Kamis, 4 Juli 2024

Gubri Pastikan Masyarakat Kurang Mampu Dapat Hak Layanan Kesehatan Sama

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution mengunjungi dua pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi, Rabu (17/1). Kedua pasien asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ini merupakan masyarakat tidak mampu. 

Pasien yang dikunjungi di RSUD Arifin Achmad bernama Sumiati, mengidap kanker mata yang beberapa hari lalu dijemput Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau. Sedangkan pasien di RSUD Petala Bumi bernama Syarifuddin, mengidap stroke yang merupakan masyarakat telantar. Diceritakan Gubri Edy Nasution, saat ini Sumiati telah mendapatkan penanganan dari RSUD Arifin Achmad. Ia berharap dokter ataupun tenaga kesehatan di sana bisa melakukan berbagai upaya untuk kesembuhan Sumiati. “Beliau dari keluarga tidak mampu. Memiliki 9 orang anak dan anaknya yang bungsu juga kedua matanya hampir tidak bisa melihat,” ujarnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Gubri telah meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk menjemput Sumiati di kediamannya di Rohil, saat dirinya menerima laporan adanya masyarakat Rohil yang tidak mampu mengidap kanker mata. Mirisnya kondisi itu telah dilalui Sumiati bertahun-tahun lamanya.

Gubri menyebutkan, instruksi yang ia lakukan itu bukan hanya karena rasa prihatin, tapi juga tanggung jawab, di mana pemerintah harus hadir untuk masyarakat. Apalagi semua ini nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT sebagai pemimpin di daerah.

Baca Juga:  Lulus Tak Sesuai Penempatan, Guru PPPK Mengadu ke Gubri 

Pada waktu yang sama, tidak jauh berbeda dengan kondisi Sumiati, Gubri Edy Nasution juga membesuk Syarifuddi penderita stroke di RSUD Petala Bumi. Ia menyebutkan, dirawatnya Syarifuddin juga merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, apalagi Syarifuddin diinformasikan tidak memiliki keluarga alias terlantar.

- Advertisement -

“Ini bukan masalah stroke-nya yang saya utamakan. Kalau masalah itu (stroke), banyak masyarakat kita yang kena stroke, tapi masalah ketelantaran. Karena beliau (Syarifuddin) tidak ada keluarganya,” jelasnya.

Kata Gubri, Syarifuddin tiba ke RSUD Petala Bumi diantarkan oleh tetangganya bernama Syarul. Tidak hanya itu, pemuda ini juga yang merawat dan menjaga Syarifuddin di sana. Saat dikunjungi orang nomor satu di Riau, Syarul terlihat sedang duduk di kursi tunggu sembari menjaga Syarifuddin yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengannya.  “Ini pasien terlantar. Ada satu (yang mengantar dan merawat) namanya Syarul. Itupun tetangganya, dialah yang merawat dan menjaga. Padahal tidak ada hubungan keluarga. Ini pembelajaran buat kita. Orang seperti Syarul saja mau menjaga orang lain yang sedang memerlukan pertolongan. Apalagi kita yang diberikan fasilitas sama negara. Harusnya kita bisa melakukan yang terbaik (untuk rakyat dan negara),” ujar Gubri.

Saat ditanya apa langkah Pemprov Riau selanjutnya, Gubri menjawab, pihaknya akan memastikan akan melakukan penanganan dengan baik untuk pengobatan kedua pasien tersebut (Sumiati dan Syarifuddin). “Kita harapkan penanganannya bisa sampai mereka sembuh. Namun yang utama kita  tangani dulu,” Gubri menurutkan.

Baca Juga:  Petani Berharap Tanam Padi Setahun Dua Kali

Setelah itu, Gubri Edy Nasution juga memastikan mereka tidak terlantar. Ia menyayangkan adanya masyarakat Riau yang terlantar, padahal di Riau bahkan di daerah memiliki Dinas Sosial yang tugasnya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat terlantar.

“Kita di sini mempunyai fasilitas Dinas Sosial. Saah satu gunanya untuk itu (menyelesaikan masalah masyarakat terlantar). Itu amanat undang-undang, yang mana tidak boleh ada masyarakat kita yang terlantar,” ujarnya.

Gubri mengucapkan terima kasih kepada RSUD Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi yang telah melakukan tugas dan menindaklanjuti dua pasien tersebut dengan cepat. Ia berharap kedua pasien tersebut bisa mendapatkan pengobatan dengan baik dan dapat kembali pulih. “Saya melihat dua rumah sakit ini sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik.

‘’Saya juga berterima kasih. Ini harus kita lakukan. Jangan pernah kita berpikir apapun. Yang penting siapapun dia yang masuk ke sini (rumah sakit), tangani dan lakukanlah yang terbaik. Yakinlah, Allah itu tidak akan pernah khilaf. Tidak ada satu kejadian apapun yang datang di dunia ini secara tiba-tiba. Pasti ada skenario Allah di situ,” tutur Gubri Edy Nasution.(adv/sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution mengunjungi dua pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi, Rabu (17/1). Kedua pasien asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ini merupakan masyarakat tidak mampu. 

Pasien yang dikunjungi di RSUD Arifin Achmad bernama Sumiati, mengidap kanker mata yang beberapa hari lalu dijemput Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau. Sedangkan pasien di RSUD Petala Bumi bernama Syarifuddin, mengidap stroke yang merupakan masyarakat telantar. Diceritakan Gubri Edy Nasution, saat ini Sumiati telah mendapatkan penanganan dari RSUD Arifin Achmad. Ia berharap dokter ataupun tenaga kesehatan di sana bisa melakukan berbagai upaya untuk kesembuhan Sumiati. “Beliau dari keluarga tidak mampu. Memiliki 9 orang anak dan anaknya yang bungsu juga kedua matanya hampir tidak bisa melihat,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubri telah meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk menjemput Sumiati di kediamannya di Rohil, saat dirinya menerima laporan adanya masyarakat Rohil yang tidak mampu mengidap kanker mata. Mirisnya kondisi itu telah dilalui Sumiati bertahun-tahun lamanya.

Gubri menyebutkan, instruksi yang ia lakukan itu bukan hanya karena rasa prihatin, tapi juga tanggung jawab, di mana pemerintah harus hadir untuk masyarakat. Apalagi semua ini nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT sebagai pemimpin di daerah.

Baca Juga:  Polresta Pekanbaru Serahkan 100 Paket Sembako ke Masjid

Pada waktu yang sama, tidak jauh berbeda dengan kondisi Sumiati, Gubri Edy Nasution juga membesuk Syarifuddi penderita stroke di RSUD Petala Bumi. Ia menyebutkan, dirawatnya Syarifuddin juga merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, apalagi Syarifuddin diinformasikan tidak memiliki keluarga alias terlantar.

“Ini bukan masalah stroke-nya yang saya utamakan. Kalau masalah itu (stroke), banyak masyarakat kita yang kena stroke, tapi masalah ketelantaran. Karena beliau (Syarifuddin) tidak ada keluarganya,” jelasnya.

Kata Gubri, Syarifuddin tiba ke RSUD Petala Bumi diantarkan oleh tetangganya bernama Syarul. Tidak hanya itu, pemuda ini juga yang merawat dan menjaga Syarifuddin di sana. Saat dikunjungi orang nomor satu di Riau, Syarul terlihat sedang duduk di kursi tunggu sembari menjaga Syarifuddin yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengannya.  “Ini pasien terlantar. Ada satu (yang mengantar dan merawat) namanya Syarul. Itupun tetangganya, dialah yang merawat dan menjaga. Padahal tidak ada hubungan keluarga. Ini pembelajaran buat kita. Orang seperti Syarul saja mau menjaga orang lain yang sedang memerlukan pertolongan. Apalagi kita yang diberikan fasilitas sama negara. Harusnya kita bisa melakukan yang terbaik (untuk rakyat dan negara),” ujar Gubri.

Saat ditanya apa langkah Pemprov Riau selanjutnya, Gubri menjawab, pihaknya akan memastikan akan melakukan penanganan dengan baik untuk pengobatan kedua pasien tersebut (Sumiati dan Syarifuddin). “Kita harapkan penanganannya bisa sampai mereka sembuh. Namun yang utama kita  tangani dulu,” Gubri menurutkan.

Baca Juga:  Harus Dimulai dari Diri Sendiri

Setelah itu, Gubri Edy Nasution juga memastikan mereka tidak terlantar. Ia menyayangkan adanya masyarakat Riau yang terlantar, padahal di Riau bahkan di daerah memiliki Dinas Sosial yang tugasnya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat terlantar.

“Kita di sini mempunyai fasilitas Dinas Sosial. Saah satu gunanya untuk itu (menyelesaikan masalah masyarakat terlantar). Itu amanat undang-undang, yang mana tidak boleh ada masyarakat kita yang terlantar,” ujarnya.

Gubri mengucapkan terima kasih kepada RSUD Arifin Achmad dan RSUD Petala Bumi yang telah melakukan tugas dan menindaklanjuti dua pasien tersebut dengan cepat. Ia berharap kedua pasien tersebut bisa mendapatkan pengobatan dengan baik dan dapat kembali pulih. “Saya melihat dua rumah sakit ini sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik.

‘’Saya juga berterima kasih. Ini harus kita lakukan. Jangan pernah kita berpikir apapun. Yang penting siapapun dia yang masuk ke sini (rumah sakit), tangani dan lakukanlah yang terbaik. Yakinlah, Allah itu tidak akan pernah khilaf. Tidak ada satu kejadian apapun yang datang di dunia ini secara tiba-tiba. Pasti ada skenario Allah di situ,” tutur Gubri Edy Nasution.(adv/sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari