Wawako: Sekolah Wajib Terapkan Prokes

PEKANBARU — Sebanyak 23 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Pekanbaru menerapkan sekolah tatap muka terbatas. Terkait hal ini, Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru Ayat Cahyadi meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, agar memastikan penyelenggaraan sekolah tatap muka berjalan ketat dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ayat menyebut, jangan sampai adanya muncul klaster penyebaran covid-19 baru dari lingkungan sekolah. Maka, ia meminta dengan tegas supaya Disdik Pekanbaru memastikan pihak sekolah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

- Advertisement -

"Saya pesan betul kepada Dinas Pendidikan, pastikan kepada sekolah-sekolah agar betul-betul ketat menerapkan protokol kesehatan. Tidak dapat ditawar, sekolah wajib melaksanakan proses pembelajaran tatap muka dengan Prokes yang ketat," tegas Ayat.

Menurutnya, sejak Senin (17/11) sekolah tatap muka yang diterapkan saat ini masih terbatas. Tidak seluruh sekolah yang memulai pembelajaran di sekolah. Untuk tahap awal hanya peserta didik tingkat SMP yang melaksanakannya.

- Advertisement -

Ia menilai, hal ini merupakan pertimbangan Pemko Pekanbaru terhadap keluhan dari orang tua peserta didik. Mereka mengeluhkan anak mereka sudah terlalu lama belajar di rumah secara daring (dalam jaringan).

Mereka yang berada di kawasan pinggiran juga mengeluhkan akses jaringan yang tidak bagus. Ia tak menampik tidak seluruh wilayah di Kota Pekanbaru yang mendapat akses jaringan internet. Hal itu tentunya menganggu proses belajar mengajar secara daring yang dilakukan.

Namun, faktor utama sekolah tatap muka dimulai dikatakan Ayat adalah, eskalasi kasus konfirmasi positif covid-19 yang cenderung menurun. Maka Wali Kota Pekanbaru memberikan izin sekolah tatap muka terbatas.

"Dimana Pekanbaru menuju zona kuning. Pembelajaran daring ini banyak sekali orang tua yang mengeluhkannya. Jaringan mereka susah bagi yang di pinggiran, mereka juga mengeluhkan kuota internet. Karena anak-anak mereka sudah terlalu lama di rumah," papar Ayat.

Ayat menyebut, dalam sekolah tatap muka ini juga diawasi oleh Satgas covid-19 yang berada di setiap sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Mereka juga membantunya penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Tetap sangat ketat kita menerapkan protokol kesehatan. Kita sama-sama berdoa ini berjalan dengan baik, dan tidak ada muncul klaster," harap Ayat.(hen)

 

Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

PEKANBARU — Sebanyak 23 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Pekanbaru menerapkan sekolah tatap muka terbatas. Terkait hal ini, Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru Ayat Cahyadi meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, agar memastikan penyelenggaraan sekolah tatap muka berjalan ketat dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ayat menyebut, jangan sampai adanya muncul klaster penyebaran covid-19 baru dari lingkungan sekolah. Maka, ia meminta dengan tegas supaya Disdik Pekanbaru memastikan pihak sekolah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

"Saya pesan betul kepada Dinas Pendidikan, pastikan kepada sekolah-sekolah agar betul-betul ketat menerapkan protokol kesehatan. Tidak dapat ditawar, sekolah wajib melaksanakan proses pembelajaran tatap muka dengan Prokes yang ketat," tegas Ayat.

Menurutnya, sejak Senin (17/11) sekolah tatap muka yang diterapkan saat ini masih terbatas. Tidak seluruh sekolah yang memulai pembelajaran di sekolah. Untuk tahap awal hanya peserta didik tingkat SMP yang melaksanakannya.

Ia menilai, hal ini merupakan pertimbangan Pemko Pekanbaru terhadap keluhan dari orang tua peserta didik. Mereka mengeluhkan anak mereka sudah terlalu lama belajar di rumah secara daring (dalam jaringan).

Mereka yang berada di kawasan pinggiran juga mengeluhkan akses jaringan yang tidak bagus. Ia tak menampik tidak seluruh wilayah di Kota Pekanbaru yang mendapat akses jaringan internet. Hal itu tentunya menganggu proses belajar mengajar secara daring yang dilakukan.

Namun, faktor utama sekolah tatap muka dimulai dikatakan Ayat adalah, eskalasi kasus konfirmasi positif covid-19 yang cenderung menurun. Maka Wali Kota Pekanbaru memberikan izin sekolah tatap muka terbatas.

"Dimana Pekanbaru menuju zona kuning. Pembelajaran daring ini banyak sekali orang tua yang mengeluhkannya. Jaringan mereka susah bagi yang di pinggiran, mereka juga mengeluhkan kuota internet. Karena anak-anak mereka sudah terlalu lama di rumah," papar Ayat.

Ayat menyebut, dalam sekolah tatap muka ini juga diawasi oleh Satgas covid-19 yang berada di setiap sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Mereka juga membantunya penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Tetap sangat ketat kita menerapkan protokol kesehatan. Kita sama-sama berdoa ini berjalan dengan baik, dan tidak ada muncul klaster," harap Ayat.(hen)

 

Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya