Senin, 20 Mei 2024

Pasutri Pembunuh Anak Kandung Dirawat di Ruang Visum RSJ

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak insiden pembunuhan pada anak bungsunya F (3), pasangan suami istri (pasutri) Her (38) dan Jum (37) dibawa ke RSJ Tampan, Selasa (18/2). Polsek Tampan merujuk ke RSJ Tampan guna mengetahui kejiwaan pasutri tersebut. Direktur Umum RSJ Tampan dr Haznelli Juita saat dikonfirmasi  membenarkan keberadaan pasutri itu di RSJ Tampan. Kondisi kejiwaannya pun terus dilakukan pemantauan.

"Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kejiwaan pasien, biasanya kami memerlukan waktu lebih kurang selama empat belas hari ke depan. Pasien dirawat di ruang visum secara terpisah," ujar Haznelli kepada Riau Pos, Kamis (20/2).

Yamaha

Tidak hanya diperiksa layaknya pasien biasa, selama itu keduanya akan dipantau melalui kamera CCTv yang telah disiapkan dalam ruangan tersebut. Keduanya mendekam di ruangan khusus yang telah disiapkan.

Baca Juga:  Pemko Terus Lobi Pusat Bangun Pasar Cik Puan

"Ruangan itu sudah dipersiapkan kamera pengawas. Nah, dari kamera itulah perawat memantau perkembangannya," ujarnya.

Dikatakan Haznelli, kedua pelaku tidak diberikan obat tertentu melainkan hanya dipantau perawat maupun dokter. Hal ini berguna untuk menutupi gejala apakah benar kedua pelaku ini mengalami gangguan jiwa atau tidaknya.

- Advertisement -

"Sejauh ini belum. Hanya dipantau. Kami kan ingin mengetahui kebenarannya. Kalau dikasih obat, berarti kami menutupi dugaan gangguan jiwa pasien," ungkapnya.

Ruangan itu sendiri dijaga oleh aparat kepolisian dan perawat. Setelah menjalani masa tes kejiwaan, hasilnya akan diserahkan ke pihak kepolisian, guna melanjutkan perkara dugaan pembunuhan.

- Advertisement -

Diketahui sebelumnya, kedua orangtua itu melakukan pembunuhan terhadap anak bungsunya. Berdasarkan hasil interogasi pihak kepolisian, motifnya ada bisikan gaib yang memerintahkan untuk menghabisi nyawa anak bungsu dari tiga bersaudara itu.  Sang ayah Her yang menjadi aktor utama, di mana dia menyumpal mulut anaknya dengan lembaran kertas Alquran lalu dibakar. Setalah tak bernyawa, leher anaknya dililit gantungan baju. Namun, pada saat kejadian sang ibu Jum (37) tidak menghiraukan tindakan suaminya itu, malah berdiam diri di dalam kamar.(s)

Baca Juga:  Ratusan Botol Minuman Keras Disita

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejak insiden pembunuhan pada anak bungsunya F (3), pasangan suami istri (pasutri) Her (38) dan Jum (37) dibawa ke RSJ Tampan, Selasa (18/2). Polsek Tampan merujuk ke RSJ Tampan guna mengetahui kejiwaan pasutri tersebut. Direktur Umum RSJ Tampan dr Haznelli Juita saat dikonfirmasi  membenarkan keberadaan pasutri itu di RSJ Tampan. Kondisi kejiwaannya pun terus dilakukan pemantauan.

"Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kejiwaan pasien, biasanya kami memerlukan waktu lebih kurang selama empat belas hari ke depan. Pasien dirawat di ruang visum secara terpisah," ujar Haznelli kepada Riau Pos, Kamis (20/2).

Tidak hanya diperiksa layaknya pasien biasa, selama itu keduanya akan dipantau melalui kamera CCTv yang telah disiapkan dalam ruangan tersebut. Keduanya mendekam di ruangan khusus yang telah disiapkan.

Baca Juga:  Grand Elite Hotel Tawarkan Kopi Nusantara Series

"Ruangan itu sudah dipersiapkan kamera pengawas. Nah, dari kamera itulah perawat memantau perkembangannya," ujarnya.

Dikatakan Haznelli, kedua pelaku tidak diberikan obat tertentu melainkan hanya dipantau perawat maupun dokter. Hal ini berguna untuk menutupi gejala apakah benar kedua pelaku ini mengalami gangguan jiwa atau tidaknya.

"Sejauh ini belum. Hanya dipantau. Kami kan ingin mengetahui kebenarannya. Kalau dikasih obat, berarti kami menutupi dugaan gangguan jiwa pasien," ungkapnya.

Ruangan itu sendiri dijaga oleh aparat kepolisian dan perawat. Setelah menjalani masa tes kejiwaan, hasilnya akan diserahkan ke pihak kepolisian, guna melanjutkan perkara dugaan pembunuhan.

Diketahui sebelumnya, kedua orangtua itu melakukan pembunuhan terhadap anak bungsunya. Berdasarkan hasil interogasi pihak kepolisian, motifnya ada bisikan gaib yang memerintahkan untuk menghabisi nyawa anak bungsu dari tiga bersaudara itu.  Sang ayah Her yang menjadi aktor utama, di mana dia menyumpal mulut anaknya dengan lembaran kertas Alquran lalu dibakar. Setalah tak bernyawa, leher anaknya dililit gantungan baju. Namun, pada saat kejadian sang ibu Jum (37) tidak menghiraukan tindakan suaminya itu, malah berdiam diri di dalam kamar.(s)

Baca Juga:  Pengemis Bawa Anak Kecil
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari