Pelebaran Jalan Garuda Sakti Pekanbaru Harus Jadi Prioritas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengamat transportasi yang juga Guru Besar Teknik Sipil Universitas Islam Riau Prof Dr Sugeng Wiyono MS mendukung rencana pelebaran Jalan Garuda Sakti daripada fly over di Simpang Panam.

Pembangunan fly over di persimpangan Jalan Kubang Raya, HR Soebrantas dan Garuda Sakti tersebut menurutnya hanyalah pilihan kedua. Pemilik teori road deterioration models atau teori model memprediksi kerusakan perkerasan dan retak jalan ini menyebutkan, pelebaran Jalan Garuda Sakti dan pengaktifan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) akan lebih efektif dalam jangka panjang. Hal itu sangat berkaitan dengan pertumbuhan populasi kendaraan di Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

"Di negara-negara maju, fly over adalah pilihan kedua dalam mengatasi permasalahan kepadatan lalu lintas. Pada kasus Simpang Panam, pelebaran persimpangan dan Jalan Garuda Sakti, itukan Jalan Lingkar Luar yang masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, red). Itu harus direalisasikan. Itu sebenarnya (solusi Simpang Panam, red). Makanya fly over itu adalah pilihan kedua," ungkapnya.

Sugeng juga mengingatkan soal Jalan Lingkar Luar pada sisi Jalan Kubang Raya dan Jalan Garuda Sakti sangatlah penting. Tidak hanya bagi Kota Pekanbaru tapi juga bagi arus lalu lintas dari Lintas Timur, Lintas Tengah maupun Lintas Barat. Makanya dirinya berharap pemerintah lebih jeli meletakkan prioritas realisasi RPJMD.

- Advertisement -

"Persimpangan itu kan bisa dikatakan sebagai titik temu tiga lintasan. Lintas Timur, Lintas Barat dan Lintas Tengah. Kendaraan berat dari Sumatera Bagian Selatan,  dari Utara seperti dari Dumai dan Medan atau sebaliknya, kemudian dari Lintas Timur menuju Sumatera Barat. Semuanya bertemu di sana. Ini seharusnya menjadi pintu gerbang utama keluar masuk Kota Pekanbaru," ungkapnya.

Namun Sugeng tidak menampik bahwa pelebaran Jalan Garuda Sakti adalah pekerjaan yang tidak mudah. Pekerjaan tersebut merupakan kerja tim lintas instansi dan melibatkan masyarakat banyak. Ada pembebasan lahan yang akan menjadi tantangan utama, hingga opsi pembangunan fly over di persimpangan tersebut bisa menjadi jalan pintas instan untuk jangka pendek.

Sementara itu, pantauan Riau Pos, pengaktifan kembali APILL di Simpang Panam memperlihatkan perkembangan yang cukup baik beberapa pekan terakhir. Kendati antrean kendaraan tidak bisa dihindari, namun kesemrautan lalu lintas di persimpangan tersebut dapat terurai dengan baik.(yls)

Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengamat transportasi yang juga Guru Besar Teknik Sipil Universitas Islam Riau Prof Dr Sugeng Wiyono MS mendukung rencana pelebaran Jalan Garuda Sakti daripada fly over di Simpang Panam.

Pembangunan fly over di persimpangan Jalan Kubang Raya, HR Soebrantas dan Garuda Sakti tersebut menurutnya hanyalah pilihan kedua. Pemilik teori road deterioration models atau teori model memprediksi kerusakan perkerasan dan retak jalan ini menyebutkan, pelebaran Jalan Garuda Sakti dan pengaktifan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) akan lebih efektif dalam jangka panjang. Hal itu sangat berkaitan dengan pertumbuhan populasi kendaraan di Kota Pekanbaru.

"Di negara-negara maju, fly over adalah pilihan kedua dalam mengatasi permasalahan kepadatan lalu lintas. Pada kasus Simpang Panam, pelebaran persimpangan dan Jalan Garuda Sakti, itukan Jalan Lingkar Luar yang masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, red). Itu harus direalisasikan. Itu sebenarnya (solusi Simpang Panam, red). Makanya fly over itu adalah pilihan kedua," ungkapnya.

Sugeng juga mengingatkan soal Jalan Lingkar Luar pada sisi Jalan Kubang Raya dan Jalan Garuda Sakti sangatlah penting. Tidak hanya bagi Kota Pekanbaru tapi juga bagi arus lalu lintas dari Lintas Timur, Lintas Tengah maupun Lintas Barat. Makanya dirinya berharap pemerintah lebih jeli meletakkan prioritas realisasi RPJMD.

"Persimpangan itu kan bisa dikatakan sebagai titik temu tiga lintasan. Lintas Timur, Lintas Barat dan Lintas Tengah. Kendaraan berat dari Sumatera Bagian Selatan,  dari Utara seperti dari Dumai dan Medan atau sebaliknya, kemudian dari Lintas Timur menuju Sumatera Barat. Semuanya bertemu di sana. Ini seharusnya menjadi pintu gerbang utama keluar masuk Kota Pekanbaru," ungkapnya.

Namun Sugeng tidak menampik bahwa pelebaran Jalan Garuda Sakti adalah pekerjaan yang tidak mudah. Pekerjaan tersebut merupakan kerja tim lintas instansi dan melibatkan masyarakat banyak. Ada pembebasan lahan yang akan menjadi tantangan utama, hingga opsi pembangunan fly over di persimpangan tersebut bisa menjadi jalan pintas instan untuk jangka pendek.

Sementara itu, pantauan Riau Pos, pengaktifan kembali APILL di Simpang Panam memperlihatkan perkembangan yang cukup baik beberapa pekan terakhir. Kendati antrean kendaraan tidak bisa dihindari, namun kesemrautan lalu lintas di persimpangan tersebut dapat terurai dengan baik.(yls)

Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya