang mendekati stabil. Tidak ada kenaikan harga mencolok yang dapat mengganggu kestabilan harga,” ucapnya.

Maisisco menambahkan, menyikapi perbedaan harga di pasaran pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan pengendalian harga dan intervensi, seperti yang belum lama ini dilakukan oleh Pemko Pekanbaru terhadap harga cabai merah yang kini sudah berangsur normal. “Pemantauan dan koordinasi akan terus dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru (Wako) Muflihun memastikan pemerintah terus berupaya agar harga bahan pokok tetap stabil. Ia menyadari bahwa harga bahan pangan masih fluktuatif selama Ramadan ini. “Kita terus berupaya mencari cara atau langkah agar harga bahan pangan tidak mengalami lonjakan,” ujar Uun panggilan akrabnya Rabu (20/3).

Baca Juga:  Sosialisme Religius sebagai Haluan Ekonomi Indonesia

Pemerintah kota (Pemko) bersama Tim Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pekanbaru terus berupaya mengintervensi harga. Mereka berupaya agar harga bahan pangan yang mengalami lonjakan bisa berangsur turun.

Muflihun mengaku saat ini ada sejumlah bahan pangan yang mengalami kenaikan harga. Ia menilai kenaikannya masih wajar karena sudah memasuki bulan Ramadan. Dirinya menyebutkan, kondisi itu lumrah terjadi.

Mereka pun berupaya agar harga bahan pangan tidak melonjak terlalu tinggi seperti yang terjadi pada cabai merah pada pekan kemarin yang sempat menyentuh angka Rp150 ribu per kg. Ia mendorong dinas terkait aktif dalam memantau gejolak harga bahan pangan di pasaran.

Upaya lain untuk mengantisipasi gejolak harga dengan menggelontorkan subsidi transportasi dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Kota Pekanbaru 2024. Ia menyebut bahwa subsidi transportasi ini bisa menjadi solusi. “Kami juga menggelar gerakan pangan murah. Kami fokus agar harga bahan pangan bisa normal sehingga tidak terlalu tinggi,” tuturnya.(ayi/ilo)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki pekan kedua Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru masih terpantau belum stabil. Pantauan Riau Pos di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan, Rabu (20/3), harga bahan pokok masih fluktuatif.

Harga cabai merah asal Bukittinggi kini berkisar Rp60 ribu per kilogram (kg), bawang merah Rp35 ribu per kg, telur ayam Rp55 ribu per papan, daging sapi Rp140 ribu per kg, daging ayam potong Rp33 ribu per kg, kentang Rp20 ribu per kg, tomat Rp20 ribu per kg, dan cabai rawit Rp65 ribu per kg.

- Advertisement -

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Cik Puan bernama Eka Wati mengatakan, saat ini harga cabai dan sejumlah bahan pokok lainnya masih mengalami kenaikan dan penurunan harga sehingga masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi harga yang belum sepenuhnya normal itu.

“Masih belum stabil semua harga kebutuhan pokok. Jelang Idulfitri nanti malah ditakutkan bisa-bisa naik lagi. Karena biasanya saat jelang perayaan keagamaan pasti naik. Tapi semoga saja stabil biar daya beli masyarakat juga tetap tinggi,” katanya kepada Riau Pos, Rabu (20/1).

- Advertisement -

Meskipun begitu, untuk cabai merah dirinya sudah mulai mengalami perubahan daya beli masyarakat, lantaran di awal Ramadan harganya yang menyentuh Rp150 ribu per kg. Kini dengan harga Rp60 ribu per kg, masyarakat mulai berani membeli cabai dengan jumlah yang cukup banyak.

Baca Juga:  Badria Rikasari Jabat Plt Sekwan Pekanbaru

Sementara itu, Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco mengatakan, saat ini sejumlah harga bahan pokok memang masih berfluktuasi.

Lantaran ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan dan ada juga yang turun harga.

Meksipun begitu, dari perbandingan harga kemarin dan sebelumnya, memang tidak ada harga yang mengalami kenaikan cukup mencolok seperti awal Ramadan lalu. “Untuk harga bahan pokok di Pekanbaru masih bisa dibilang mendekati stabil. Tidak ada kenaikan harga mencolok yang dapat mengganggu kestabilan harga,” ucapnya.

Maisisco menambahkan, menyikapi perbedaan harga di pasaran pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan pengendalian harga dan intervensi, seperti yang belum lama ini dilakukan oleh Pemko Pekanbaru terhadap harga cabai merah yang kini sudah berangsur normal. “Pemantauan dan koordinasi akan terus dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru (Wako) Muflihun memastikan pemerintah terus berupaya agar harga bahan pokok tetap stabil. Ia menyadari bahwa harga bahan pangan masih fluktuatif selama Ramadan ini. “Kita terus berupaya mencari cara atau langkah agar harga bahan pangan tidak mengalami lonjakan,” ujar Uun panggilan akrabnya Rabu (20/3).

Baca Juga:  Makin Pedas, Harga Cabai Rp150 Ribu per Kg

Pemerintah kota (Pemko) bersama Tim Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pekanbaru terus berupaya mengintervensi harga. Mereka berupaya agar harga bahan pangan yang mengalami lonjakan bisa berangsur turun.

Muflihun mengaku saat ini ada sejumlah bahan pangan yang mengalami kenaikan harga. Ia menilai kenaikannya masih wajar karena sudah memasuki bulan Ramadan. Dirinya menyebutkan, kondisi itu lumrah terjadi.

Mereka pun berupaya agar harga bahan pangan tidak melonjak terlalu tinggi seperti yang terjadi pada cabai merah pada pekan kemarin yang sempat menyentuh angka Rp150 ribu per kg. Ia mendorong dinas terkait aktif dalam memantau gejolak harga bahan pangan di pasaran.

Upaya lain untuk mengantisipasi gejolak harga dengan menggelontorkan subsidi transportasi dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Kota Pekanbaru 2024. Ia menyebut bahwa subsidi transportasi ini bisa menjadi solusi. “Kami juga menggelar gerakan pangan murah. Kami fokus agar harga bahan pangan bisa normal sehingga tidak terlalu tinggi,” tuturnya.(ayi/ilo)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Pastikan Harga Sembako Stabil

Sampah Mulai Diangkut

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari