TAMBANG (RIAUPOS.CO) — Aksi pencurian di wilayah Perumahan Permata Fatikha, RT 003, Dusun III, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar kian berani. Pasalnya, kawanan maling ini tidak beraksi di malam hari, melainkan beraksi di siang bolong.
Pertama aksi pencurian itu terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Pelaku yang diketahui datang dengan menggunakan sepeda motor metic itu menggasak uang yang ada di dalam kotak infaq di Masjid Al-Khairat. Aksi pelaku ini berhasil terpantau lewat CCTV. Sebelum menggondol semua uang di kotak infaq, pelaku terlebih dahulu membongkar paksa gembok kotak infaq dengan menggunakan linggis.
Sabtu (20/3/2021) pagi, kawanan maling ini kembali beraksi di Perumahan Permata Fatikha. Kali ini sasarannya bukan lagi kotak infaq, melainkan kabel grounding milik PLN yang berpungsi untuk penangkal petir.
Dalam memuluskan misinya, pelaku yang hanya terpantau sendirian itu mengaku dari petugas PLN. Pelaku sempat memanjat tiang PLN untuk memutus kabel grounding di bagian atas. Selanjutnya pelaku dengan santai meminjam cangkul kepada warga sekitar dengan alasan membuka kabel grounding di bagian bawah.
Aksi pelaku ini sempat kepergok oleh gharim Masjid Al-Khairat, Faisal Tanjung. Saat ditanya dari mana, pelaku mengaku dari petugas PLN. Menurut pelaku, beberapa hari yang lalu Ketua RT melaporkan ada warga yang kesetrum listrik akibat kabel grounding tersebut.
Faisal Tanjung yang merasa tidak pernah mendengar ada warga yang kesetrum akibat kabel grounding itu kembali bertanya kepada pelaku, kapan kejadiannya. Namun pelaku tidak menjelaskan.
"Kemarin kami dapat laporan dari Pak RT, katanya ada warga yang kesetrum oleh kabel grounding ini, makanya kami ingin memindahkannya ke travo depan,"ujarnya meyakinkan.
Tak lama berselang, Ketua Pemuda Dusun III, Desa Rimbo Panjang, Irsal juga sempat memergoki pelaku. Saat itu pelaku juga mengemukakan alasan yang sama. Namun karena Irsal memahami tentang jaringan listrik, merasa tidak yakin dengan alasan-alasan yang dikemukakan oleh pelaku. Terutama alasan pelaku yang menyebutkan bahwa kabel grounding tersebut akan dipindahkan ke tiang travo yang ada di pinggir jalan poros.
"Saya tidak percaya dengan apa yang bapak sampaikan ini. Lagi pula mana bisa kabel grounding sepanjang ini dipindahkan ke travo di depan," ucap Irsal sambil mengambil Handphone dan memoto pelaku.
Merasa curiga dan ketakutan, pelaku berpura-pura minta izin untuk menjemput alat sama kawannya yang sedang menunggu di tiang travo di pinggir jalan. Sejak itu pelaku tidak kembali lagi.
Untuk memastikan seperti apa wajahnya, Irsal kembali melihat poto pelaku di gareli poto hanphone, namun ternyata poto wajah pelaku tidak tersimpan di galeri.
Laporan: Muslim Nurdin (Pekanbaru)